DIKTA ( Sang Pengisi Sepi)

Bab 7

Nesya yang sedang menikmati segelas Just diet nya duduk di sofa favorit nya ketika berada di rumah, Lisa yang turun tangga menyapa Ibu nya dengan wajah yang Lesu.

" Mami, udah pulang ? " Tanya Lisa yang duduk di samping, menggenggam Handphone berwarna pink itu.

" Sudah, dong kamu kenapa? " Nesya yang melihat Lisa yang biasa nya ceria kini menjadi sangat lesu.

" Aku gak papa kok, Mami tumben cepat banget pulang nya? " Tanya Lisa lagi, ia mencoba agar ibu nya tidak terlalu mengawatirkan diri nya.

Karena Nesya begitu sangat tau jika Lisa sedang di rundung masalah.

" Ya urusan nya tadi cuma sebentar aja sayang, gimana udah selasai kamu membeli keperluan Dikta "

" Udah, kok beres semua nya "

Nesya pun tersenyum, Lisa anak yang bisa ia andal kan. Anak Adopsi yang penampilan nya jauh berbeda dengan Nesya.

Ia karena Lisa hanya berpenampilan simple tidak pernah merias diri nya, meskipun ia sering di ajak perawatan oleh Nesya, Lisa sering kali menolak dengan alasa tertentu. Ia karena Lisa wanita yang mengandalkan kenatrulan nya. Karena itu ya dianggap wanita yang tak semenarik di mata laki laki lain.

Ketika ia memberi perkataan tentang Dikta yang Berpenampilan seperti orang kota padahal ia berasal dari kampung, namun Lisa orang kota yang berpenampilan seperti orang kampung.

" Dikta mana sayang? Satu jam mami udah ada disini gak liat dia "

" Mungkin di kamar Mi, capek dia "

" Oke "

Dikta sedang berada di kamar, ia memang begitu kelehan dan membuat nya tertidur.

******

Mesya mengajak Nadeo untuk mengunjungi Nesya kakak nya, Nadeo yang menolak tapi ia tak bisa menolak karena apa, karena permintaan wanita yang ia cintai.

Dengan anak nya di titipkan oleh pembantu yang ia bayar, Mesya dan Nadeo datang.

Disore hari tepat nya pukul 15.00 Mesya menekan Bell.

" Clentiiing "

Lisa dan Nesya yang tersadar ada bunyi Bell.

" Ada tamu kak nya " Nesya yang membangkitkan tubuh nya dari tempat duduk nya.

" Aku aja mi yang nyambut tamu nya "

Lisa pun yang jalan ke arah pintu rumah nya.

Pintu terbuka, ternyata kedua Om dan Tante nya ia berdiri disana.

Mereka saling memeluk dan bercipika cipika menyapa satu sama lain, lalu menanyakan kabar.

Nadeo penuh kecanggungan jika ia bertemu di kediaman kakak ipar nya ini, karena ia pasti akan bertemu dengan Nesya. Kekasih gelap nya.

Nesya yang penasaran akan siapa tamu di luar pun, menghampiri mereka.

Nesya awal nya terkejut yang datang Nadeo dan adik nya.

Menyapa dengan senyuman, melirik Nadeo masih dengan kekesalan. Karena kejadian tadi belum selesai terlaksana.

" Ayoo masuk " Perintah Nesya menyuruh kedua nya masuk ke dalam rumah nya.