Bab 2 : Devil girl

826K 29.9K 4.9K
                                    

"Ah fuck, kenapa aku ada di pelukan jalang bodoh ini? Tanpa busana pula. Sialan. Apa yang telah kuperbuat semalam?"

"Hm... kau sudah bangun Noah?"

Noah menyingkap selimut putihnya dan berjalan untuk memakai celana panjangnya lalu menarik gadis yang tengah tidur itu ke lantai.

"Aw! Sakit!"

"Keluar, jalang."

"Ini masih pagi buta." Gadis itu mengerutkan bibirnya dengan imut.

"Sial, jangan sok imut."

"Aku masih ingin tidur sebentar lagi, Noah. Semalam kau memompaku cukup brutal, membuat tubuhku remuk. Selangkanganku juga sakit sekali. Aku sampai tidak bisa berjalan."

"Jangan sok jadi perawan."

"Tapi memang sakit, Noah."

"Kau masih berani sebut namaku, akan ku potong lidahmu. Sekarang keluar sebelum kau dikawal polisi."

Wanita itu malah terkekeh."Polisi? Kenapa di kawal polisi? Kau melawak di pagi buta."

"Baru jadi jalang rendahan saja berani-beraninya kau tersenyum. Cepat keluar, sebelum aku menembak kepalamu. Aku tidak main-main."

"Kau jangan bercanda. Semalam kau bercinta denganku seperti kau—"

"Bercinta? Bedakan antara bercinta dengan having sex. Kau hanya wadah pembuangan untuk spermaku yang sudah kadaluarsa, berani sekali menganggap kita bercinta, huh?"

"Sama saja, Noah."

"Aku tidak bercanda, pelacur. KELUAR SEKARANG!!" Noah meninggikan suaranya.

Sontak wanita itu membuka matanya lebar-lebar dan menelan ludahnya susah payah sebelum beringsut dan mengambil pakaiannya dengan cepat.

"Dasar pelacur menjijikkan."

"Kau kasar sekali No—"

Noah berbalik dengan cepat, membuka laci dan mengeluarkan sebuah pistol lalu mengarahkannya tepat di kepala si wanita jalang. Wanita jalang yang menganggap remeh perkataan Noah pun terkejut setengah mati sambil mengumpulkan pakaiannya dan berlari terbirit-birit dari kamar itu.

Astaga pemarah sekali laki-laki satu ini. Tapi kenapa masih saja ada pelacur yang ingin bermain dengannya?

"Jack!" Panggil Noah."JACK!!"

"Sir, apa Anda memanggilku?"

"Bersihkan tempat tidurku. Ganti spreinya jangan sampai ada bau pelacur yang tersisa disini."

Pria yang memakai setelan berwarna hitam itu bicara lewat walkie talkie nya."Cleaning service ke kamar Tuan Noah sekarang."

"Apa jadwalku hari ini?"

"Kau ada pertemuan dengan Madeline Corp, Sir."

Noah berjalan ke kamar mandinya, membersihkan dirinya dengan menggosok tubuhnya keras-keras. Dia selalu merasa gatal setelah tidur dengan para wanita jalang. Namun begitu, dia tidak bisa menghentikan aktivitasnya itu sama sekali. Selalu saja haus akan wanita.

Brengsek memang.

Semenjak cinta bertepuk sebelah tangannya berakhir di New Hampshire, Noah memilih untuk mengambil alih perusahaan ayahnya yang berada jauh di Berlin. Di kampung halamannya sendiri.

Cinta pertamanya yang tidak pernah sempat dia ungkapkan kini sudah menikah dengan kakaknya sendiri.

Ya.

Kakaknya Alexander Rayan.

Namun begitu sulit bagi pria ini untuk melupakan sosok wanita itu. Seolah dia hanya bisa mencintai wanita itu seumur hidupnya dan tidak pernah mau lagi membagi cintanya pada siapapun.

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang