Love You More © Kelompok 1
Chapter 26
Written by AisKukie
Setibanya di area perkemahan, Megan langsung membawa Rena ke dalam tenda. Hal tersebut rupanya langsung menarik perhatian Pak Ari serta Angga yang tengah berbincang-bincang ringan. Keduanya pun menyusul Megan, untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Rena kenapa, Megan?" tanya Pak Ari.
"Kaki Rena dipatuk ular, Pak." Pandangan Pak Ari mengarah ke kaki Rena yang tampak membiru.
"Kok bisa? Gimana ceritanya?" tanya Angga pada Megan. Yang ditanya hanya menghedikkan bahunya, tanpa mengalihkan pandangannya dari cewek yang tengah terbaring lemah saat ini.
"Ya udah, Bapak mau cari obat dulu buat Rena. Kalian jagain Rena di sini," titah Pak Ari.
"Iya, Pak," sahut Angga.
"Rena." Megan menepuk pelan pipi chubby cewek itu, "Ren, lo harus kuat! Buka mata lo!" ucap Megan mencoba membangunkan Rena.
"Ngga, ambilin air," suruh Megan pada Ari.
Tanpa banyak bicara, Ari meraih botol air yang terletak tak jauh dari tempatnya duduk. Lalu memberikannya pada Megan.
"Ren, bangun! Rena!" Tangan Megan terus menyipratkan air ke muka Rena, berharap cewek itu akan sadar.
Kala Megan berusaha mengembalikan kesadaran Rena, Alvin datang dengan membawa Liana di gendongannya melewati tenda tempat Rena terbaring. Angga yang ada di dalam tenda segera ke luar dan menghampiri Alvin serta Liana.
"Ini kenapa Liana juga pingsan, Vin?" tanya Angga cemas marena Liana tidak sadarkan diri.
"Gue nggak tau. Pas gue temuin, dia udah kayak gini. Gue bawa dia ke tenda dulu, Ngga." Alvin melenggang pergi tanpa melihat ke arah Rena ataupun tenda yang di tempati Rena sedikit pun.
"Gue pergi bentar ya, Meg. Lo jagain Rena, gue mau ngecek yang lain dulu," pamit Angga, yang hanya dianggukki oleh Megan.
Megan terus menggenggam tangan Rena dan mengusapnya sesekali, terus menyebutkan nama gadis yang terbaring itu. Raut wajah Megan sulit diartikan, tetapi yang terlihat pada mukanya sekarang adalah kekhawatiran Megan terhadap Rena. Lalu Alvin? Entah kemana Alvin, ia lebih mengkhawatirkan gadis yang tadi Rena tolong, ya sang kekasihnya, Liana. Siapa lagi yang Alvin pedulikan?
Pak Ari datang bersama Pak Bambang yang membawa ramuan di tangannya. Pak Bambang membuka ikatan kain yang membalut kaki Rena, lalu mengoleskan ramuan tersebut. Setelahnya, beliau kembali mengikatkan kain tadi ke kaki Rena.
"Ini udah Bapak oleskan ramuan, mungkin besok pagi Rena bangun. Kalo dia bangun bisa panggil Bapak ya," jelas pak Bambang.
"Kalo gitu Bapak tinggal dulu, mau ngecek keadaan Liana." Pak Bambang melenggang pergi meninggalkan tenda Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
01:Love You More✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok1 ••• Bukankah bahagia jika kita bisa bersama dengan orang yang kita sayangi? Hal yang paling membahagiakan adalah saat kita berhasil membuatnya tertawa. Apalagi kalau kita bisa jadi bagian pentin...