Bab 4

19.7K 183 0
                                    

Seisi rumah sudah bangun sejak awal terutama bagi Tirta yang sudah siap kembali menjalankan tugas bekerjaan nya di luar kota. Di meja makan pagi ini Tirta menitip sebuah Amanah nya kepada Dikta untuk menjaga kedua bidadari nya selama ia tak ada di rumah.

" Dikta, Om mau bekerja di luar kota kamu jaga tante sama kakak kamu ya, selama om ga ada di rumah ini. Bisa "

" Bisa om, Dikta akan menjalankan Amanah Om sebisa Dikta "

" Yaudah , Om pergi dulu sampai ketemu nanti "

Ucap Tirta menepuk pundak Dikta dan memberi senyum hangat.

Tak pula juga Lisa dan Nesya yang berdiri tepat di samping nya, Nesya merapihkan dasi sang suami. Lalu mengantar nya ke arah pintu keluar. Tirta pun meninggalkan rumah untuk sekian kali nya, ia harus menjalan kan tugas nya sebagai seorang suami yang mencari nafkah bagi keluarga nya.

******

Yaampun keseksian di pagi hari harus di nikmati dengan mata yang terbuka cukup lebar. Dikta menatap ketika dirinya ingin menuju kamar.

Dikta melihat Nesya duduk di sebuah Soffa panjang yang berada di ruang tamu di depan tv. Nesya yang sibuk dengan majalah nya pun menghiraukan bahwa tubuh nya sedang di perhatikan oleh Dikta yang sangat teransang.

Jika Nesya tau akan hal ini Dikta yang sangat tergoda pada nya, pasti Nesya akan membalas sebuah balasan yang manis.

Nesya yang menutup majalah nya, meletak kan di atas sebuah meja, ini pun tak sengaja melihat Dikta yang sedang melintas menuju ke arah kamar nya.

" Dikta, sini " Panggil Nesya.

Dikta pun langsung menghampiri Nesya dengan wajah yang sangat gugup.

" Iya tan, ada apa? "

" Nanti siang kita mall ya "

Dikta mengerut nya, " Ngapain tan? "

" Beli peralatan kamu sekolah lah dan shopping yang lain nya, kamu mau kan "

Nesya dengan senyuman nya, membuat jantung Dikta berdegub lebih kencang.

" Iya tan " Dikta mengangguk.

Ternyata rencana ke mall nya terdengar sampai ketelinga Lisa.

" Aku ikut ya Mi, boleh kan " Dengan senyum manis Lisa merayu.

" Kamu ini denger aja ya "

" Heheh iya dong "

Namun rencana ini harus terhambat ketika handphone Nesya berbunyi.

" Sebantar ya, mau angkat telpon dulu " Ucap Nesya pamit.

Mengangkat telpon jauh di area anak nya dan juga keponakan.

" Hallo, kamu dimana aja sih. Aku hubungin dari kemarin gak di angkat angkat " Ucap Nesya sedikit agak kesal.

" Maaf ya, aku ada kerja an soal nya. Gimana kalo siang ini kita ketemuan " Ucap dari pria di balik telpon

" Gak bisa Nadeo, aku hari ini ada urusan. Keponakan suami aku sekarang tinggal bersama kami disini dan aku mengurusi nya untuk ia sekolah minggu depan " Ucap Nesya menolak dengan berat hari.

" Iya kan ada Lisa, aku yakin dia bisa hendel semua nya la. Ayo mumpung aku ada waktu, dan sudah siap nih menjadi pelayan kamu " Bujuk Nadeo.

" Oke oke ya kamu itu, kita ketemuan di apartemen aku ya "

" Oke sayang, sampai jumpa " Ucap Nedeo dengan mesra

Sambungan telpon pun terputus.

" Tumben dia maksa aku kek gini, biasa nya aku yang selalu maksa ke dia " Ucap Nesya monolog dengan menggem handphone nya.

Nesya pun kembali ke arah ruang tamu, bertemu dengan anak dan keponakan nya. Dikta yang tadi izin ke toilet karena ia tak tahan untuk buang hajad pun hanya menemui Lisa.

" Lis, Mami minta tolong boleh? "

" Minta tolong apa Mi? "

" Kamu ya, yang ke mall untuk cari peralatan sekolah nya Dikta "

" Lah Mami kenapa? "

" Mami ada urusan mendadak "

" Oke, tenang aja serahin semua nya sama Lisa "

" Ini baru anak Mami yang bisa di handalkan "

Rasa bahagia pun pecah ketika, Lisa mau menjalankan tugas nya yang diberikan sang Suami untuk mengurus Dikta membeli kan peralatan sekolah nya. Tergantikan oleh Lisa yang mau menggantikan nya. Karena ia ingin bertemu dengan Nadeo kekasih gelam nya.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang