Bab 20 : Sick

391K 20.9K 1.3K
                                    

Seminggu sudah berlalu semenjak hari itu...

Anaya mengalami demam tinggi sehingga harus di pindahkan ke ruang inap di rumah Noah. Gadis itu tidak mau makan apapun karena saat dia memakan sesuatu, dia akan langsung muntah. Lambungnya bagai menolak semuanya.

Dia benar-benar hanya ingin tidur dan tidur saja. Suhu tubuhnya juga semakin tinggi.

Hal itu membuat Noah merasa dirinya lah penyebab semua sakit yang di derita gadis itu. Siapa lagi kalau bukan dia? Kejadian saat dirinya meniduri pelacur di kamarnya, tepat di sebelah Anaya adalah hal paling menjijikkan yang pernah ada. Dia sadar itu.

Dan karena itulah sekarang Noah kembali menjadi pria pemurung. Kerjaannya hanya diam tidak mau bicara. Dia tidak mau lagi tidur di kamarnya.

Jadi dia memilih untuk menjaga Anaya di ruang inap itu walaupun gadis itu lebih banyak tidur dan masih tidak bicara apapun pada Noah.

"Sir ranjang Anda sudah selesai di ganti dengan yang baru." Jack datang untuk memberitahu info itu pada pria yang tengah melipat lututnya di atas sofa, matanya menatap lurus pada tubuh Anaya yang terbaring.

Oh betapa berbedanya gadis itu saat pertama kali dia berjumpa dengannya. Sekarang gadis itu pucat bagai tak bernyawa. Hidupnya hancur oleh kebrengsekan Noah.

"Sir, mereka minta pelunasan."

"Pelunasan? Perusahaan siapa itu? Apakah mereka tidak tau sedang berurusan dengan siapa?! Minta pelunasan? Seperti aku berhutang saja!"

"Tapi memang belum di bayar, Sir."

"Yasudah bayar dua kali lipat. Campakkan uang itu ke wajah mereka, masih ada orang Berlin yang tak tau siapa aku rupanya." Noah bangun dari duduknya, berjalan keluar.

Jack menghela napasnya, lalu berjalan mengikuti tuannya.

"Kalian berani menagih pelunasan hah?" Noah mengusap belakang lehernya di depan beberapa orang pekerja yang baru saja selesai memasang ranjang baru di kamar Noah.

"Maaf, Sir. Bos yang memintanya."

"Siapa bos kalian? Dari perusahaan apa kalian?"

"Maldec Sir."

Noah mengusap mulutnya."Kembalikan semua perabotan jelek mereka. Aku tidak sudi memakai produk dari kalian."

Wajah mereka tercengang tidak percaya.

"Tapi Sir—"

"Kembalikan semuanya. Hah! Berani sekali bermain denganku. Baru punya usaha kecil-kecilan saja berani menagih pelunasan. Tidak tau kalian kalau aku mampu membayar sepuluh kali lipat hah?!"

"Sir—"

"Siapa yang sudah menyarankan aku pakai produk mereka?!"

"Sir, tenang dulu..."

"Cari perabotan paling mahal di Berlin sekarang juga! Aku tak sudi memakai produk murahan dengan pemilik bodoh seperti ini!"

Jack memejamkan matanya, ingin menjambak rambut Noah. Selalu saja dia menjadi orang yang akan membereskan masalah yang dibuat oleh Noah.

Brengsek sekali.

Noah kembali masuk ke dalam ruangan Anaya, duduk di sofa, menatap gadis itu lagi. Sialan sekali orang-orang kampungan. Takut tidak di bayar?

Murahan.

"Jack."

"Ya Sir."

"Cari tau tentang Maldec itu."

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang