BAB 53

6.8K 67 0
                                    

1 bulan berselang Nesya tak tahan lagi tentang Dikta yang terus cuek pada nya, pancingan demi pancingan Nesya lancar kan. Memakai pakain seksi dan lain sebagai nya, Dikta tetap acuh pada nya. Ketika Dikta hampir ke pancing.

" Ta, ke kamar yuk. Badan kakak pegel semua nih, kamu kan pinter mijet. Pijetin ya " Lisa langsung membawa Dikta ke kamar nya.

Lisa pun di kamar langsung melepaskan pakaian nya, hingga celana dalam saja yang tersiksa. Tidur tenggurep serta Dikta yang mempelirit, punggung nya yang di bilang pegel pegel itu.

Nesya yang penasaran pun mengintip nya, dengan tatapan kaget ketika Lisa mengenakan tampa busana tapi wajar kan Lisa minta di urut.

" Sayang kok aku udah satu bulan ngga halangan ya " Tanya Lisa, sedang menikmati pijetan dari Dikta.

" Aku juga nih "

" Ih kamu kan cwok "

" Ya kamu coba periksa, siapa tau kamu ada kelainan gitu " Dikta memberi saran kepada Lisa.

" Apa aku hamil ya " Celetuk Lisa, membuat pijetan tangan Dikta berhenti.

" Masa kamu hamil, ia jangan la. Aku masih sekolah gimana mau tanggung jawab nya? " Tanya Dikta khawatir.

Nesya pun masuk ke dalam kamar Lisa, membuat kedua nya tergejut. Untung saja Nesya tak mendengar percakapan mereka.

" Abis Lisa, tante ya Dikta " Pinta Nesya minta di pijet juga.

" Maaf Mi, Dikta sibuk. Banyak tugas sekolah ya harus di kerjakan " Lisa langsung memotong Dikta yang ingin mengucapkan kata.

" Bener Tan " Saut Dikta.

" Mami cari aja, orang buat mijet kalo ngga ke salon kan pasti ada " Lisa memberi anjuran, Nesya tampak kecewa atas penolakan yang di berikan. Ia keluar dari kamar Lisa tampa mengeluarkan kata sedikit pun.

" Kamu beliin aku tespeck ya, di apotek " Pinta Lisa, mengenakan tank top nya.

" Baut apa? " Tanya Dikta bingung.

" Ya buat tes kehamilan la, sayang. Abis kamu beli nanti aku kasih jatah " Ucap Lisa, mengambil handuk ia ingin mandi.

Dikta pun menuruti nya membelikan testpeck di apotek setelah ia langsung memberikan nya kepada Lisa yang belum selesai untuk membersihkan kan badan nya di dalam kamar mandi.

" Ini sayang, barang yang kamu minta" Panggil Dikta di luar kamar dengan membawa tescpek tersebut.

" Masuk aja sayang ngga di kunci kok" Kata Lisa di dalam kamar mandi.

Dikta pun langsung masuk ke dalam kamar mandi, melihat Lisa sedang membuang zat berbahaya di koleset

" Nih " Memberikan alat tersebut lalu Dikta keluar, karena ia tak tahan bau yang menusuk di hidung nya.

" Sini mandi bareng " Teriak Lisa.

" Aku mau ke bandara jemput Om Tirta " Saut Dikta.

Dikta pun meninggalkan Lisa di dalam kamar mandi, Dikta yang di perintah oleh Tirta untuk menjemput nya pun di Dikta harus lakukan sekarang.

Di dalam kamar mandi Lisa langsung mengecek dengan alat yang sudah di beli Dikta.

" Astaga aku hamil " Lisa terkejut dengan tanda centang dua di tescpek itu, rongga mulut nya terbuka seketika.

" Hmm tapi nggapapa deh, yang penting Dikta mau tanggung jawab " Ucap Lisa monolog dengan wajah berseri seri.

****"

" Aku harus kasih tau Mami agar Mami tidak lagi mencoba mendekati Dikta dan memberi tau kalo hubungan aku sama Dikta sudah deket. Dan memberi tau juga kalo aku udah tau tentang aku anak adopsi mereka, dan tentang aku yang sedang hamil anak Dikta " Gumam Lisa, dalam tahap rencana membongkar kedok asmara nya dengan Dikta.

Lisa memakai pakaian sederhana nya  berjalan ke arah anak tangga, menghampiri Nesya dengan pakaian seada nya juga.

" Hei Lisa, udah selesai " Tanya Nesya, mengetahui kedatangan Lisa. Lisa menggenggam tescpek di tangan nya, di taruh di belakang.

" Mami, aku hamil " Menelan ludah " Aku hamil anak Dikta " Sebuah Pengakuan membuat Nesya dengan spontan menjatuhkan gelas dan air mata nya. Tubuh nya lemas mendapatkan pengakuan yang tak ingin ia harapkan keluar dari mulut Lisa anak semata wayang nya.

" Ngga mungkin " Nesya menggeleng tak percaya.

" Mungkin Mami, nih tespeck nya " Lisa memberikan tescpek itu kepada Nesya, yang tampak sangat shock itu.

" Kalian kan saudara, mana mungkin kalian menjalin cinta "

" Mungkin dong , Mami juga kan melakukan hal yang sama " Saut Lisa, membuat Nesya semakin shock.

" Aku tau kok perselingkuhan kalian, dan Lisa tau juga kalo Lisa cuma seorang anak adopsi jadi ya. Gpp dong Dikta harus bertanggung jawab " Ucap Lisa, dengan sangat lembut tapu ucapan nya itu sangat menohok bagi Nesya. Ia tak habis fikir dengan Dikta yang tega, berbuat ini bagi anak dan dirinya.

Berselang beberapa menit Tirta pun datang, melihat istri nya menangis di hadapan Lisa. Dikta yang mengikuti dari belakang pun terkejut tragedi apa yang baru terjadi ini.

" Kamu kenapa sayang nangis ? " Tanya Tirta, mendekat dan bingung.

" Mama shock Pi aku hamil " Cetus Lisa membuat Tirta serta Dikta kaget.

" Apa kamu hamil ? " Tirta langsung membulat kan mata nya.

Lisa mengangguk lalu tersenyum simpul, " Ia Pi Lisa hamil " Ucap Lisa mempertegas.

Dikta hanya diam tak bisa mengeluarkan kata kata nya. Bagai keringet dingin yang menerjang nya saat ini. Jantung nya berdegup begitu kencang.

Next

DIKTA ( Sang Pengisi Sepi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang