Bab 28

9.9K 109 0
                                        

Lanjut

Adegan 🔞

Dikta merangkak ke atas tubuh Mesya yang sudah sangat rileks sekarang, dengan mesya yang langsung menangkap kepala belakang Dikta.

Mereka berdua saling melumat, menggit bibir bawah Dikta lakukan. Bertukar saliva mengemuti lidah.

Dengan Mesya menekuk kaki nya, Dikta memajukan pinggul nya. Dengan dia yang sibuk sekarang. Mengemuti, puting Mesya dengan memilintir kan Lidah nya.

Dikta memajukan pinggul nya dan membuat, pennis yang tegang masuk ke dalam vagina yang sudah sikap menangkap.

Memaju majukan secara perlahan, dengan dirinya yang fokus menjiliti puting Mesya .

" Aahhhhhh sttssssd ahahhhhh " Desaah Mesya, meringis menikmati tubuh nya yang pasrah di jelajahi oleh Dikta.

Dikta menopang bahu Mesya dengan kedua tangan nya, memberi ruang untuk pinggul nya terpompa.

Mulut Mesya mengaga, dengan menggigit jari nya. Ketika Dikta mempercepatkan gerakan penis nya untuk menghujam deras ke dalam vagina mesya.

Bunyi benturan kedua jenis kelamin yang berbeda menggema di sudut ruangan. Mesya tak berhenti henti nya berteriak mendesah sekencang kencang nya. Anak nya yang masih bayi menangis pun tak lagi di dengar berbagai macam gaya mereka lakukan. Hingga akhirnya, tubuh Dikta lemas terguncang.

Tubuh Mesya yang hanya bisa pasrah, meminta menyudahi namun Dikta tak dengar. Nafas yang memburu gagu. Dikta yang sudah puas menjatuhkan tubuh nya di samping tubuh Mesya yang sedang mengelijang.

Mengatur nafas mereka berdua lakukan.

****

Dikta tidur di samping Mesya dengan dirinya memeluk Mesya dari belakang, karena Mesya tidur menyamping ia tak bisa menatap mata Dikta. Karena ia khawatir, akan membuat rasa yang sama. Yang ia lakukan malam ini adalah sebatas menumpah kan rasa rindu nya.

Tubuh mereka terselimuti karena udara malam tampa sengaja masuk di dalam kamar. Melalui cela cela jendela yang ada disana.

" Kamu kemana aja sayang, aku sangat rindu kamu. Kamu menghilang, tampa kabar "

" Aku gak papa, gimana kabar kamu baik kan "

" Baik dong, kamu gimana? "

" Aku baik, aku mau ngasih kabar ke kamu. Kalo aku hamil "

" Anak aku "

" Ia anak kamu la, Suami aku gak kayak kamu gagap dan perkasa "

Mereka mengobrol dengan Dikta yang memeluk Mesya dari belakang, karena Mesya tidur ke arah samping.

Tangan jahil Dikta menghelus helus Vagina Mesya membuat Mesya mendesah.

" Sttttsssdd auuuu "

Menyingkir tangan Dikta, dan mengarahkan nya di gundukan Payudara nya saja.

" Nakal ya, kamu itu. Gak capek capek. Aku udah kuat lagi ngelayanin kamu "

Mesya berbalik badan, menyentuh hidung Dikta dan membalik badan nya lagi lalu kembali membelakangi Dikta dengan punggung nya.

" Kamu gak akan menghilang lagi kan dari aku? "

" Kamu harus mengerti keadaan ku, aku ini istri orang "

Ingin sekali Dikta berbicara sesungguhnya tentang perselingkuhan suami nya dengan kakak nya tapi Dikta harus menahan semua nya ia tak ingin membuat hati Mesya retak.

" Maaf, aku gak mau kehilangan kamu. Walaupun usia kita beda tapi aku cinta sama kamu "

Mesya tersenyum tampa di ketahui Dikta, ia juga sama. Seperti Dikta rasakan.

Menghela nafas panjang.

" Belum saat nya Dikta, wujudtin mimpi kamu dulu. Gapai mimpi kamu, kalo soal aku. Kalo emang kita jodoh, kita akan bersama "

Obrolan mereka tak terasa sampai cela jendela di hiasi oleh sinar mentari pagi.

Dikta yang kaget, menyadari kalo hari udah pagi ia langsung bergegas untuk pergi.

" Kamu mau kemana? " Tanya Mesya

Dikta yang masih mengenakan pakaian nya mengambil satu persatu pakaian nya yang berjatuhan  di lantai.

" Aku mau sekolah, aku pergi dulu ya. Aku akan merindukan mu lagi dan lagi "

Kecup Dikta di bibir Mesya yang masih berbaring di atas ranjang. Ia tak bisa berdiri karena Vagina nya yang masih nyeri. Mesya hanya melempar senyuman nya dan berharap hal ini akan terus terjadi.

Mengemudi mobil dengan hawa ngantuk yang begitu mendera, sesampai nya dirumah ia langsung menuju kamar untuk melanjutkan tidur nya.

Lisa yang tak ada di rumah, ia langsung menuju ke sekolah tampa pulang kerumah.

Nesya yang pulang jam 12 siang tak menyadari jika Dikta tidak sekolah dan Tidur seharian full.

Sedangkan Veronica cemas Mengawatirkan kan Dikta yang tak masuk sekolah hari ini, efek alasan Dikta yang memberikan alasan ayah nya kecelakan.

Rahasia Nesya tak terbongkar untuk hari ini, karena Dikta sangat kelelahan hari ini.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang