Bab 8

15.9K 155 0
                                    

Lisa dan Mesya serentak merangkul tangan Dikta dengan erat. Dikta yang meronta tak bisa berkutik. Ia hanya pasrah ketika dirinya di bawa ke tepi kolam renang. Adik dari dalam celana nya pun tampak tegang, untung saja Dikta memakai celana dombel. Tanda adik nya tegang pun tidak ketahuan.

Nesya pun hanya spiceles ia hanya melihat tingkah laku anak dan adik nya yang sangat kecentilan bersama Dikta.

Mencoba mengikuti mereka bertiga yang menuju ke kolam renang, yang begitu bening.

Ya ampun Nesya langsung membuka pakaian nya yang sangat mudah ia buka, terlihat celana dalam warna hitam dan bra yang Nesya kenakan. Dikta menalan ludah.

Mata Dikta tak berhenti memandang, ketika Nesya mempertontonkan keindahan tubuh nya. Bokong yang begitu bulat, memiliki badan yang profesional layak bak model. Dengan payudara yang sangat besar namun kencang itu pun, membuat Dikta tak tahan.

" Ayook buka " Perintah Nesya ketika dirinya sudah membuka semua pakaian nya.

Nesya yang mendekat membuat Dikta memejamkan mata.

" Oke kak, kamu jangan pergi ya Dikta " Ucap Mesya melepaskan rangkulan nya.

Dan perlahan membuka celana Jeans dan koas baju nya.

" Ya ampun, apa apa ini " Ucap dalam hati Dikta, seakan tubuh nya menggil. Baru pertama kali dan saat ini yang melihat wanita se seksi ini.

Justru Mesya yang lebih menantang hanya menggunakan G String yang menutupi vagina dan lubang pantat nya, dan bra warna putoh transfaran terlihat jelas bulatan puting di balik bra yang ia pakai.

Tubuh Mesya tidak senjang Nesya kakak nya, lebih pendek. Namun keseksian tidak kalah dengan pinggul yang melekuk payudara yang condong kedepan serta kencang.

Lisa pun sama yang hanya menggunakan celana dalam dan tank top.

" Kak, aku " Dikta keberatan kalo ikut gabung, ia merasa sangat tak kuat berada di sekitar cewe seksi ini.

" Udah ikut aja " Perintah Lisa menghiraukan keberatan Dikta.

" Ayo Dikta, buka dong pakaian nya, atau tante yang bukain " Mesya dengan kecentilan nya. Merelakan diri nya untuk melepaskan pakaian Dikta.

Begitu menggoda ketiga wanita ini, namun Dikta tak bisa berkutik.

Sampai sampai Dikta tak sadar ketika tubuh nya di dorong dari belakang oleh Nesya, yang sudag gregetan melihat Dikta seperti orang pemalu ini.

Ulah Nesya yang cukup jahil, Dikta yang takut dengan air. Cengap cengap merasa diri nya ingin tenggelam dan pingsan di dalam air.

Ketiga wanita ini panik, melihat Dikta yang tenggelam.

Nesya yang bersalah pun langsung menjemput Dikta di tengah Kolam renang. Diikuti Mesya dan Lisa.

Mereka menggotong Dikta, dan meletak an tubuh Dikta di tepi kolam renang.

Kepanikan begitu mendera, melihat Dikta pingsan kehabisan nafas.

Nesya menaiki tubuh Dikta dengan kedua tangan memompa dengan telapak tangan, ke arah dada Dikta.

" Kasih nafas buatan dong " Cetus Lisa sangat panik.

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang