Bab 26 : Hot sex

683K 23.1K 4.2K
                                    

Dua bibir itu terus berpangutan, saling menari mengejar lidah satu sama lain. Ini adalah pertama kalinya Noah memberikan ciuman untuk seorang wanita. Pertama kalinya selama dia hidup 28 tahun di dunia ini. Laki-laki itu punya mantan yang tak terhitung lagi di masa lalunya namun tak pernah ada satupun yang dia cium seperti saat ini.

Apakah mereka pantas di sebut mantan? Noah hanya meniduri mereka paling banyak dua kali, setelah itu dia hanya akan mencampakkan gadis-gadis yang merasa di pacari olehnya.

Bagi laki-laki brengsek bin keparat itu, ciuman adalah sesuatu yang hanya akan dia berikan pada orang yang dia cintai. Sesuatu yang sakral.

Oh siapa yang percaya? Tapi memang begitulah kenyataannya.

Begitu pula dengan Anaya. Ini adalah pertama kalinya dia membiarkan dirinya tenggelam dalam hangatnya sebuah ciuman. Dan dia ingin melakukannya dengan suaminya. Begitulah dulu.

Tapi sekarang, persetan.

Dengan mata terpejam, dia menyusupkan jemarinya ke sela-sela rambut acak Noah, merasakan tangan lelaki itu yang mulai merayap masuk ke dalam gaun rumah sakit yang dikenakan Anaya. Kaitan bra itu pun berhasil di lepas.

Noah menjauhkan wajahnya sekejap untuk melihat ekspresi gadis yang sedang terengah-engah, mendengarkan jantung keduanya yang saling berpacu. Sedetik kemudian Noah kembali melumat bibir gadis itu, lebih dalam dan lebih buas sambil tangannya meremas payudara kenyal di balik baju yang longgar, mengusap putingnya lembut.

"Mmhh..."

"Aku akan memberikanmu kenikmatan yang sesungguhnya, Anna."

"Apakah... apakah... akan sakit seperti waktu itu?" Tanya Anaya pelan.

Noah hanya tersenyum tipis.

Menelan ludah, Anaya membiarkan gaun rumah sakit itu di lepas oleh Noah dari tubuhnya. Meninggalkan bra hitam yang masih menempel longgar akibat kaitan yang sudah lepas. Dengan jemarinya, Noah menyingkirkan bra itu. Laki-laki itu terpesona saat melihat tubuh indah milik Anaya.

Menatap Anaya sekilas, Noah pun menghisap puting pink pucat itu, mengulumnya ganas.

Goddamn!

"Ahh..." desah Anaya, menahan gejolak yang baru dia rasakan.

Pria itu terus memijit payudara kenyal Anaya secara bergantian sembari melepaskan celana dalam gadis itu. Kini bibir pria itu mengecup telinga Anaya, menjilatinya.

Gadis itu menggigit bibirnya, merasakan hidung Noah mulai turun ke perutnya, memberikan kecupan-kecupan panas sebelum wajah pria itu berhenti tepat di depan kewanitaan Anaya yang mulus, hampir tak berbulu.

Tubuhnya seketika menggeliat seperti cacing kena panas.

Mata mereka kembali bersatu, jantung Anaya rasanya seperti akan meledak. Dia kembali ingat kenangan waktu itu, waktu Noah memberikannya oral seks seperti ini.

Bukankah dia menyukainya?

Noah meletakkan kedua ibu jarinya di lembah lembab kewanitaan Anaya, membukanya pelan hingga organ intim itu terlihat mekar sempurna. Dia tak sabar untuk mencicipinya lagi.

Goddamn lagi!

"Ohh..."

Noah sendiri mengalami gejolak gairah yang luar biasa. Yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Kepalanya penuh oleh wajah gadis yang sedang mendesah sambil meremas rambutnya keras.

Sebelum melancarkan aksinya, Noah meniup pelan lubang kewanitaan itu, memberikan hantaran listrik menggila di dalam otak Anaya.

"Aaahh... sial... apa yang kau lakukan..."

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang