Bab 27

9.7K 100 0
                                    

Mesya sedang menunggu dengan sabar disini, dengan dirinya mengigit jari, mondar mandir seperti setrika yang ia lakukan sudah hampir 2 jam ia menunggu. Dirinya yang sudah sangat menanti kehadiran Dikta dengan pakaian seadanya.

Penampilan Mesya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penampilan Mesya saat ini.

Mesya pun duduk karena dirinya lelah untuk berdiri, berjalan ke kiri dan kekanan. Sampai ketukan di pintu membangkitkan rasa lelah nya menunggu.

Berjalan ke arah pintu untuk meraih gagang pintu, dan pintu di buka. Dikta yang sangat merindu langsung memeluk erat Mesya dengan Erat nya.

Mesya yang sangat kaget, menerima pelukan dari Dikta sampai sampai pintu rumah lupa di tutup.

Untung saja babysitter sigap untuk menutup pintu nya kembali. Agar tetangga samping rumah tak menaruh tasa curiga untuk memergoki nya.

" Aku sangat rindu, kamu sayang " Ucap Dikta berbisik ke arah telinga Mesya.

" Aku juga Dikta "

Pelukan terlepas dengan Dikta yang langsung melumat bibir bawah Mesya dengan ganas. Mencari lidah Mesya untuk ia emuti.  Dengan tangan nya meremas remas bokong Mesya yang bulut dan kenyal.

Mesya memundur kan langkah demi langkah mengarahkan Dikta ke kamar nya, sambil mereka bertukar ludah satu demi satu.

Nafsu Dikta sangat menggebu, Mesya sudah memundur sampai dirinya menemui jalan yang buntu, tembok menghalangi. Ia terlihat sangat nafsu,  dengan Dikta yang terus meremas bokong serta menjilati leher serta melumat bibir bawah nya.

" Auuuu aaahhhhh Dikta " Desah Mesya merasakan jilatin lidah Dikta di leher nya.

Bagian Leher adalah salah satu penyebab wanita terangsang, ia sangat merinding bulu kuduk berdiri. Jika leher nya tersentuh  ataupun di jilati. Seperti lakukan sekarang.

Mesya yang menyerong memundur kan langkah nya kembali, harus terhenti ketika ranjang menghalangi. Dikta lalu mendorong tubuh Mesya dan terjatuh ke atas kasur. Brek bunyi nya.

Dikta sedikit membukuk kan badan nya untuk menarik pinggul Mesya. Agar dekat dengan mulut nya karena lidah nya sudah siap menjilati serta menggerogoti Vagina Mesya.

Pinggul telah di raih dan tepat di hadapan nya, namun. Celana dalam menghalangi, langsung saja Dikta lucuti celana dalam yang menghalangi dirinya. Untuk mengecupi vagina Mesya yang sudah menantang itu.

" Srupp eleeeup much "

Lidah Dikta menjilati area sekitar Vagina Mesya dengan sangat teliti ia tak mau terlewat sedikitpun.  Vagina Mesya, yang sangat ia rindukan.

Memutar mutar kan ujung Lidah nya di depan lubang Vagina Mesya tampa menusuk. Berapa menit memutar mutari Vagina nya akhirnya Lidah Dikta menusuk menusuk dan mengigit kecil klitoris yang berada di area Vagina.

Keadaan Mesya bagaimana,
" Aaahhhhh stttttttt aaauuuu Diktaaaaaaa aahhhhhh " Ia mendesah desah, meringis menikmati kegelian yang sangat ia rasakan. Tangan nya mencekram kasur serta mencekram kepala Dikta.

Vagina nya seperti gembang kempis seperti hidung yang akan kemasukan debu. Tubuh nya, bergoyang goyang tak tah. Geli semakin kuat merasuki sekujur tubuh nya.

Tak berselang lama kucuran sperma pun keluar dari mulut Vagina Mesya. Dikta langsung saja menyikat Sperma yang mengalir disana. Lidah nya seperti kain pell yang mengelapi lantai.

Tubuh Mesya bergetar tangan nya meremas Payudara nya sendiri, ia sangat tak tahan sekali. Merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa. Sebab ini bisa frustasi jika dia kehilangan Dikta.

Dikta pun memberikan waktu untuk Mesya menetral kan tubuh nya yang seperti cacing kepanasan, dengan dirinya melepaskan kemeja serta celana panjang nya.

Setelah itu!!!

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang