Bab 44

7.5K 74 0
                                    

Saling menatap penuh cinta kasih, senyuman manis saling terpancar. Gairah yang sudah menggebu seakan menyala. Dikta melumat Bibir bawah Nesya dengan beringas. Bertukar saliva, beradu lidah mereka lakukan dalam berdiri.

Meremas remas bokong Nesya yang memakai celana lagging panjang. Sambil lidah nya dengan terus beradu. Turun ke leher, memberikan tanda merah disana. Nesya menggeliat di himpit di sebuah tembok. Nesya memberontak maju, sampai Dikta harus mundur langkah demi langkah. Dan bruuuk jatuh di atas ranjang.

Nesya berdiri lantang, membuka tank top berwarna putih tampa mengenakan bra, ia membuang nya begitu saja ke lantai. Meremas remas kedua payudara nya. Menungging membuka celana lagging nya secara perlahan, hingga akhirnya terbuka sampi ke jari jari kaki nya. Dan langsung saja Celana legging nya di lempar kan di wajah Dikta.

Mata Dikta yang terbelalak ia sangat bersyukur bisa menjamaah tubuh indah dari tante nya ini.

Nesya menggigit jari, ia tersenyum nakal merangkak ke arah tubuh Dikta secara perlahan. Melucuti pakaian Dikta, dan menggenggam batang pennis Dikta yang sudah sangat menegang.

Langsung saja Nesya lumat pennis Dikta dengan penuh semangat Dikta tampak merem melek. Ia merasakan mulut Tante nya ini, mengasah sebuah pedang milik nya.

Begitu Nikmat ia rasakan, " Sruup Sruup Sruupp " Suara pennis Dikta yang masuk keluar di dalam mulut Nesya.

Sampai pada akhirnya Dikta menyemburkan Sperma nya dan menumpah kan tampa sengaja di dalam mulut Nesya ia tampak, tersedak tapi ia sangat menikmati nya. Menjilati sisa sisa sperma nya dengan lidah nya yang begitu erotis. Ngilu di buat nya.

Nesya mengambil kendali dengan dirinya berada di atas tubuh Dikta, ia melebarkan jarak antara kedua kaki nya saat membuka kan Vagina nya akan di tancap kan oleh benda tumpul ia berada di bawah nya.

" Auuuu " Teriak Nesya merasakan Pennis Dikta sudah menancam di dalam Vagina nya. Dengan kedua tangan nya berada di atas perut Dikta, dan dirinya memutarkan pinggul untuk memberi kan efek nikmat kepada senjata tumpul memilik kekasih nya ini.

Dikta merasakan kenikmatan yang begitu sangat luar biasa bagaimana pennis nya di mainkan dengan sangat cerdas nya. Nesya memang benar benar tau tentang pengaplikasikan Seks yang baik bagaimana.

"Aaaaaaaah ssssssstttttt aaaaauuuuhhhh aaaah " Desaah Nesya panjang, ia menggoyangkan kan pinggul dengan nafas nya yang tak beraturan. Tubuh nya seperti cacing kepanasan. Dikta pun sudah mengeluarkan semburan nya di dalam vagina Nesya.

Mengambil nafas terlebih dahulu dengan Nesya dan Dikta saling melumat bertukar saliva. Namun mereka ingin menikmati waktu secara harmonis dan romantis.

" Kita ke bawah yuk " Ajak Nesya.

" Kenapa gak disini aja "

" Udah kita ke bawah ya "

Dikta pun menurut, dengan ajakan Nesya yang mengajak nya menuruni anak tangga. Nesya hanya mengenakan celana dalam nya dan bra yang baru saja ia ambil dari lemari. Dikta yang hanya mengenakan bokser spider men saja.

Mereka berdua menuruni anak tangga dengan saling merangkul. Sampai tiba di soffa Nesya pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk Suami cadangan nya. Dikta duduk dan menghidupkan film yang akan ia setel.

" Kamu belum tidur, Sar ? " Tanya Nesya, yang melihat Mbak sari sedang menyuci piring.

" Ia nyonya bentar lagi, nyonya mau buat apa? Bisa sari bantu " Mbak sari memberikan sebuah pertolongan.

Namun pertolongan nya, berbalas dengan penolakan. " Gak usah, mending kamu masuk kamar deh . Sampe kamu mengintip. Liat aja akibat nya "

Mbak sari yang takut langsung masuk ke dalam kamar nya, dengan cucian piring yang belum terselesaikan. Nesya terus mengaduk just buatan nya ketika selesai dengan Minuman nya yang ia buat  ia merasakan kebelet pipis .

Membawa nampan serta minuman nya yang akan di sugukan kepada Dikta.

" Yank, tolongin " Teriak Nesya meminta pertolongan.

Dikta langsung cekatan, ia berdiri dan menghampiri Nesya yang sudah di ujung tanduk mengeluarkan air seni nya.

" Pegangin ya yank " Menaruh Nampan di tangan Dikta dan Nesya lari menuju kamar Mandi.

" Kamu mau kemana sayang? " Teriak Dikta.

" Aku kebelet pipis sayang " Saut Nesya dan masuk ke dalam kamar mandi.

Dikta lalu berjalan ke arah sofa menaruh minuman mereka berdua di atas meja.

" Apa aku masukin, ini aja ya. Ke dalam minuman Nesya tante ku tersayang . Iya ah aku masukin, biar sensasi berhubungan intim menjadi sangat bergairah dan aku mau ngerjain dia gimana kerja serbuk serbuk ini " Ucap Dikta menolog.

Ia merogoh kantong bokser nya ternyata ia mempersiapkan sesuatu, sebuah obat yang di gerus sudah seperti pasir di bungkus kain putih. Ia masukan ke dalam minuman Nesya.

Dikta sudah merencanakan sesuatu kejahilan ya, membeli obat perangsang wanita buat mengerjai Nesya. Ia bela belain beli obat itu di online shop dan memberikan identitas palsu nya. Dan sekarang waktu nya obat itu ia digunakan.

Nesya yang datang sudah dengan kelegaan yang ia rasakan. Dikta mengaduk, jus Nesya dengan jari nya saja. Karena Nesya nggak tau. Nesya duduk di samping Dikta tak ada jarak di antara mereka. Ketika mau duduk Nesya mengucup bibir Dikta dan melanjutkan duduk nya.

" Gimana sayang lega? " Tanya Dikta basa basi.

" Lega banget, aku ngeluarin air pipis nya banyak banget tau yank hehehe "

" Busyet daaah "

Menghela nafas, Nesya mengambil remot nya mencari chanel kesukaan nya. Dan sebuah drama Korea yang mengisi penglihatan mereka berdua.

" Kok film ini sih yank, Film ini tragis banget " Dikta menolak film yang akan di setel Nesya.

" Ia baru permulaan nya yang Tragis tapi ending nya romantis kok sayang ku " Menjelaskan bahwa film yang akan di tonton itu bagus.

" Oke "

Di keheningan, mereka berdua menyaksikan film dengan sangat serius. Sambil menyemil makanan, saling suap suapan.

" Kamu kentut ya " Dikta merasakan, bau busuk yang mendera di hidung nya.

" Hehehe iya " Nesya mengakui bahwa dirinya kentut.

" Wangi kan nikmatin aja "

" Iya sayang "

Tontonan pun di lanjutkan, Dikta yang sudah menunggu nunggu minuman Nesya, seberapa lama minuman nya di minum. Dan akhirnya satu tegukan, dengan mata yang memandang ke arah layar kaca dan ia melanjutkan dengan kecupan nya. Tubuh bersandar di dada Dikta. Sangat asik mereka berdua, seraya hidup milik mereka berdua.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang