LYM - 42

92 15 5
                                    

Love You More © Kelompok 1

Chapter 42

Written by pena_samudra

"Pasien menderita leukemia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pasien menderita leukemia."

Deg.

Bagai disambar petir disiang bolong, tubuh Megan langsung melemas seketika. Cobaan yang begitu berat kembali menghujani hidup Rena. Megan tak tau, apa jadinya gadis itu nantinya saat mengetahui kenyataan yang sebenarnya.

"Leukimia? Dokter gak salah, kan? Selama ini saya gak pernah liat dia sakit, Dok." Megan mencoba memastikannya kembali.

"Apa yang saya sampaikan sudah sesuai dengan hasil pemeriksaan lab. Memang, gejala yang ditimbulkan hanya akan muncul jika penyakit yang diderita pasien sudah parah," jelas sang dokter.

"Memangnya penyakit temen saya sudah separah apa, Dok?" tanya Megan lagi.

"Stadium empat."

Untuk kedua kalinya Megan harus dihadapkan oleh fakta yang begitu menyayat hati. Meskipun Rena yang akan merasakan sakitnya, tapi ia juga bisa mengerti beban berat yang akan dipikul Rena nantinya. Dan yang jadi pertanyaan Megan sekarang ini adalah, bagaimana caranya menyampaikan kabar buruk ini kepada gadis itu.

"Tapi temen saya masih bisa sembuh, kan, Dok?" Untuk kesekian kalinya pertanyaan penuh harap Megan lontarkan.

"Saya belum bisa memastikan, tapi yang jelas temen kamu harus dirawat sekarang. Kamu berdoa saja, agar dia cepat siuman." Dokter itu menepuk pelan bahu Megan. "Saya permisi dulu," lanjutnya pamit.

Seperginya dokter itu, Megan segera masuk ke dalam ruang rawat Rena. Matanya menatap tubuh lemah yang terbaring di atas brankar. Mata sembab dan bibir pucat menambah kesan menyedihkan di wajah Rena.

'Gimana caranya gue ngasih tau lo, Ren?' batin Megan bertanya-tanya.

Ia pun menenggelamkan wajahnya di tangan Rena. Mencoba mendinginkan pikirannya agar bisa berpikir jernih. Namun, tiba-tiba saja sebuah tangan menepuk lembut kepalanya.

Megan pun mendongak dan mendapati Rena sudah tersadar dari pingsannya.

"Ren, lo udah bangun? Ada yang sakit, gak? Yang mana? Bilang sama gue. Biar gue panggilin Dokter," cerocos Megan tiada henti.

"Gue gapapa, kok. Apa kata Dokter?" tanya Rena dengan suaranya yang masih terdengar lemah.

"Lo harus dirawat," jawab Megan.

"Emang gue kenapa?" tanya Rena lagi.

Namun, kali ini Megan terdiam.

"Meg, gue kenapa? Dokter bilang apa sama lo? Ada sesuatu di tubuh gue? Gapapa, lo bilang aja," tanya Rena beruntun.

01:Love You More✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang