LYM - 30

123 16 17
                                    

Love You More © Kelompok 1

Chapter 30

Written by pena_samudra

Jika biasanya murid-murid akan memenuhi kantin ketika waktu istirahat tiba, maka kali ini sedikit berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika biasanya murid-murid akan memenuhi kantin ketika waktu istirahat tiba, maka kali ini sedikit berbeda. Mereka—terutama para kaum hawa, lebih memilih pergi ke lapangan. Karena di sana, ada para pentolan SMA yang tengah bermain futsal.

Siapa lagi jika bukan Alvin dan kawan-kawan. Deretan cowok SMA Andromeda yang tak pernah lepas dari perbincangan warga sekolah. Terlebih Alvin, yang terkenal sebagai murid kesayangan para guru, karena prestasinya.

Hanya dengan mengenakan kaos putih oblong dan celana sekolahnya, di lapangan Alvin tampil begitu apik. Aura ketampanannya bertambah, bersamaan dengan keringat yang mengucur dari pelipis matanya. Tubuh idealnya pun tercetak jelas.

"Sayang! Semangat, ya!" teriak Liana dari pinggir lapangan, membuat seluruh mata mengarah padanya.

Alvin yang baru saja mencetak gol, berlari mengitari lapangan sambil melempar senyumannya ke Liana. Jelas saja, adegan itu tak lepas dari pandangan Rena yang menonton dari depan kelasnya. Drama yang begitu menyesakkan dada.

"Yang sabar, Ren," celetuk Belva tiba-tiba.

"Apaan, sih, lo."

"Harusnya ... sebelum si Alvin sama Liana deket, lo ungkapin perasaan lo. Perjuangin cinta lo," ucap Belva.

"Mana sempet, keburu rusak persahabatan gue."

"Lo mah orangnya nethink mulu." Belva menghela napasnya jengah. "Berjuang itu hal yang wajar dalam sebuah kehidupan," tambah Belva.

"Gue juga lagi berjuang, kok."

"Berjuang apaan?" Belva mendelik tak terima.

"Berjuang menghapus segala perasaan yang masih tersimpan," sahut Rena dramatis.

"Halah, bacot lo doang itu. Buktinya lo masih suka nyesek pas lihat keuwuan mereka," ledek Belva.

Rena berdesis sebal. "Lo tuh bukannya dukung gue, malah ngeledek."

"Bukan ngeledek, emang faktanya gitu."

"Serah."

"Dih, ngambek." Belva mencolek dagu Rena.

01:Love You More✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang