Bab 32

8.7K 99 0
                                    

Malam ini Justin mengajak Dikta untuk menghabiskan malam di sebuah Bar . Dikta setuju karena ia di paksa oleh Justin. Lampu kerlap kerlim menghiasi langit langit tempat ini. Hentakan musik dari DJ membuat kepala bergeleng geleng.

Justin menenggak alkhol dengan rakus nya, Dikta hanya melihat tak ingin mencoba untuk menenggak alkhol itu.

Tiba tiba Justin, mengarah kan pandangan nya kepada wanita di ujung sana dia Veronica. Justin melambaikan tangan. Untuk Veronica menghampiri mereka.

Veronica ia dia langsung datang karena ia tau disana ada Dikta. Bersama dengan Justin.

Menyapa, melempar senyum dan menanyakan keadaan Dikta. Dikta menjawab dengan asik, Veronica mengajak Dikta untuk berjoget di depan sana. Dikta pun mau, namun. Pemandangan Dikta harus terganggu dengan kehadiran Nesya dan Nadeo di sela sela manusia yang memenuhi tempat ini.

Berhenti sejenak, Dikta mengintai lalu menghilang dari hadapan Veronica. Veronica kebingungan mencari keberadaan Dikta. Menanyakan kepada Justin namun Justin sudah pergi dengan wanita bawaan nya.

Nadeo dan Nesya hanya membeli minuman beralkohol disini, dan membawa nya ke apartemen. Dikta mengikuti nya dari belakang tampa di ketahui mereka.

" Sampai sejauh ini hubungan mereka, apakah Nesya wanita semurah itu menodai pernikahan nya. Jika pasangan kedua nya tau, mereka akan tersakiti semua nya " Tatapan tajam Dikta, ia sengat emosi melihat kejadian ini.

Ia merasa Nesya tidak punya belas hati nurani, bermain gila di belakang adik dan suami nya.

Sesampai nya di depan apartemen, mereka saling merengkul. Bermesraan menuju kamar apartemen.

Dikta harus menahan emosi nya dia tidak mungkin melabrak mereka di depan lobi apartemen. Karena banyak orang disana. Menaiki jalan pintas, yang ia tau saat dirinya mengikuti orang kemarin. Ketika mereka naik lift. Banyak orang disini harus berhimpitan menuju lantai yang akan di tuju.

******

Sesampai nya di kamar, Nesya dan Nadeo langsung bercumbu. Nadeo yang sudah terpengaruh oleh obat kuat. Membuka resleting nya langsung menindih tubuh Nesya dan melicoti celana dalam nya.

" Stttt auuu " Desah Nesya kecil. Nadeo mengenjot nya dengan nafas yang terburu buru padahal baru beberapa menit ia menancap kan pennis nya itu.

Dikta sampai di depan pintu, mencoba membuka dengan menurun kan gagang pintu. Keberkahan pun terjadi ketika pintu tidak di kunci.

Dikta masuk ke dalam secara perlahan, betapa terkejut nya dia melihat Nesya sedang di tindih oleh Nadeo.

Dikta menepuk tangan nya menggelengkan kepalanya. Nesya dan Nadeo kaget melihat Dikta berada di sudut kamar nya. Nadeo langsung, mencabut pennis dari vagina Nesya ia sangat panik. Tapi kepanikan nya membuat ia yang akan orgasme langsung menuju kamar mandi.

" Bagus, tante. Kalian sungguh luar biasa. Bermain gila di ruangan ini. Tampa memikirkan bagaimana pasangan kalian " Bentak Dikta sangat emosi.

" Tante bisa jelasin Dikta " Nesya panik, ia merapihkan pakaian nya. Menaruh payudara nya yang tak berada di tempat yang pas. Menarik ke atas celana dalam nya yang tadi berada di ujung jari kaki nya.

" Apa yang perlu di jelasin tante, saya akan melaporkan ini semua ke Om Tirta dan Tante Mesya biar mereka tau perbuatan kalian selama ini " Cetus Dikta, emosi nya yang tak terelakan. Ia begitu sangat emosi, shock dan tak mempercayai kejadian ini.

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang