Lisa dan Nesya yang harus pergi meninggalkan karena ada suatu urusan, mereka berdua akan pergi shoping ke Mall. Pasti Nesya yang sangat mengharapakan ini ya hobby Nesya sehari hari. Jika Lisa tak terlalu suka dengan Shopping.
Rencana mereka Pun harus terhenti ketika Mesya yang datang bertemu Lisa yang menyambut kedatangan Mesya di luar rumah lalu menyuruh Mesya masuk.
Dan duduk di soffa favorit keluarga ini, Lisa yang sedari tadi menunggu mami nya berias diri. Tak kunjung muncul dari atas anak tangga.
Bola mata Mesya seperti mencari seseorang, yang sedari tadi tak kelihatan.
" Tan gimana keadaan Migo, baik "
" Baik kok, tadi pagi udah di bawa pulang "
" Hmm, oke "
Lisa yang bingung melihat Mesya seperti mencari seseorang dari gelagat nya ini pun.
" Tante cari siapa? "
Mesya sedikit agak kaget ketika Lisa tau gelagat nya.
" Mami mu mana, kok nggk kelihatan? " Ucap Mesya mencari alasan.
" Mami lagi dandan "
" Mau kemana ? "
Tak lama berselang datang lah Nesya yang sudah tampil sangat cantik.
" Ke Mall, tante mau ikut nggak? " Ajak Lisa.
Namun, datang lah Dikta yang habis dari dapur mengambil minum. Ajakan Lisa seakan di hiraukan ketika Meysa berjalan ke arah Dikta. Lisa sangat cemburu ketika Mesya mencium Dikta bukan tangan namun di bibir. Dikta pun pergi dengan senyuman, Mesya menahan namun Dikta bilang dia ada kerjaan yang harus di kerjaan di kamar nya. Membawa segelas jus mangga yang ia buat tadi.
" Dikta ada urusan apa, Lisa ? " Tanya Mesya sedikit penasaran.
Lisa terus terang kesal ajakan nya terabaikan oleh Mesya yang begitu sangat kecentilan.
" Iya kan Dikta bentar lagi mau sekolah, mungkin dia sibuk ngurus ngurus apa pun yang di siap kan Tan " Jelas Lisa.
Mesya hanya menggelengkan kepala dan berharap bisa bertemu dan menemani Dikta di kamar nya.
Namun seakan jalan buntu, beberapa menit menunggu datang lah Nesya yang cantik berias diri.
Mesya takjub meliha kecantikan kakak nya itu, Nesya jalan ke arah adik nya lalu menyapa nya.
" Mau kemana nih rapih banget, cantim juga " Puji Mesya.
Lisa terlihat sangat kesal, masa ucapan nya tadi di hiraukan kan udah di beritau kemana tujuan mereka akan pergi.
" Kami mau ke Mall, kamu ikut nggak. Sekalian ke salon juga loh " Ajak Nesya.
" Nggak deh kayak nya kak, aku udah kamarin soal nya " Tolak Mesya.
" Kamu kita tinggal disini gak papa kan "
Emang itu tujuan nya, seperti di bukan kan jalan.
" Nggak papa kak, aku minta makan gak papa kan "
" Ya ambil loh sayang, kamu tau dapur nya "
Mereka berdua pun meninggalkan rumah dengan Mesya yang tertinggal dirumah nya.
Tampa menaruh rasa curiga sedikit pun Nesya dan Lisa meninggalkan yang sangat terlihat kesal. Mesya sendirian di rumah nya.
Mbak sari melintas membawa sebongkah cucian kotor yang ia habis turun dari tangga.
Mesya pun langsung bertanya dimana keberadaan Dikta, Mbak sari pun menjawab Dikta masih tidur di kamar.
Mesya pun bersemangat untuk bertemu dengan Dikta, anak tangga ia langkah secara cepat. Ada tiga pintu kamar yang berada di atas.
Ya berfikir, bawah kamar paling ujung lah kamar Dikta ternyata benar. Ya karena itu bekas kamar Mesya duli ketika diri nya masih menjadi perawan.
Dikta yang sibuk belajar bagaimana tentang menggunakan handphone dengan benar pun harus kaget ketika Mesya masuk tampa mengetuk pintu.
Penampilan Mesya siang ini.
" Hay, kamu lagi sibuk ngapain sih " Tanya Mesya dengan ia yang langsung duduk di sebelah Dikta. Menaruh dagu nya tepat di bahu Dikta sambil mencium Pipi Dikta.
Mencoba menggoda Dikta yang masih penasaran dengan Handphone baru nya.
*****
Di mobil Lisa masih dalam kondisi sangat kesal melihat Mesya kecentilan di hadapan nya. Rasa kesal nya pun di rasakan oleh Meysa yang melirik dirinya ketika bibir kecil di manyun kan kedepan.
" Hay kamu kenapa? " Tegur Mesya.
" Aku kesal aja sama tante Mesya yang mencium Dikta, begitu mesra Mi, Mami sadar gak sih. Tante Mesya itu semenjak Dikta ada di keluarga kita, penampilan nya berubah 180 derajat. Lebih feminim, menggunakan pakaian yang sangat terbuka. Apa coba di cuma pake rok mini terus atas nya terlihat belahan dada nya menantang " Lisa meluapkan rasa kekesalan nya.
Namun, Nesya sedikit agak kesindir.
" Kamu menyindir mami ya sayang "
" Nggak kok Mi, sama sekali nggak "
" Kalo nggak ketemu kamu begitu jangan bilang kamu cemburu, inget kata papi kamu gak boleh menyimpan rasa suka ke Dikta. Dikta adalah adik kamu bukan berarti kamu menyimpan rasa ya sama dia "
Lisa sedikit tersipu malu, Nesya mengingat kan dirinya agar tidak suka dengan Dikta namun apa malah sebalik nya, ia cemburu melihat kedekatan Dikta dengan Mesya tante nya sendiri.
" Tapi Mi "
" Tapi apa sayang, Tante Mesya kan memang begitu kalo berada dirumah kita dan rumah nya, dia juga kan menjaga penampilan ketika dia berada di luar rumah. Sama seperti kamu, bukan "
Tapi Lisa tetap aja risih ketika Mesya seperti menggoda Dikta untuk jatuh cinta pada nya. Seakan Dika mau di renggut oleh nya, Oleh Mesya.
" Clenting " Bunyi chat.
Ternyata Chat itu berasal dari handphone Nesya. Chat yang di kirim oleh Tirta.
" Sayang, kamu bisa gak jemput aku di bandara. Ajak Dikta ya sekalian "
Perintah Tirta untuk menjemput dirinya di bandara karena sopir yang biasa menjemput yang pulang kampung beberapa hari yang lalu.
" Seperti nya Mami gak jadi deh ke Mall "
" Kenapa Mi ? " Tanya Lisa sedikit agak kecewa.
" Papi suruh menjemput di bandara nih "
" Oke Mi, yaudah Lisa turun di depan ya, Lisa mau bertemu dengan sahabat Lisa Bella dan Luna "
Seketika mobil di berenti kan Lisa pun turun dan melambaikan tangan lalu Nesya kembali ke rumah untuk Untuk menjemput Dikta.
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
DIKTA ( Sang Pengisi Sepi)
RomanceWarning : 21+ Dikta Sang Pengisi Sepi, membuat tali cinta bersama wanita bersuami. Dia juga memutuskan tali rantai perselingkuhan. Dan dia juga membuat tali asmara bertumbuh tampa sepengetahuan. Wanita manah kah, yang akan menjadi perlabuhan hati S...