Malam yang sangat using dua wanita duduk di sofa menonton tv. Menyaksiakan serial drama korean dengan sangat khusuk dan serius. Nesya yang terganggu dengan kehadiran Dikta yang ingin mengambil minum di dapur. Ia ingin pergi dari ruangan ini dan menghampiri Dikta, namun ada anak gadis nya yang mencegah nya.
Ketika dirinya bergegas berdiri, menemui Dikta yang sudah naik keatas tangga.
" Mami disini aja, seru ending nya mau ketemu " Cetus Lisa dengan tetap serius menatap kearah, orang orang korea yang sedang beradu akting disana.
Nesya pun membatalkan berdiri nya, dan tetap duduk menemani Lisa. Dikta sangat bergairah malam ini begitu juga dengan Nesya. Yang sudah tiga hari dirinya tak tertusuk busur panah tumpul milik Dikta.
" Bagaimana cara nya harus melepaskan diri dari sini " Gumam Nesya, dalam hati.
Nesya mempunyai sebuah ide, badan nya yang sangat sakit.
" Aduh " Ucap nya memegangi leher dan meringis kesakitan.
" Mami kenpaa? " Tanya Lisa menghentikan pandangan nya ke depan.
" Gak tau nih, badan Mami kayak nya retak begitu. Pegel banget. Siapa ya yang bisa ngurutin Mami " Dengan terus meringis kesakitan.
Lisa yang sangat cemas ini pun memberikan saran untuk Dikta yang mengurut Nesya, karena Lisa tau Dikta kan bisa mengurut. Atas kejadian yang waktu itu.
" Dikta Mi, aku panggilin Dikta ya "
Nesya mengangguk akhirnya rencana nya berjalan dengan lancar. Anak lugu seperti Lisa bisa di kelabuhi dengan akting pegel pegel nya. Lisa bergegas untuk manggil Dikta, Nesya tersenyum ketika rencana nya berhasil.
Lisa yang cemas langsung masuk ke dalam kamar Dikta, memanggil Dikta ternyata tidak berada di kamar. Dikta masih berada di dalam kamar mandi nya. Asik memainkan burung peliharaan nya.
" Dikta, kamu dimana? " Teriak mencari Dikta.
Dikta yang kaget, " Aku di toilet kak, ada apa? "
Dikta mempercepat mandi nya dan langsung keluar dari toilet, Lisa yang sangat dag dig dug ser melihat Dikta hanya memakai handuk mini. Mempertontonkan kan dada nya yang atletis.
" Kak ada apa? " Tanya Dikta, namun Lisa hanya terpaku pada dada Dikta, dan tak berkata kata lagi.
" Andai aja kamu bukan saudara ku " Ucap Lisa dalam hati.
" Hay kak ada apa? " Tanya Dikta sekali lagi, sambil tangan nya melambai lambai
Lisa kaget lalu tersadar,
" Iya ada apa? "
" Aneh, kok malah tanya balik "
" Ouh ya, kamu disuruh Mami pijetin dia, Badan Mami retak "
" Oke kapan, " Ucap Dikta penuh semangat.
Pucuk cinta ulam pun tiba, akhirnya saat nya tiba. Dikta mengerti rencana dari selingkuhan nya itu, mengatur rencana seolah olah dirinya ingin di pijat.
Santapan di depan mata Dikta, tampa mengganti pakaian nya dengan semangat yang membara Dikta dengan sehelai handuk nya langsung saja berjalan ke luar.
" Heh, Kamu pake baju dulu lah " Tegur Lisa, kaget melihat Dikta memakai handuk saja ketika bertemu dengan mami nya.
" Oh ya lupa kak "
Dikta memutar badan nya mengambil pakaian nya, di dalam lemari nya.
" Ah pake ini aja ah, orang mau wik wik juga biar lancar dan cepet " Gumam Dikta dalam hati.
Ketika Dikta kembalikan badan nya, melihat Lisa masih stay di belakang nya.
" Kak ngapain disiitu "
" Ouh ya ya ngapain aku disini. Yaudah aku tunggu di bawah ya "
Serasa amnesia dia, terpesona akan Dikta. Dikta yang sudah rapih memakai pakian seadanya langsung menuju ke arah bawah. Namun, Lisa dan Nesya menuju ke arah atas.
" Yuk Dikta ke kamar tante " Ucap Nesya mengajak, Dikta untuk menuju ke kamar nya.
" Lah kenapa sih kak Lisa ikut " Gumam Dikta dalam hati, melihat Lisa merangkul Mami nya menuju kamar.
Dikta berdiri saja seperti patung, sedang Lisa masih berada disini.
" Kenapa sih Lisa gak pergi aja sih, oke aku kerjain dulu Dikta " Ucap Nesya dalam hati.
" Lis tolong ambilin, Kain di lemari Mami ya "
" Yang mana Mi "
" Yang paling bawah itu sayang "
" Ini Mi, tipis banget . Nanti Mata Dikta keenakan lagi " Sindir Lisa.
Dikta yang sudah menegang, oleh karena itu kedua tangan nya menutupi Senjatanya.
" Kamu ini, mana mungkin Dikta keenakan jijik paling "
" Sih Dikta Mi, teman Lisa aja di pacarin sama dia " Sindir lagi Lisa.
" Aduh yang mana ya kak Amnesia ini, seperti Dikta tidak mempunyai pacar yang kakak tuduh kan "
" Halah Veronica "
" Masih Pdkt kak "
Lisa langsung menyeberutkan wajah nya,
" Mana kain nya "
" Heh iya Mi " Lisa memberikan kain tipis berwarna putih itu kepada Nesya. Nesya yang melepaskan pakiannnya harus terhenti.
" Bentar Mi, Dikta kamu madep ke arah sama ya. Awas ngintip "
Nesya melepaskan pakaian nya, gaun tidur, bra yang melilit lalu menutupi payudara nya di atas kasur, dan bokong nya ditutupi dengan kain tipis.
" Mi, sama aja boong la " Cetus Lisa lagi, melihat kain tipis berwarna putih itu hanya, menutupi. Namun Kain itu transfaran. Celana dalam nya kelihatan, dan payudara nya meluber kesamping.
" Ih kenapa sih Lisa, Dikta loh yang mau mijet Mami, bukan orang lain "
" Ntah sirik aja, mulai tan " Cetus Dikta dengan penuh semangat
" Gak tau apa, aku gak rela ngeliat Dikta menyentuh Wanita lain siapa pun itu " Ucap Lisa dalam hati.
" Lisa masih tetap berdiri disitu " Ucap Nesya dengan tidur tengkurep nya.
" Tan, ada obat nyamuk gak? " Sindir Dikta.
" Iiih ya ya aku pergi. Jangan macem macem ya kalian "
Akhir nya Lisa meninggalkan kamar Nesya.
" Akhirnya pergi juga " Cetus Dikta. Mengunci pintu nya.
Nesya yang tak ada Lisa membelik kan badan nya terlentang, menyingkirkan kain tipis itu kelantai. Dikta tersenyum dan langsung membuka baju nya serta celana nya hanya. Ia tak mengenakan celana dalam. Sengaja biar gampang, melakukan adegan penuh kenikmatan ini, namun lama. Dengan Lisa yang seakan menghalangi.
Lisa seakan memiliki Dikta. Padahal cuma sebatas saudara.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKTA ( Sang Pengisi Sepi)
Roman d'amourWarning : 21+ Dikta Sang Pengisi Sepi, membuat tali cinta bersama wanita bersuami. Dia juga memutuskan tali rantai perselingkuhan. Dan dia juga membuat tali asmara bertumbuh tampa sepengetahuan. Wanita manah kah, yang akan menjadi perlabuhan hati S...