Bab 42

7.2K 80 0
                                    

Mentari pagi menyapa udara dingin menyeruak. Lisa yang sudah sangat rapih dengan pakaian nya, yang ingin mengikuti acara perkemahan. Karena sedari malam hingga pagi ia mempersiapkan nya dengan lengkap, ia tak mau satu barang pun tertinggal.

Nesya pun membantu nya, ketika di ruang bawah. Dikta yang baru turun dari tangga ia terkejut. Melihat Lisa tak mengenakan seragam yang sama dengan dirinya.

" Kak mau kemana? Mau holiday ya. Kok gak ngajak ngajak aku sih " Ucap Dikta. Sedih.

" Acara perkemahan di sekolah Dikta, gimana mau ngajak kamu " Lisa masih membereskan keperluan nya yang akan di bawa.

" Ajak adik kamu gih " Cetus Nesya.

Lisa melipatkan kedua tangan di dada, " Iya kalo bisa sih aku ajak ya, ini acara sekolah "

" Huu gak adil, masa aku gak tau kak. Masa cuma kelas 12 aja yang ikut "

" Sabar, sabar nanti mendapatkan giliran nya " Lisa menghelus helus kepala Dikta.

" Ya udah iya, kakak berapa lama ikut acara beginian "

" 3 hari "

" Yah cuma 3 hari bentar amat "

" Jahat kamu ya, bukan nya rindu atau gimana aku pergi malah cuma bilang bentar banget " Lisa kesal dengan ucapan Dikta, tapi Lisa mengagap ucapan Dikta hanya sebuah candaan saja.

" Iya bercanda loh kakak sayang "

Dikta memeluk Lisa sebagai salam perpisahan, Nesya juga memberikan pelukan nya kepada Lisa. Bagaimana pun Lisa adalah sebuah keluarga kalian. Perselingkuhan ini hanya semata sebagai pengisi sepi saja. Tidak ada terkaitan nya saling memiliki dan saling berhubungan di kemudian hari.

Lisa berangkat ke sekolah dengan Dikta, yang mengantar kan nya. Dikta juga sekolah hari. Dikta membantu Lisa untuk membawa barang nya yang lumayan banyak masuk ke dalam garansi mobil nya.

" Yah Mami sendiri an deh, Dikta sekolah dan kamu akan pergi untuk 3 hari " 

" Kan cuma sebentar Mi, yaudah mami Lisa berangkat dulu. Dikta jaga Mami ya "

" Tan DL " Cetus Dikta dengan nada mengejek nya.

" Apa itu ? "

" Derita loe " Cetus Dikta di dalam mobil nya.

Lisa pun tertawa, Nesya kesal dengan candaan Dikta. Ia spontan ingin melempar Dikta dengan sandal jepit nya namun Dikta menghidupkan kan mobil dan menjalankan nya.

Di dalam mobil, mereka saling berbincang tentang nanti nya Lisa disana. Dikta sangat lah bawel ia sangat care takut Lisa kenapa kenapa disana. Lisa yang merasakan kepedulian Dikta. Merasakan berat meninggalkan nya namun ini sebuah acara yang di tunggu dan di nanti.

Lisa tak berhenti henti nya memandangi Dikta, ketika Dikta fokus menatap kedepan ia sedang fokus mengemudi. Setelah beberapa menit, mereka sampai di depan sekolah. Bus sudah ter pakir disana. Lisa yang turun mendapatkan perhatian oleh Veronica dan Jesicca.

Melihat dirinya bersama Dikta, saling bermesra mesraan. Dikta yang sangat takut Lisa terjadi apa apa cuma bisa mengingatkan. Veronica yang sangat susah bertemu atau berbicara dengan Dikta, beberapa hari ini. Melihat kejadian ini tak suka. Apakah Dikta sudah berpaling dari nya. Apakah Lisa pacar Dikta. Namun, ini sebuah tanda tanya yang belum di pecahkan.

Ia sangat cemburu melihat Dikta dengan Lisa yang menyangkal mempunyai hubungan dekat. Veronica dengan tatapan penuh rencana di dalam otak nya.

Dikta mengiri kepergian Lisa dengan lambaian tangan nya, senyuman nya ketika Lisa ingin naik ke dalam bis.

Bertemu kedua teman nya Dikta menghilang masuk ke dalam sekolah, karena pak satpam memperingat kan untuk segera masuk ke kelas nya karena pelajaran sudah berlangsung.

Dikta langsung bergegas secara cepat masuk ke dalam kelas ia tak mau ada kata telat nanti nya. Benar, ia tak telat memang semua murid di kelas nya sudah berposisi di tempat duduk nya.

Ia berjalan dengan tenang masuk ke dalam kelas, ketika pantat nya menempel di tempat duduk nya. Guru pengisi pelajaran datang menyapa semua murid yang berada di kelas.

Lagi lagi kelas serasa sepi dengan ketidak hadiran Justin disini.

****

Dirumah Nesya yang bingung mau melakukan kegiatan apa. Ia bosan memandangi majalah, melihat film membuka handphone. Ia mempunyai rencana yaitu membeli sabun dan bunga untuk  mempercantik bathop yang nanti nya akan di gunakan untuk di dirinya dengan Dikta.

Sambil ia pergi ke salon kecantikan serta ke tempat pijat untuk membuat dirinya kembali bugar, cantik agar Dikta terus tertarik dengan nya. Nesya memberitau assisten rumah tangga nya yaitu Mbak Sari yang sudah baru datang dari kampung, ketika Dikta mencari nya bilang saja sedang keluar. Ia mau memberi surpise kepada Dikta.

Nesya pun pergi dengan pakain rapih menuju tempat yang di tuju.

******

Dikta yang sudah pulang mencari keberadaan Nesya melihat di area sekitar rumah di dalam rumah tak ada tanda keberadaan Nesya. Biasa nya dia sedang duduk di sofa itu membaca majalah dan menikmati jus kesukaan nya tidak ada disitu. Dikta berangjak ke kamar nya, mengetuk pintu beberapa kali dan masuk ke dalam kamar nya pun tidak ada keberadaan Nesya disitu.

Dikta sangat kesal karena ia menginginkan Nesya sekarang disini. Namun  Nesya tak ada di rumah. Ia kebingungan mencari cari keberadaan di Nesya yang tak kunjung ia temui. Sampai menelpon namun Nesya tak mengaktifkan handphone nya ia ingin memberikan kejutan kepada kekasih nya ini.

Ia duduk disofa dengan wajah kesal nya, dengan terus menghubungi Nesya. Mbak sari melintas di hadapan nya Dikta memanggil nya, lalu menanyakan keberadaan Nesya.

Mbak sari menjawab Nesya sedang pergi, kata nya Nesya mempunyai urusan yang harus di selesai kan. Dikta pun kesal dan meranjak ke kamar nya untuk mengganti pakaian nya.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang