Ternyata tujuan pertama mereka yang niatnya akan ke sebuah wisata bermain, berubah haluan menjadi acara reuni di rumah Ilham.
Kalian ingat Ilham? Pemuda yang mengeluh kesal karena otaknya selalu bodoh padahal sudah belajar dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, bahkan kuliah.
"Ini rumahnya Kak Ilham?"
Alden mengangguk, keluar lebih dulu dari dalam mobil. Membuka pintu belakang untuk Putri dan ponakannya, serta pintu depan di mana Istrinya duduk.
"Rumah Kak Ilham besar banget,"
Kepala Alden mengangguk membenarkan, melingkarkan tangannya pada pinggang Alaya. "Walaupun keliatan gila, Ilham itu sebenernya anak orang kaya tau Yang."
"Oh," balas Alaya dengan kepala mengangguk-angguk.
"Eh, ko kita asal nyelonong. Ga sopan Kak," protes Alaya ketika dengan enteng Alden langsung membuka pintu depan yang kebetulan tidak dikunci dan menerobos masuk tanpa ijin dari pemilik rumahnya."Ga papah, udah biasa aku kaya gini Mah."
"Ya udah deh, terserah," balas Alaya menurut. Manik matanya menatap punggung kecil kedua anak yang kini berjalan tepat di depannya.
Alden terkekeh, menuntun Istrinya masuk dengan kedua anak kecil yang juga berjalan di depan mereka. Haidar yang menggenakan seragam pramuka dengan Alya yang memakai baju olahraga.
Perbedaan mata pelajaran di setiap harinya juga membuat Haidar dan Alya berbeda seragam.
"Wih, bos besar kita udah nyampe nih!" celetuk Ilham heboh.
"Gue bukan Bos kalian, tapi gue budak cintanya Alaya," koreksi Alden langsung mendudukkan bokongnya pada sofa.
Sedangkan Haidar dan juga Alya bergantian mencium telapak tangan orang-orang yang berada di ruangan ini.
Kaki Alaya terpaku, saat manik matanya bertubrukan dengan netra kedua teman perempuannya yang sudah lama sekali tidak ia lihat. Lova dan Gayatri.
Langsung saja ketiga perempuan itu saling berpelukan dengan tangis haru dan teriakan senang yang tidak berhenti keluar dari bibir masing-masing.
"Perempuan kalo udah lama ga ketemu, sekali jumpa bikin heboh satu kampung," celetuk Buwana sembari mengelus pelan rambut Alya yang duduk di sampingnya.
Ilham mengangguk membenarkan, menatap wajah Alden, Buwana dan Genta lamat-lamat. "Kita juga udah lama ga ketemu kan? Terus ga mau pelukan kaya yang cewek nih?" tanyanya merentangkan kedua lengannya lebar.
"Ga!" ketus Genta dengan raut wajah datarnya.
"Lebih enak meluk badan Alaya yang bohay," balas Alden tidak kalah sinis.
"Mohon maaf, lebih baik gue meluk lampu taman dari pada meluk lo," cetus Buwana melempar bantal sofa pada wajah Ilham.
Bibir Ilham langsung cemberut, terlihat menggelikan. Ketiga pria dewasa yang menjadi sahabat Ilham menggelengkan kepalanya tabah, setelah sekian tahun tidak pernah bertatap muka ternyata sikap alay Ilham tetap mendarah daging.
Semua berbaur, saling bercerita semua hal yang terjadi beberapa tahun silam. Termasuk anak laki-laki yang pembicaraannya seputar hobi, usaha dengan diselingi saling melempar umpatan untuk satu sama lain.
*
Lova, si kalem yang selalu berbicara tajam ternyata Istri sah dari Ilham, fakta itu membuat Alaya terkejut. Karena setaunya waktu masa putih abu-abu, Alden pernah bercerita kalau Ilham menjalin hubungan dengan Gayatri.
Sedangkan Gayatri malah menikah dengan Genta, jodoh memang sudah ada jalannya masing-masing.
Kalian ingat Gayatri? Gadis cantik, bawel dan juga pemburu foto cogan yang sangat penurut jika Lova sudah berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alden & Alaya 2
RomanceMasih ingat kah kalian pada kami? Kami harap, kalian ingat. Sudah lewat beberapa tahun sejak kisah pertama di ending kan, kini kami datang kembali untuk membalas ke rinduan kalian. Alden yang kian pintar melempar gombalan dan rayuan recehnya dengan...