Bab 11

14.9K 152 0
                                    

Mesya begitu sangat panik Nadeo mencurigai dirinya.

" Saya numpang ke toilet Om, tadi berusaha mengeluarkan sesuatu "

Nadeo seketika tersenyum lalu tertawa. Mengetahui alasan yang terucap dari Dikta.

" Kamu berusaha mengeluarkan sampai seperti itu ya, lucu kamu ha "

" Mas ini ih jorook "

Nadeo yang melihat pakaian istri nya transfaran, yang sangat jelas terlihat vagina serta payudara nya. Itu pun

" Mending, kamu ganti baju gih "

Mesya yang menyadari pun langsung mengikuti perintah dari sang suami.

Biasa nya Mesya selalu membantah namun ini demi rahasia yang terselubung. Ia menuruti.

" Oo iya sekalian saya pamit ya, Om Tante "

Mesya yang sudah melangkah ke arah kamar pun membantalkan niat nya dan menghampiri Dikta yang sudah ingin mengatakan pamit.

" Kok buru amat, nanti lah " Tahan Nadeo

" Kata kak Lisa, kalo udah ngantar  tante langsung pulang. Jangan mampir terus jangan kemana mana lagi. Takut nyasar katanya  "

" Yaudah hati hati ya "

Dikta pun bersalaman dengan Nadeo ia keluar dari rumah dan menuju ke mobil.

Mesya pun lari dan ingin berbicara kepada Dikta, ia pun seakan menghiraukan perintah dari sang suami untuk menggati pakaian nya.

" Yaudah lah, sama ponakan nya sendiri aja. Ga mungkin macem macem Dikta anak sopan " Nadeo pun seakan tidak manaruh rasa kekecurigaan nya. Nadeo yang langsung bergegas bertemu dengan anak nya.

Dikta yang menarik pintu mobil nya kaget melihat Meysa berada di dalam mobil nya.

" Tante, dari kapan? "

" Hmm dari tadi, maaf ya udah ngehilangain keperjakaan kamu "

" Iya tante sama sama "

Dikta mendekat kan wajah nya ke wajah Mesya.

" Aku wanita paling beruntung, karena udah memecahkan kesucian mu "

Dikta tersenyum dan mencium bibir Mesya. Mesya melepaskan ciuman Dikta karena takut ada kecurigaan.

Menaruh jari telunjuk nya ke bibir Dikta mendorang nya.

" Kalo Dikta mau lagi datang aja, bilang aja  ya "

Mesya keluar dengan mengecum bibir Dikta. Dikta pun tersenyum.

Akhirnya harapan mencoba satu dari wanita seksi itu terlaksana, begitu juga Mesya merasakan jantung berdebar bukan jantung aja yang berdebar. Vagina nya berdenyut kencang sekarang.

Ia melangkah pun dengan mengkakang. Ketika ia sudah berada di kamar dan ingin mengganti pakaian nya Nadeo datang dengan penuh ke nafsuan.

Memeluk Meysa dari belakang dengan dalih Mesya tau akan maksudnya.

" Aku capek, aku mau makan, mau ngasih Asi Migo kamu gak usah kek anak kecil " Ucap galak Mesya memperlakuakan Nadeo dengan begitu.

Nadeo pun hanya terdiam tak berani untuk melawan.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang