Bab 1 : Sex

1.4M 31.4K 10.9K
                                    

"Mmmhh... Noah..." seorang wanita bertubuh mungil namun montok, terus menggigit bibirnya dengan tangan meremas rambut acak-acakan pria yang berada di antara pahanya.

Wanita itu membuka pahanya semakin lebar, seolah memberikan seluruh kewanitaannya untuk di lahap oleh pria ini. Saat lidah pria bernama Noah itu mulai menelusuri bibir tebal kewanitaannya, dia mendesah rendah.

"Ahh..." wanita itu terus mendesah, merasakan betapa nikmatnya permainan lidah yang di berikan oleh Noah, membuat punggungnya melengkung.

Noah terus menjilati bagian luar kewanitaan itu sampai erangan demi erangan menghiasai udara malam yang hujan. Noah kini membuka bibir tebal berbulu halus itu menggunakan bibirnya, mengulumnya dengan buas, membuat wanita ini tak berhenti menggelinjang.

"Ohh tuhan..."

"Jangan bawa-bawa tuhan saat kau melakukan perbuatan dosa."

Kini ujung lidah Noah mulai bermain di dalam lubangnya yang licin, membuat gerakan memutar. Perlahan menghisap klitoris milik wanita itu hingga dia benar-benar tak kuasa menahan nikmat.

"Noah..."

"Jangan sebut namaku, jalang." Noah masih terus memainkan lidahnya di bawah sebelum dia mengangkat kepalanya lalu mengusap klitoris itu dengan ibu jarinya. Gerakannya yang ahli berhasil membuat pinggul si wanita bergerak menjauhi rasa geli.

Jari Noah terus berputar dan berputar dengan panas di area sensitif wanita itu, perlahan Noah mengubah gerakannya, membelai bibir tebal kewanitaan si jalang dengan lembut sebelum dia perlahan memasuki lubang yang sudah sangat basah itu dengan jari tengahnya.

"Ah! Ah!"

Noah terus mengocok kewanitaaan si jalang maju mundur, mengobrak abrik segala sesuatu yang ada di lubang itu.

"Ahh..." wanita dengan payudara besar itu kembali merasakan getaran nikmat akibat permainan jari Noah yang sudah di tambah menjadi dua.

"Kau sudah jebol berapa kali? Lubangmu sangat besar. Aku harus masukkan tiga jari."

Wanita itu tidak menanggapi perkataan Noah karena cukup melayang di buat oleh jari Noah yang semakin masuk dan masuk, dengan gerakan keluar masuk yang cepat.

"Ah! Ahhhhh..."

"Kau tau, kau sama sekali tidak mirip dia. Aku sebenarnya menyesal sudah menyewamu."

"Ohh..."

Noah menepuk kewanitaan wanita itu lalu berdiri dari ranjang sambil melepaskan celananya, hingga batangnya yang besar dan panjang berdiri cukup tegak.

Wanita itu menelan ludah dan menggigit bibirnya saat matanya melihat batang milik Noah. Nafsunya meningkat seketika.

"Aku menegang bukan karena melihat tubuhmu atau wajahmu, jalang. Ini karena aku membayangkan seseorang."

"Masuklah, Noah. Persetan dengan siapapun yang kau bayangkan. Aku ingin kau sekarang."

Noah menyeringai marah sebelum melepaskan habis celananya dan menerjang wanita yang tidur terlentang tanpa sehelai benangpun di tubuhnya.

"Aku akan mengonyak mulut cerewetmu."

Bukannya malah memasuki lubang nikmat itu, Noah malah menyumpal mulut wanita itu dengan batangnya hingga mata wanita itu membulat sempurna.

"Hisap yang benar, jangan buat aku rugi sudah membayarmu mahal."

Si wanita yang kewalahan dengan mulut yang tersumpal pun berusaha memuaskan nafsu bejat Noah dengan menjilati batang itu, membuatnya keluar masuk di dalam mulut kecilnya hingga tersedak dan kesusahan bernapas.

BERLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang