Bab 24

9.2K 90 0
                                    

Rumah tampak sepi, Dikta yang keluar dari kamar melihat lihat ke arah ruangan tampak tak ada orang.

Yang biasa nya mereka duduk di sofa depan tv pun tak ada.

Malam ini Dikta akan pergi bareng bersama Veronica di cafe sesuai janjian nya kemarin.

Sedangkan, Lisa ada tugas kelompok dirinya harus pergi dan menginap di rumah Bella sahabat nya.

Jika Nesya kemana, jelas ia bersama Nadeo di Apartemen rahasia nya. Berduan bercengkrama disana. Karena Nadeo kemarin udah janji pada nya, untuk mempersiapkan pertemuan dan memberikan waktu sepenuh nya untuk wanita simpanan nya yaitu kakak ipar nya sendiri.

*****

Mesya yang begitu merindukan sosok Dikta, ia sangat rindu sampai menggebu. Rindu nya yang sangat tak tertahan. Ia putuskan untuk menghubungi Dikta malam ini. Sekalian memberi kabar bahwa dia telah hamil anak Dikta. Benar anak Dikta, Karena satu minggu yang lalu mereka bermain cukup dasyat bukan nya Nadeo yang menyentuh nya sedikit.

Untung saja ia mempunyai nomer handphone Dikta yang ia ambil secara pintar, waktu di kamar berduan. Namun, Mesya masih berpikir pikir dengan diri nya. " Telpon gak ya telpon gak ya "

*****

Di cafe, Veronica sudah menunggu. Ia begitu sangat cantik, dengan riasan di wajah. Menambah keeksotisan wajah begitu sangat manis.

Dikta yang datang memberi sapa, Veronica berdiri dan bercipika cipiki. Ia sangat kegrogi saat ini, Veronica tidak memberikan sepatah kata pun

" Kamu cantik banget " Puji Dikta, yang terus memandangi Veronica.

Veronica tersipu malu mendapatkan pujian. " Ayo Veronica, kok tubuh loe diam aja ketika dia ngeliat in. Baru kali ini gue ketemu cwok seperti dia " Ucap Veronica dalam hati.

" Kamu mau pesan apa? " Tanya Veronica.

Ada panggilan Telpon dari handphone Dikta sebuah nomer yang tak di kenal, Dikta mematikan panggilan nya.

" Aku pesen, sama seperti kamu "

****

" Ayo angkat dong Dikta ini aku Mesya " Gumam Mesya mendapati panggilan nya terus di tolak oleh Dikta .

Mesya pun tak menyerah dan terus menghubungi Dikta.

Dikta yang geram karena dengan nomer yang tak kenal oleh dirinya ini membuat suasana dinner bareng Veronica tergantung.

" Siapa? " Ucap pelan Veronica.

" Gak tau nomer gak di kenal "

" Angkat aja, siapa tau penting "

Dikta menuruti kata Veronica untuk mengangkat telpon nya.

" Bentar ya aku angkat telpon nya "

Veronica hanya memberikan senyuman. Ketika Dikta beralih pergi. Mengakat sebuah telpon yang mengganggu dirinya.

" Hallo "

" Akhirnya di angkat juga "

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang