Bab 23 : Seed of him

361K 21.4K 1.5K
                                    

Dorr!!

Dorr!!

Noah menurunkan senjata lalu mengusap bercak darah yang menempel di dadanya yang telanjang. Dua orang bodyguard datang untuk menyeret dua mayat yang baru saja di tembak oleh Noah.

"Ck. Kenapa dengan mereka?" Jeremy yang baru saja masuk lewat pintu menuju halaman itu pun berdecak memandangi mayat yang sedang di seret.

Noah duduk menyilangkan kakinya sembari menghisap rokok, bersamaan dengan Jeremy yang menarik kursi di depannya.

"Dua tikus yang membawa lari uang perusahaan."

"Omong-omong kenapa kau tidak ke club. Kami menunggumu sudah seminggu ini. Apa ada masalah?" Jeremy menghembuskan asap rokok sambil meneliti penampilan Noah.

Laki-laki itu menatap kosong dengan wajah antara marah dan cemas. Sesekali dia menghembuskan asap rokoknya. Dia terlihat tidak baik-baik saja.

Bukan karena karyawan yang membawa lari uang, melainkan karena Anaya. Gadis itu membuat Noah semakin kacau dengan kenyataan bahwa dia sekarang berbadan dua.

"Bisakah kau melacak seseorang?"

"Siapa lagi sekarang? Anaya lagi? Aku—"

"Pria pirang di Beijing. Lacak semua pria pirang berusia 20 ke atas."

"Siapa namanya?"

"Aku tidak tau."

"Berjuta pria pirang ada di Beijing. Jangan menyuruhku melakukan hal konyol." Jeremy berdecak malas.

"Jack, apa nama club malam yang aku datangi saat di Beijing waktu itu?" Tanya Noah pada Jack yang baru saja selesai melepaskan sarung tangan karetnya yang berbekas darah.

"Aku tidak tau, aku tidak datang bersama Anda waktu itu."

"Cepat cari tau sekarang juga."

"Apa Anda tidak tau caranya googling?" Namun mengomel, Jack tetap melakukan pekerjaannya, mencari tau nama club itu.

"Memang ada apa dengan club itu?" Tanya Jeremy.

"Pria rambut pirang itu bermain di sekitaran club itu."

"Ada urusan apa kau dengan pria pirang? Dia mengacau?"

"Dia sepertinya menghamili seseorang. Aku ingin memastikan."

"God! Siapa? Celina?"

"Celina memang sudah menikah!" Noah menjitak kepala Jeremy.

"Lalu menghamili siapa? Tidak mungkin menghamili Isabella kan? Kau kan hanya peduli pada dua wanita itu." Jeremy meledakkan tawanya, menurutnya itu lucu sekali.

Berbeda dengan Noah, dia ingin mencekik leher Jeremy sekarang juga.

"Oke, oke, jadi siapa yang dihamili oleh si pirang Beijing ini huh?"

Noah tak ingin menyebut nama itu, tapi dia tak mungkin juga menyembunyikan ini dari Jeremy.

"Anaya."

Seketika mulut serta mata Jeremy dan Jack membulat sempurna. Apa yang baru saja dikatakan brengsek ini? Anaya hamil?

"Dia sudah kembali?!"

"Aku sudah menemukannya di Beijing."

"Bagaimana bisa? Aku sudah melacaknya sampai ke kutub utara."

"Hah! Kau tidak becus."

Jeremy berdeham."Dan dia hamil?"

"Hmm."

"Shit! Bagaimana kalau Elijah tau bahwa kau sudah menghamili sepupunya?"

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang