BAB 51

6.9K 77 0
                                    

Dikta sedang mengelapi sekitar Vagina Lisa, tubuh Lisa sepertinya sedang bergetar sangat dasyat.

" Gimana kak, enak? " Tanya Dikta, melihat Lisa.

" Ka-mu mah licik aku kan baru pemula udah kamu ajar habis habis, nyeri bang-eeet Dikta " Saut nya tertidur.

Dikta tidur di samping tubuh Lisa, Lisa langsung memeluk memberi nya kekuatan untuk Lisa agar kembali normal.

******

Keesokan hari nya, Lisa masih berada di kamar Dikta, Dikta yang sudah rapih memakai seragam sekolah.

" Kak sekolah ngga? " Panggil Dikta,

Lisa mendengus kan nafas nya, membuka mata nya perlahan.

" Ngga ah, Aku masih lemes "

" Yaudah, Dikta sekolah dulu ya "

" No, kamu temenin kakak ya " Pinta Lisa terduduk lalu meraih tangan Dikta.

" Ya kan kita masih bisa ketemu nanti Kak " Tolak Dikta lembut.

Tapi, Lisa bagaimana anak kecil yang di tinggal ibu nya, merengek tak mau di tinggal oleh Dikta.

" Plis jangan sekolahan temenin aku " Rengek Lisa.

Dikta menyembur kan nafas nya keudara, " Nanti kita ketemu lagi "

" Tapi, kamu janji ya. Jangan main lagi sama Mami " Pinta Lisa memohon, dan memelas. Ia cemburu kalo Dikta sampai deket deket lagi sama Nesya.

" Ia kak " Ucap Dikta terpaksa.

" Janji " Memberi kan jari telunjuk nya, Dikta langsung memberikan jari telunjuk nya. Jari mereka saling melilit menandakan perjanjian telah di buat oleh kedua nya.

Dikta pun berangkat ke sekolah meninggalkan Lisa yang lemas tak berdaya.

******

Sesuai pulang sekolah Dikta langsung di beri sapaan oleh Lisa. Yang tampak hanya memakai, bikini saja.

" Udah pulang kamu sayang " Ucap Lisa manja.

Dikta menunduk, Lisa langsung mencium bibir Dikta.

Dikta yang lapar langsung makan, Lisa menemani nya dengan terus memandangi Dikta yang sedang makan itu.

Dikta tampak salting di lihatin terus sama Lisa.

******

Malam hari, Lisa memperlakukan Dikta selayak nya suami nya. Memberikan perhatian berlebih oleh Dikta, mengambil kan nya minum, makanan ringan. Ketika, Dikta sedang mengerjakan tugas sekolah nya.

" Mau aku bantuin ngga? " Tanya Lisa, memperhatikan Dikta yang terlihat sangat susah mengerjakan pekerjaan rumah nya.

" Boleh "

Lisa pun langsung duduk, di pangkuan Dikta. Mengambil pulpen lalu menuliskan jawaban jawaban yang Dikta tidak ketahaui di buku tugas nya.

Dikta memperhatikan nya, memang Lisa adalah murid yang sangat pintar di sekolah. Membuat nya mudah mengerjakan tugas Dikta itu.

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang