Love You More © Kelompok 1
Chapter 16
Written by FebrianiWijaya21
Cowok dengan rambut hitam legam itu memandang ke arah seorang cewek yang tengah duduk di pinggir lapangan.
Senyum tipis terbit di bibirnya, cewek yang menarik perhatiannya itu tertawa saat mendengar lelucon yang dilontarkan oleh temannya.
"Woi, Megan!" teriak seseorang. Megan menoleh, seorang cowok dengan senyum merekah menghampirinya, Saga namanya.
"Apa?" tanya Megan malas.
Sungguh, ia kesal karena Saga mengganggunya menikmati senyum Rena. Saga melempar cengiran andalannya, Saga sialan.
"Ntar, pulang sekolah jangan lupa latihan," ujar Saga.
Megan mengangguk mantap sebelum akhirnya berlalu meninggalkan Saga, tentu saja karena Rena yang sudah masuk ke dalam kelas.
Di sisi lain, Rena tersenyum tipis saat tak sengaja berpapasan dengan Alvin dan Liana. Kedua anak manusia yang resmi berpacaran itu melempar senyum ke arah Rena, Belva yang berdiri tepat di sampingnya mendengus kesal, bisa-bisanya Rena tersenyum saat hatinya sedang dihancurkan perlahan.
"Ren," panggil Belva. Rena menoleh seraya menaikkan sebelah alisnya.
"Lo gak papa?" Rena mengangkat bahunya acuh. Entahlah, untuk sekarang ia sedang tidak ingin bercerita. Menurutnya, semua akan berjalan sesuai skenarionya.
Belva menggeleng pelan, diam-diam cewek berkuncir kuda itu menggeram kesal. Alvin benar-benar merubah watak teman sebangkunya itu.
Belva menarik pergelangan tangan Rena, membawa cewek itu memasuki kelas. Sebab, bel masuk sudah berbunyi lima menit yang lalu.
Hari ini, Rena tak banyak berinteraksi dengan temannya. Bahkan, Orlando yang selalu berdebat dengannya saja terdiam saat Rena merespon leluconnya dengan anggukan kecil.
Orlando merasa ada yang aneh dengan temannya itu, tak biasanya Rena seperti ini.
••••
Alvin tersenyum senang saat melihat Liana yang berjalan ke arahnya, kedua insan itu berada di parkiran, seperti anak pacaran pada umumnya, pergi dan pulang bersama.
Belva yang berdiri tak jauh dari keduanya, segera menarik pergelangan tangan Rena. Padahal cewek itu tengah menyimpul ikatan sepatunya, hal itu ia lakukan agar Rena tak melihat Alvin yang tengah membukakan pintu untuk Liana.
"Lo kenapa sih, Bel?" Rena menggerutu kesal, ia hampir saja terjatuh kalau saja tidak menahan Belva untuk berhenti melangkah.
"Ha? Ng-nggak papa, kok, Ren. Oh ya, lo dijemput supir, kan?" tanya Belva. Matanya sesekali melirik mobil Alvin yang sudah meninggalkan area sekolahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
01:Love You More✔
Teen Fiction#LavenderWritersSeason4 #TemaMemperjuangkan #Kelompok1 ••• Bukankah bahagia jika kita bisa bersama dengan orang yang kita sayangi? Hal yang paling membahagiakan adalah saat kita berhasil membuatnya tertawa. Apalagi kalau kita bisa jadi bagian pentin...