Bab 43

7.1K 71 0
                                    

Nesya menghidupkan handphone nya terdapat banyak miscol panggilan dari Dikta. Benar saja dugaan Nesya keponakan tercinta mencari keberadaan nya. Nesya yang sudah sampai di depan rumah nya langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk mencari keberadaan Dikta.

Dikta yang ingin turun dari tangga melihat Nesya dengan penuh kerinduan dan rasa kesal yang masih menyala. Nesya tersenyum ketika dirinya melihat Dikta yang ingin turun dari tangga.

" Hay, kamu pasti mencari beradaan ku kan " Ucap Nesya dengan melempar kan senyuman nya. Dan mempersilakan tubuh nya di peluk dengan Dikta. Dikta datang langsung memeluk.

" Kamu dari mana aja, kenapa kamu gak ngabarin aku mau pergi kemana. Jangan bilang kamu pergi dengan pria lain? " Ucap Dikta dalam pelukan.

Nesya melepaskan pelukan nya dengan ucapan Dikta membuat nya.
" Gak mungkin aku, mencari pria lain karena dengan mu aku sudah merasa nyaman "

Dikta memeluk nya erat, dengan tangan nya yang meremas bokong bulat nya. Dikta lalu melepaskan pelukan nya dan memegang wajah Nesya yang akan melumat bibir nya.

Ketika Dikta melumat bibir nya dan berusaha mencari lidah nya namun Nesya tak merespons karena ada mata yang sedang mengawasi nya.

Nesya melepaskan lumatan Dikta dengan paksa karena Dikta sudah sangat bergairah.

" Kenapa sayang? " Ucap Dikta, menahan laju Nesya yang akan beranjak ke dapur.

" Bentar sayang " Ucap Nesya singkat dan ia terus melangkah ke arah dapur.

Oh ternyata disana ada Mbak Sari yang sedang mengintip dirinya bersama Dikta.

Mbak sari kaget ketika dirinya di pergoki oleh Nesya. Yang berjalan melangkah ke arah nya. Sari pun yang ingin menghindar namun ia sudah tertangkap basah.

" Tunggu sari " Ucap Nesya tegas, menghentikan langkah Sari yang ingin menuju ke kamar nya.

Tatapan nya tajam menuju ke arah Mbak sari yang takut. Ia hanya menundukan kepala nya. Ketika tatapan Nesya penuh kemarahan.

" Lancang amat kamu, ngapa in kamu ada disitu? Bukan kah tugas di dapur sudah selesai " Bentak Nesya tak suka.

" Maaf nyonya "

" Sampe kamu mengadukan, yang saya lakukan bersama Dikta. Kepada Suami saya atau Lisa, kamu akan tau akibat nya. Terberat yang gak akan pernah kamu lupakan. Sepanjang hidup kamu " Ucap Nesya, mengancam.

Mungkin Mbak Sari satu satu nya orang yang sekarang tau tentang perselingkuhan ini. Nesya mengancam dengan sangat serius, ia tau hubungan nya berakhir kandas dan merugikan dirinya dan Dikta.

Mangka dari itu ia melayangkan ancaman yang tidak main main kepada Sari yang begitu ketakutan disana.

" Ya, nyonya saya tidak akan mengadukan nya "

" Bagus "

Nesya beranjak kembali ke arah Dikta, dengan Dikta yang tak sabar menunggu nya.

" Kenapa sayang? " Tanya Dikta dengan tatapan serius.

" Gak papa, kita lanjut di kamar aja yuk " Ajak Nesya, melanjutkan pertandingan nya bersama Dikta di kamar.

Dikta pun nurut dan mereka berdua beranjak ke kamar untuk melakukan kegiatan seks nya.

Sari yang sangat shock melihat adegan tadi, ia tidak habis pikir kenapa Nesya majikan nya berselingkuh dengan keponakan nya sendiri.

Kurang apa coba, Tirta pria yang sangat mapan dan kaya. Yang benar benar sangat mencintai nya. Yang sekarang sedang berjuang mencari nafkah buat diri nya, memenuhi segala kebutuhan nya selama ini. Pernikahan yang di bina cukup lama harus ternoda dengan Perselingkuhan nya dengan keponakan suami nya sendiri. Hal itu yang sekarang di pikirkan oleh Sari, ia tak mengetahui alasan kepada Nesya sampai berselingkuh. Memang benar yang di pikirkan oleh Sari, tapi ia tak mengetahui memang uang sangat penting tapi dalam hubungam waktu lah yang sangat penting.

Mbak Sari yang tau perselingkuhan ini dan ia takut akan ancaman yang di layangkan oleh Nesya kepada dirinya. Memilih bungkam dan diam, ia mencoba kejadian tadi tak pernah terjadi sebelum nya. Ia tak mau ancaman serupa seperti dulu benar benar terjadi pada nya. Oleh karena itu mencoba melupakan.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang