Bab 20

10.5K 104 0
                                    

3 hari berlalu, merasa kehilangan yang kini di rasakan oleh Dikta. Mesya benar benar tak mau lagi dekat dengan nya, karena sesuatu yang tak di ingin kan terjadi waktu itu. Nesya memergoki dan menasehati Mesya untuk tak lagi dekat dekat dari Dikta keponakan nya.

Dikta mencoba melupakan semua yang terjadi pada dirinya, sebelum nya. Bagaimana Mesya memperkenalkan Dikta tentang bagaimana nikmat nya bercinta.

*****

Dikta bersiap diri untuk memakai atribut sekolah yang baru. Ia harus belajar untuk menggapai masa depan di kota besar dan indah ini. Kota yang mengajarkan tentang mencintai seseorang yang hadir lalu menghilang.

Tepat di pagi hari meja makan pun tersaji, Lisa pun sudah rapih dengan pakaian sekolah nya. Dikta terlihat aneh dengan Lisa yang jauh penampilan nya lebih tertutup di bandingkan di rumah. Memakai kaca mata bulat nya, rambut kuncir dua.

" Kamu siap Dikta, menjalani rutinitas di sekolah " Ucap Nesya.

" Siap Tante "

" Oke lah kita berangkat "

Nesya mengantar Dikta dan Lisa ke sekolah, menggunakan mobil berwarna merah nan indah.

Sesampai nya depan pintu gerbang sekolah Nesya memberhentikan mobil nya, Nesya pun ikut turun untuk mengantarkan Dikta keruangan guru.

Lisa pun pamit dan ia langsung memisahkan diri nya, bertemu sang kepala sekolah. Untuk meminta izin Dikta akan sekolah disini.

Mata Dikta pun tak berhenti memandang, sekolah yang begitu megah dan fasilitas yang begitu mewah satu lagi. Ia merasa siswi yang berada disini, sangat mempertontonkan aurat nya. Yang hanya memakai rok mini sedengkul pun tak sampai. Baju seragam pun, pendek. Beda dengan siswa yang seperti ia pakai, celana panjang, lalu baju panjang.

Kenapa beda, seperti Lisa kenakan. Lisa tak memakai rok mini, rok nya panjang selutut pun turun dikit. Omg, sekolah macam apa ini.

Banyak siswi yang memperhatikan nya pagi ini, tampak terpesona atau jijik nanti nya.

Sesampai nya di ruang kepala sekolah, Nesya beradu men dengan sang kepala sekolah untuk meminta izin dan tak berselang lama kepala sekolah pun mengijinkan Dikta untuk bersekolah disini.

Keluar dari ruangan kepala sekolah.

" Kamu jaga diri baik baik disini, Om sama Tante mengharap kan kamu bisa betah. Dan bisa melihat kamu, meraih ilmu dengan sebaik mungkin " Ucap Nesya memberikan suatu wejangan untuk Dikta.

Dikta pun mengangguk dan tersenyum ia tipis, menyalimi Nesya yang akan pergi meninggalkan nya. Ia pun di arahkan oleh guru walikelas untuk menempati kelas yang akan ia tinggalkan selama disini.

" Ayo Dikta ikut Ibu " Perintah Sarah selaku walikelas nya.

" Baik buk " Jawab Dikta sambil mengikuti wali kelas nya dari belakang.

*****

Gosip dan rumor pun sudah menyebar tentang Dikta, sebagai murid baru yang ganteng. Siswi siswi pun berbondong-bondong memperhatikan Dikta untuk berjalan ke arah kelas nya namun Dikta acuh ia tak sadar telah di perhatikan seperti ini.

Sesampai nya di kelas, Dikta memperkenalkan diri di depan  teman teman nya yang baru.

" Omg ganteng banget " Cetus Sifa salah satu murid di kelas yang sama. Memperhatikan Dikta dengan menyimpan rasa kagum.

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang