LYM - 11

116 22 27
                                    

Love You More © Kelompok 1

Chapter 11

Written by pena_samudra

Rena memandangi Adhi—papanya, yang tengah menyantap sarapan di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rena memandangi Adhi—papanya, yang tengah menyantap sarapan di hadapannya. Kedua sudut bibirnya terangkat, membentuk lengkungan kecil. Hatinya sedikit menghangat, karena setelah sekian lama, ia bisa merasakan sarapan pagi bersama pria paruh baya itu.

Toh, meskipun keduanya tak saling bertukar sapa, atau sekedar berbincang-bincang ringan, setidaknya melihat pria itu mau duduk satu meja dengan Rena saja, itu sudah cukup bagi Rena.

Ya, sesederhana itu kebahagiaan Rena.

Mbok Imah yang mengamati kedua majikannya dari dapur pun, juga bisa merasakan apa yang kini Rena rasakan. Binar bahagia begitu terpancar dari mata Rena. Mbok Imah bersyukur bisa melihat anak majikannya itu tersenyum, walaupun kecil.

'Semoga, Non Rena bisa terus tersenyum seperti ini,' doa Mbok Imah dalam hatinya.

Namun, sepertinya waktu yang dimiliki Rena untuk tersenyum dipagi hari ini, hanya sebentar. Terbukti saat Ranita—mama Rena, tiba-tiba masuk dan mengacaukan suasana tenang itu.

"Pagi, sayang," sapa Ranita sambil memberikan usapan lembut di kepala Rena.

Senyum Rena perlahan memudar, berganti dengan tatapan datar.

"Ngapain lagi kamu kesini?" Bukan, bukan Rena yang bersuara. Melainkan Adhi—papanya.

"Ya mau jengukkin anak ku, lah. Masa ngapelin kamu." Ranita tersenyum, menatap remeh Adhi.

Lalu, ia mengembalikan pandangannya ke Rena yang hanya diam.

"Sayang, kamu mau ke sekolah, kan? Mama antar, ya? Mama lagi kangen nganterin kamu ke sekolah," ucap Ranita seolah tak terjadi apa-apa.

Senyum sinis terbit di wajah Rena. "Kangen? Bahkan anda nggak pernah mengantar saya untuk pergi ke sekolah dari kecil. Jadi jangan bersikap, seolah-olah anda adalah Ibu yang baik. Jelas jauh!"

"Rena! Jaga mulut kamu! Saya itu Mama kamu!" sentak Ranita.

Rena tersenyum kecut sembari menggelengkan kepalanya. "Bukan! Saya nggak pernah punya Mama."

"Ren—"

"Jauhkan tangan kotormu itu dari dia!" Adhi menghentikan pergerakan tangan Ranita yang hendak menampar Rena.

01:Love You More✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang