Bab 12 : Dissapear

426K 21.1K 887
                                    

Plak.

Sebuah surat yang baru saja di letakkan Jack di atas meja kerja Noah membuat laki-laki itu harus menyipitkan mata.

"Surat pengunduran Nona Anaya Anderson. Silakan Anda tandatangani."

"Kenapa kau tersenyum?"

"Aku lega akhirnya gadis itu bebas dari orang brengsek, Tuan." Ucapan Jack membuat Noah ingin mencekiknya.

Noah mengambil surat pengunduran diri itu secara kasar, memandanginya lama.

"Seret gadis itu kesini. Aku ingin dia sendiri yang menyerahkannya secara langsung padaku."

"Kudengar dia meninggalkan Berlin tadi malam."

"Kau dengar dari mana?"

"Dia menemuiku untuk menyerahkan surat itu. Dia bilang ingin mencari pekerjaan di negara lain."

"Apakah dia mengatakan sesuatu yang lain?"

"Tidak, Sir."

"Apakah dia menangis atau apapun?"

"Tidak, dia terlihat ceria."

Seketika mata Noah membulat. Dia bangun dari kursi kebesarannya, mengusap mulut dan belakang lehernya. Hah! Berani sekali kau jalang. Kau tidak berbeda dari Miranda ternyata.

"Seret dia sekarang juga kemari." Kata Noah sambil berlalu mengitari mejanya, mendorong pintu dan pergi dari kantornya. Dia sibuk memainkan ponselnya, menghubungi orang-orang.

"Sir, bukankah ini yang Anda inginkan?" Jack berusaha mengimbangi langkah Noah.

"Jeremy, lacak seseorang untukku. Sekarang." Noah bicara lewat telepon.

"Siapa yang harus kulacak."

"Anaya Anderson."

"Kenapa aku harus melacaknya? Dia menghilang?"

"Lakukan saja perintahku."

"Apa yang dia lakukan? Membawa kabur uangmu?"

"Jangan banyak tanya kau brengsek. Lacak saja sekarang."

"Sir! Apa lagi yang sedang Anda rencanakan!" Jack nyaris berteriak sebelum dia mengikuti tuannya masuk ke dalam mobil. Jack benar-benar takut Noah berbuat yang tidak-tidak pada gadis itu.

"Lacak siapapun yang pernah berhubungan dengan dia selama dua puluh empat jam terakhir."

"10 juta euro untuk ini."

Tuutt.

Jeremy McBone, selain sahabat Noah,  dia juga hacker yang bisa melacak pergerakan setiap manusia selama mereka masih berada di Berlin. Atau bahkan dunia. Selain membangun perusahaannya sendiri, laki-laki yang satu itu juga terkadang bekerja untuk Noah. Dan bayarannya tidak sedikit.

Jack menghela napasnya berat."Sebenarnya apa lagi yang ingin Anda lakukan pada gadis itu. Ini kan yang Anda mau? Pengunduran dirinya."

Noah tidak menggubris ocehan Jack untuk beberapa detik karena dia sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri. Berani-beraninya jalang itu.

"Sir!"

"Bisakah kau diam? Aku sedang pusing."

Jack menuruti perintah tuannya, diam saja sebelum Noah kembali bicara.

"Dia membawa rahasiaku."

"Rahasia?"

Noah berdecak."Kau tak perlu tau lebih banyak. Aku tau gadis ular itu berniat menjebakku. Hah! Dia pikir dia bisa?"

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang