DIKTA ( Sang Pengisi Sepi)

Bab 26

Untung saja ada seseorang yang telat untuk masuk kedalam lift dan menuju ke sebuah anak tangga di samping sana. Dikta pun mengikuti seseorang wanita tersebut dan bertanya, lift yang tadi barusan naik ke lantai berapa. Wanita itu menjawab naik ke lantai 3 . Dikta langsung lari lari terburu buru, sampai nya ia menuju di lantai 3.

Ia nampak bingung, karena di depan nya terdapat banyak sekali pintu. Yang sama, untung saja. Nesya dan Nadeo melintas, Dikta yang bersembunyi di balik sekat tembok sambil mata nya mengawasi kemana pintu yang akan di masuki kedua nya.

Dikta yang sangat gerem ingin melabrak pasangan terlarang ini, yang sangat mesra masuk ke dalam kamar. 3 langkah Dikta melangkah harus di kejutkan dengan dering telpon yang terus berdering.

Omg... Panggilan itu berasal dari Mesya. Pasti ia sangat menunggu di rumah nya. Berharap cemas Dikta akan datang atau tidak.

" Hallo Tan "

" Kamu jadi datang gak kesini? "

" Jadi kok, bentar lagi aku sampek "

" Oke aku tunggu, aku siap nih "

" Iya, sampai ketemu nanti "

Terputus......

Dikta berfikir sejenak ia dilema ingin melabrak atau menemui Mesya. 4 menit Dikta berfikir akhirnya ia mengambil kesimpulan untuk menemui Mesya terlebih dahulu, karena ia sangat merindukan Mesya malam ini.

Sedangkan Nadeo dan Mesya pasti ia akan berselingkuh lagi, dan Dikta sudah tau dimana tempat mereka berselingkuh. Jika ia melabrak kedua nya pasti Nadeo pulang kerumah, lalu bertemu dengan Mesya dan Dikta tak jadi bertemu dengan Mesya.

Sedang Nadeo dan Nesya nampak enjoy malam ini, menikmati malam berdua di sudut kamar. Tak pernah mereka sadari ini adalah pertemuan terakhir sebelum rahasia mereka terbongkar oleh Dikta.

Hubungan terlarang yang dibina selama 2 tahun, rahasia yang sangat rapat mereka tutupi selama ini sekarang berada di ujung tanduk. Karena ada seseorang bernama Dikta Narendra Sanjaya yang mengetahui hubungan telselubung ini.

Dikta harus melupakan kejadian perselingkuhan Nesya dan Nadeo demi dirinya bertemu dengan Mesya. Wanita yang memberikan Dikta sebuah kenyamanan, kenikmatan dan keindahan.

Dikta sangat bersemangat bertemu dengan Mesya, sampai sampai ia mengalami grogi. Jantung berdebar, ntah apa perasaan yang mulai timbul ini. Padahal sebelum nya mereka sudah saling bertemu, mungkin saja ini perasaan rindu yang menggebu.

Apakah harus tuntas terbayar malam ini.

Next