Bab 9 : Oral sex

657K 22.9K 1.2K
                                    

"Ah fuck gadis ini menyusahkan sekali." Noah melipat tangannya di dada sembari memandangi tubuh Anaya yang tergeletak di sebuah ranjang di rumahnya, yang jelas bukan di kamarnya.

"Mengapa Anda menyelamatkannya kalau begitu? Kenapa Anda malah membawanya ke mansion Anda." Jack mendengus kesal, tidak habis pikir dengan jalan pikiran aneh Tuannya ini.

"Aku tidak menyelamatkannya."

"Lalu apa namanya?"

"Dia pingsan, tidak mungkin aku meninggalkannya sendiri disana. Hei! Aku tak sejahat itu!" Noah melotot pada Jack.

Jack mendengus, memutar mata dan ingin sekali menjambak rambut Noah. Sayangnya itu hanya bisa dia lakukan di alam mimpi.

"Dia melihatku menembak. Aku yakin dia akan membuat berita yang macam-macam. Seperti Miranda sialan itu."

"Itu hanya alasan Anda saja."

Noah berdecak kesal."Harusnya aku memang tidak perlu cari asisten. Tidak ada yang benar. Setelah ini pecat saja dia."

"Ngghh..."

Mendadak gadis yang pingsan itu bergerak dalam tidurnya. Matanya memutar di bawah kulit sebelum terbuka sedikit demi sedikit.

Anaya terlihat sangat pusing, menatap sekeliling sebelum matanya membulat saat menangkap sosok Noah berdiri di atasnya, menatapnya dengan raut wajah dingin dan dahi berkerut tipis.

Dia lagi?

Sialan kenapa harus orang ini lagi yang di lihatnya setelah dia bangun?

Tapi? Dia lagi? Sialnya disini.

Pikiran tentang dirinya yang sudah di jilati laki-laki itu kembali menggerayangi kepala Anaya. Dia ingin sekali membenturkan kepalanya ke dinding.

"Hei apa yang kau lakukan?!" Pekik Noah.

Anaya masih terus membentur kepalanya di dinding, berusaha untuk menghilangkan ingatan tentang dirinya yang sudah di jamah. Sialan sekali, kenapa harus dia? Kenapa harus gigolo brengsek itu? Dia menyimpan kesuciannya rapat-rapat tidak tersentuh hanya untuk suaminya kelak.

Untuk orang yang di cintainya. Bukannya rencana itu berhasil, malah dia menyerahkan cuma-cuma pada Noah. Brengsek sekali.

Tuhan? Bolehkah dia hilang ingatan saja?

"Wanita ini sudah gila, apa yang sedang dia lakukan sebenarnya?" Noah tampak bingung dengan pemandangan barusan.

Anaya tidak menghentikan aksinya sampai dia merasa benar-benar lupa dengan kejadian memuakkan itu.

"Aku ingin hilang ingatan saja rasanya." Gumam Anaya.

Gadis itu bukanlah gadis metroseksual yang gemar melakukan hubungan seks. Dia benar-benar akan menjaga kesucian itu sampai tiba saatnya seseorang yang dia cintai datang. Bukan tidak ada laki-laki yang mengejar gadis cantik itu. Bahkan sangat banyak, terlebih dia berasal dari keluar baik-baik dan lulusan Harvard. Tentu hal ini membuat dia jadi incaran setiap pria.

Tapi sekarang lihat? Dia benar-benar dinodai oleh seorang brengsek bernama Noah Rayan.

"Hei kubilang hentikan! Kau membuatku sakit kepala mendengar benturan tidak jelas itu. Katakan saja jika kau ingin mati, aku akan menembakmu secara gratis."

Anaya berbalik menatap pria yang tengah berdecak malas."Maukah kau melakukannya?"

"Apa?" Noah membulatkan matanya.

"Menembakku."

"Apa maksudmu?" Mendadak laki-laki itu semakin bingung di buatnya.

"Aku ingin mati saja seperti pria botak sialan itu."

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang