BAB 47

6.8K 72 0
                                    

Malam pun tiba Dikta seperti mahluk nokturnal , yang cuma aktif di malam hari dan siang hari ia lemah.

Sedangkan, Nesya sudah bangun sedari tadi. Ia menyiapkan bathup dan mengisi air selesai itu ia pun ngaliri sabun cair, agar busa busa ketika ia nyempelung ada dan tidak lupa menaburi bunga mawar, kelopakan bunga mawar berbentuk hati.

Ia melangkah ke kamar, membangun ke kasih nya yang masih tertidur.

" Sayang bangun yuuk, kita mandi " Pinta Nesya pelan.

Dikta hanya meringkeh.

" Kalo aku kuat aku gendong kamu "

Dikta pun bangun, membuka mata secara perlahan.

Pemandangan mata nya langsung seger melihat, Nesya dengan hanya memakai G-string dan juga bra. Nesya langsung menuntut ke ponakan nya itu menyebur ke dalam bathup yang sudah di siapkan oleh nya.

Dikta berdecak bahagia, dan kaget melihat Bathup yang sangat indah di depan mata nya.

" Kamu yang udah nyiapin nya "

" He'eh " Nesya mengangguk, " Kamu nyempelung duluan ya " Pinta Nesya.

Dikta yang polos nurut, Nesya melucuti celana pendek Dikta. Yang tidak memakai celana dalam itu, Dikta membuka kaos polos nya.

Dan memasukan kaki nya, membuat gambar hati di air itu hancur oleh gelombang air yang di timbul kan oleh nya.

Nesya pun menyusul, dan langsung menempel kan tubuh nya ke tubuh ponakan yang sekarang di anggap kekasih nya.

Romantis sekali mereka, Dikta langsung melumat bibir indah milik Tante nya dengan membara bertukar saliva mereka lakukan. Memberi kissmark, tubuh mereka saling berhadapan Dikta yang tidur menyender ke pembatas bathup itu.

Tak berfikir panjang, pennis nya langsung masuk menobros G-string yang hanya menutupi.

" Aaaah " Desah Nesya, dengan terus melumat. Kedua tangan Dikta, mengangkat bokong Nesya naik turun di pennis nya. Gerakan Itu menimbul kan busa busa yang kian muncul dan banyak mengelilingi tubuh mereka.

Dengan dalih membersihkan badan malah mereka bercumbu hebat, " Aaaaahhh saayng aaau ssst " Pekik Desahan Nesya.

Kecimpung air, mereka memadu kasih beberapa menit berlalu. " Aaaah ssssttt aaauuu " Desah Nesya lagi.

Larva hangat bercampur dengan busa, dua alat kemaluan itu menyemprot kan nya. Nesya membalikan tubuh nya tidur di dada bidang milik keponakan nya itu.

" Say-ang lanjut di ka-mar aja yuk " Pinta Nesya, sensual.

Dikta mengangguk dan membopong tubuh tante nya itu, dan menjatuh kan tubuh nya ke atas ranjang. Mereka pun kembali melumat, dan memadu kasih, antara kedua belah pihak.

Hingga jam berlalu, mereka tergulai lemas bersama sama. Di atas ranjang penuh dosa.

" Good night sayang " Cium Nesya, mereka pun tidur. Dalam kenikmatan yang membara, tampa sehalai benang pun mereka lakukan.

******

Pagi menyapa, kapila berlalu. Nesya bangun, untuk menyiapkan makanan. Tapi, tangan nya langsung di saut oleh Dikta dan terjatuh lagi di atas tubuh nya.

" Sayang aku, mau menyiapkan kan makanan buat kau " Tolak Nesya."

"  Morning seks dulu yuk, biar menjalani hari penuh dengan kebahagiaan " Pinta Dikta sensual, Nesya mengangguk penuh dengan Nafsu pun melayani kemauan dari keponakan kesayang.

Tapi kejutan pun terjadi, ketika Lisa sudah pulang. Dengan tidak di duga oleh pasangan terlarang ini. Lisa yang ingin kekamar nya menaruh, barang barang yang di bawa selama acara sekolah nya. Melewati kamar Mami nya, terdengar sayup sayup desahan dengan diiringi cepak cepuk benturan alat jenis kelamain yang begitu kencang.

Membuat nya kepo.. Ia pun langsung menarik gagang pintu secara perlahan-lahan. Ketika sudah terbuka sedikit.

" Astaga, Ma- Mi. Diktaaa " Ucap dalam hati terkejut, melihat adegan itu. Melihat Mami nya, sedang berada di pangkuan unjung selangkangan Dikta dengan memasukan pennis ke  dalam vagina.

Dada nya sesak, melihat adegan itu. Ia tak menyangka mereka melakukan ini, Lisa yang ingin melabrak pun ia berfikir tidak usah deh.

Lebih baik ia kembali ke kamar nya, Lisa sempat merekam kejadian itu.

" Aku ngga bisa nih, biar mereka terus terus an begitu. Selama aku ngga ada mereka melakukan ini "

" Papi, Mami "

Lisa menangis di dalam kamar nya masih terngiang ngiang. Terbayang bayang dengan kejadian tadi.

Lisa bangkit dari duduk nya, melihat kembali ke kamar tapi mereka tidak berada disana.

Lisa turun dari anak tangga, melihat Nesya sedang menyuapi bayi besar nya.

" Ehem " Lisa batuk, membuat mereka kaget.

" Eh, kamu udah pulang " Sapa Nesya dengan gugup, menghentikan aktivitas menyuapi nya.

Mata Lisa memandang dari atas ke bawah tubuh Mami nya, yang hanya menggunakan kain tipis dengan G-string terlihat serta Bra yang mengikat.

" Udah Mi " Jawab santay Lisa

Dikta, cemas jika Lisa curiga mengenai hubungan terlarangan nya. Ia takut Jika Lisa sampai tau dan mengadukan ini kepada Tirta. Pasti akan berbuntut panjang nanti nya..

" Gimana kak , Seru " Tanya Dikta, memecahkan keheningan.

Nesya pun izin ke kamar mungkin, untuk mengganti pakaian nya.

" Seru dong " Dengan seutas senyum.

" Bagus lah, kak Lisa ngga curiga " Ucap dalam hati, Dikta.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang