Hari ini Tirta pulang dari tempat kerja nya, pulang di malam hari dengan Dikta yang masih meringkuh di kamar nya. Iya sangat lelah dengan kejadian semalam nya bersama Mesya ntah berapa celupan penis nya masukan ke dalam vagina Mesya. Seperti nya ia sangat lelah.
Nesya yang menemani suami nya, menonton film. Di soffa biasa nya mereka favorit untuk mengabiskan waktu bersama tak sekali Nesya menggoda suami nya untuk melakukan tugas nya sebagai seorang suami memberikan, nafkah jasmani bagi diri nya.
Lisa yang duduk di sebelah nya pun kadang merasa risih dengan sikap mami nya yang sangat genit kepada papi nya. Lisa putuskan untuk ke kamar dan untuk bertemu Dikta di kamar namun kamar Dikta terkunci dan tak ada jawaban ketika di ketuk.
Hari ini hari libur bagi para siswa dan siswi tak ada kegiatan sekolah, Dikta yang keluar kamar. Pagi sekali, ia melintasi di depan kamar Nesya. Melihat sepintas, Nesya dan Tirta berduan disana. Mengobrol meniknati segalas teh dan berbincangan lain nya.
Sesampai nya di dapur Dikta mengambil nasi dan beberpaa lauk untuk makan nya di pagi ini. Karena kemarin ia tak makan sedikit pun.
Sedang asik nya Dikta menikmati makanan nya, yang masih sisa di dapur. Ada seseorang datang menghampiri nya, Dia adalah Nesya yang masih mengenakan pakaian tidur nya yang sangat seksi. Hanya menutupi tubuh nya dengan sebuah jubah tipis nya, ia menggunakan bra dan juga celana dalam yang terlihat jelas oleh Dikta. Namun, Dikta masih menikmati makanan nya.
" Udah bangun kamu sayang? " Tanya Nesya, yang sedang menyuci tangan nya di wastafel.
Dikta yang tidak menyadari nya kaget dan terwedak.
" Urgghhhhg ggggaa "
" Udah Tan "
Nesya yang perhatian mengambil kan segalas air untuk Dikta, dengan ia berdiri tetap di depan Dikta.
Dikta yang tadi melihat sekilas dan tidak melihat lagi mendongakan kepala nya. Betapa seksi nya wanita ini, dengan tubuh nya yang sangat berisi. Mengambil segalas air yang di sodorkan nya.
Perbedaan Nesya dan Mesya, jika Nesya mmpunyai tubuh yang sangat padat payudara yang bulut membesar dan postur tubuh yang lumayan tinggi. Sedang kan Mesya, yang agak pendek layak nya sebatang pohon toge. Mempunyai payudara yang agak besar di bandingan Nesya, agak terlihat kecil sedikt namun bulatan nya sama dan sangat kencang.
Nesya memperhatikan Dikta makan sambil diri nya mencuci perabotan dapur karena Mbak Sari lagi pulang kampung karena anak nya sedang mengadakan acara resepsi pernikahan otomatis pekerjaan rumah di sanding oleh Nesya.
Terlihat Nesya sangat gemas pada Dikta, namun tak bisa untuk mengungkapkan. Nesya berfikir jika sikap Mesya kepada Dikta sangat lah wajar. Karena sikap Dikta yang sangat baik nan sopan.
Dikta yang sedari tadi berfokus pada makanan tidak dengan Nesya, karena Dikta menahan itu semua. Ia takut control tubuh nya tidak singkron dan tidak mau akan terjadi apa apa nantinya.
Setelah makan Dikta akan menyuci tempat makanan nya namun Nesya melarang dan biar dia sajalah yang makan.
" Pagi om " Sapa Dikta setelah minum.
" Udah bangun kamu Ta "
" Ya makan dia langsung " Cetus Nesya.
" Gak papa lah biar gendut, seperti tante kamu " Ledek Tirta bercanda.
Dikta hanya tersenyum, menahan tawa nya mendengarkan candaan Tirta.
" Dikta, ketawa ngeldek ya " Ucap Nesya, menghampiri kedua laki laki ini.
" Kok ngeledek sih tante, kan fakta yang di ucapain sama Om Tirta "
Ucapan Dikta membuat Tirta tertawa terbahak bahak.
" Ih ngeselin dua cwok ini ya " Nesya menumpah kan rasa kesal nya dengan candaan.
" Mana orang Seksi gini kok, di bilang gendut loh "
Nesya yang memutar kan tubuh nya, meliak liukan tubuh nya. Mencari bagaian mana yang di anggap gendut itu.
Kemudian Lisa datang melihat diarah dapur sangat ramai dengan suara suara candaan.
" Ih kek nya bahagia banget nih "
" Yok ayoook, kita bubar ada orang yang di undang " Cetus Tirta.
" Ih papi baru aja datang "
Baru sampe dapur Lisa sudah di tinggal oleh semua orang disana.
Dikta yang ingin menanyakan sesuatu, ketika Nesya dan Tirta meninggalkan Lisa. Dikta pun mendekati Lisa.
" Kak " Sapa Dikta pelan.
" Iya, kenapa? " Jawab Lisa datar.
" Kakak masih marah ya sama saya "
" Nggak "
" Kak, jangan seperti ini dong " Dikta meraih tangan Lisa untuk tak acuh kepada nya.
" Kenapa, kakak gak papa kok sama aja. Maaf mungkin kemarin. Kakak lagi badmood "
" Jadi gak marah sama Dikta "
" Gak Dikta eeeeh "
Dikta lega mendengar kan pengakuan Lisa yang tidak marah lagi dengan nya.
" Aku bukan marah tapi cemburu melihat kamu dengan perempuan lain " Ucap Lisa dalam hati, memandangi Dikta yang berjalan dengan bahagia menuju kamar.
****
Sesampai nya di ruangan santai, Tirta dan Nesya yang masih asik menonton tv. Lisa yang datang merekomendasikan untuk melakukan jogging pada pagi hari ini.
Hal ini lalu di sambut baik oleh Nesya dan Tirta untuk menyetujui ide untuk melakukan jogging. Dikta yang sudah kenyang dan melanjutkan tidur nya harus terhenti. Ketika teriakan Lisa menyuruh nya, kembali lagi dengan pakaian tranning.
****
Semua siap dengan pakaian tranning masing masing. Namun, pakaian tranning Nesya menjadi sorotan. Ia sangat seksi sekali dengan jiplakan bokong nya yang besar dan bulat serta segitiga vagina nya terceplak jelas. Dengan legging yang ia pakai berwarna putih serta tank top berwarna putih juga.
Dikta tak berhenti menatap Nesya memperhatikan tubuh Indah tante nya ini. Hingga, tatapan kenafsuan nya di ketahui Lisa di samping nya.
" Kamu pasti ngeliatin mami kan, awas mata kamu copot " Sindiri Nesya.
" Bukan Kak, kakak liat geh Om Tirta celana belakang nya robek "
Untung saja, tuduhan Lisa bisa di belotkan dengan Dikta yang melihat Celana yang digunakan oleh Tirta sobek tampa tidak disadari oleh nya.
Lisa yang melihat langsung menegur nya.
" Papi gimana sih, masa mau Jogging celana sobek "
" Anah iya, mami gimana ini? "
" Sebantar sebentar biar Mami ambilin celana yang baru "
Nesya berjalan masuk ke dalam rumah untuk mengambil kan celana baru nya. Dikta yang berdiri di belakang, dengan dirinya berpapasan dengan Nesya. Membuat denyut pennis nya menegang. Namun ia menahan. Membalik kan badan untuk melihat goyangan bokong yang sangat indah tampa tak berani menyentuh.
Begitu juga ketika jalan sehat, Dikta yang di belakang hanya memperhatikan bokong Nesya dari belakang nampa di curigai oleh Lisa dan Tirta.
Hampir 1 jam mereka mengelilingi komplek dan akhirnya terhenti. Karena nafas, Tirta yang tak lagi kuat untuk melanjutkan jogging untuk pagi hari ini. Memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, itu pun diikuti oleh semua keluarga nya tampa terkecuali Dikta.
Next
![](https://img.wattpad.com/cover/247127995-288-k353802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKTA ( Sang Pengisi Sepi)
RomanceWarning : 21+ Dikta Sang Pengisi Sepi, membuat tali cinta bersama wanita bersuami. Dia juga memutuskan tali rantai perselingkuhan. Dan dia juga membuat tali asmara bertumbuh tampa sepengetahuan. Wanita manah kah, yang akan menjadi perlabuhan hati S...