Bab 27 : Not a love

456K 23.6K 3.3K
                                        

Klak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klak.

Noah mengerjapkan mata, tau betul bunyi apa yang baru saja dia dengar. Pandangannya segera membulat saat melihat ujung pistol yang mengarah ke wajahnya.

"Guten Morgen." Sapa Anaya sambil menyeringai.

"Apa yang kau lakukan?"

"Ini ada pelurunya, hati-hati Tuan."

Noah menelan ludah."Jangan bercanda. Darimana kau dapat senjata itu?"

Anaya mendekatkan kembali moncong pistol itu ke wajah Noah hingga pria itu harus berjengit menjauh. Dia tau betul pistol itu memang miliknya dan sudah terisi peluru dengan penuh.

Noah memalingkan wajahnya ke samping sambil tertawa."Apa kau sedang bermain-main sekarang?!"

"Tidak."

"Turunkan senjata itu. Itu bukan mainan."

"Aku tau."

"Anna, turunkan senjatanya."

Anaya kembali mendekatkan pistol itu, membuat wajah Noah memerah marah namun dia tak bisa melakukan apapun karena itu sangat dekat dengan wajahnya.

"Aku tidak ingin menjadi budakmu."

"Aku mencintaimu."

"Aku tidak mencintaimu."

"Aku bersungguh-sungguh."

Anaya tertawa mengejek."Orang sepertimu bahkan tak tau apa itu cinta."

Noah tercengang, merasakan sakit di dadanya. Dia tak percaya ini terjadi.

Noah mencoba berpikir keras untuk meloloskan diri dan menjatuhkan pistol dari tangan gadis ini.

Fuck!

Dia bisa saja menendang tangan Anaya tapi bagaimana kalau gadis itu terkejut lalu menekan pelatuk?

Sial! Dia tak tau harus melakukan apa.

"Lepaskan aku." Kata Anaya dengan sorot mata tajam dan rahang bergetar. Tangannya pun ikut bergetar hebat. Gadis itu benar-benar harus melakukan ini demi kebebasannya.

"Apa yang kau lakukan? Setelah semalam kita bercinta? Apakah itu tak ada artinya bagimu?"

"Tidak ada artinya sama sekali bagiku." Anaya menggeleng."Dan aku tidak percaya padamu."

"Aku mencintaimu dan aku tidak akan membunuhmu. Aku bersungguh-sungguh akan bertanggung jawab untuk semuanya—"

"Aku sudah melihat kau menembak seseorang dengan mudah. Dan aku sudah mengalami sendiri bagaimana kau membenturkan kepalaku, memperkosaku, menculikku. Aku ingin terbebas darimu. Aku tidak ingin hidup dalam ketakutan! Kau sudah merusak hidupku cukup parah, sekarang bebaskan aku!"

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang