Alden berjalan lunglai ke luar kamar, berulang kali menarik napas kesal, karena untuk yang kesekian kalinya saat bangun pagi, Alaya selalu saja sudah menghilang dari sampingnya.
Lihat saja, nanti ia akan mengikat Alaya!
"Eh, udah bangun Kak?" Celetuk Alaya saat melihat Alden berjalan mendekat ke arahnya.
"Ayang ngapain pagi-pagi udah bangun?" Alden balik melempar pertanyaan.
"Ya aku mau beres-beres rumah, nyuci baju abis itu masak buat sarapan," Papar Alaya jujur, tangannya bergerak menyapu lantai dengan sapu yang terbuat dari kulit kelapa.
"Tapi ini masih pagi Yang, udaranya dingin banget. Mending kita balik ke bawah selimut."
"Ga mau," Tolak Alaya cepat, membuat wajah Alden tertekuk masam.
"Kalo Kakak masih mau tidur, ya tinggal tidur lagi aja. Gitu aja ribet."Alden dengan mudah langsung membopong tubuh Alaya, membawanya ke kamar. "Ayang tuh lagi hamil, harus banyak istirahat. Ini mah, liat rumah berantakan dikit aja tangannya gatel langsung beresin."
"Ya kan biar rapih Kak," Alaya mencoba kembali bangun.
Sedangkan Alden yang melihat Alaya akan kembali bangkit, segera memeluk tubuh Alaya erat, menindih kaki Alaya dengan kakinya. Menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. "Tidur lagi cepat, jangan bandel. Harus nurut!"
Bibir Alaya mengerucut, hancur sudah jadwal bersih-bersih rumah di hari Minggu karena Alden.
"Matanya ga mau merem."
Alden kembali membuka matanya, mengecup kedua kelopak mata Alaya lembut. "Ngantuk belum?"
"Perutnya pengen dielus."
Tanpa banyak tingkah, Alden segera mengabulkan keinginan Alaya. Menyingkap daster Alaya ke atas, mendaratkan telapak tangannya di perut buncit Alaya. "Apa lagi? Bibirnya minta di cium ga?"
"Is, ga!" Ketus Alaya.
Alden tertawa pelan, matanya tertutup damai. Sedangkan tangannya masih bergerak lembut di permukaan kulit Alaya.
"Tidur Yang..."
"Ga ngantuk."
"Ayang pengen apa, hm?" Alaya membuka kelopak matanya, menatap wajah Alaya intens.
"Mau denger Kakak nyanyi."
"Yakin? Suara aku kan ga enak lho Yang..."
"Sejak kapan suami aku ini ga pede?"
"Ini anak kita lho yang minta.""Iya udah iya, aku nyanyi. Tapi nanti kamu tidur ya."
"Nyanyi dulu aja, kalo ngantuk juga bakal tidur."
Alden menghembuskan napasnya pelan, sungguh ia benar-benar gugup!
"Cepet nyanyi..."
"Ayang bobo, oh Ayang bobo.... Kalau ga bobo, digigit Alden."
Alden mulai bernyanyi, menepuk bokong Alaya bagai bayi. Matanya kembali terpejam, hanya bibirnya yang mengeluarkan suara nyanyiannya yang terdengar serak.
![](https://img.wattpad.com/cover/244392571-288-k608164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alden & Alaya 2
RomanceMasih ingat kah kalian pada kami? Kami harap, kalian ingat. Sudah lewat beberapa tahun sejak kisah pertama di ending kan, kini kami datang kembali untuk membalas ke rinduan kalian. Alden yang kian pintar melempar gombalan dan rayuan recehnya dengan...