#Terpaksa_Menikah_Dengan_Tetangga
#Part33[Runyam]
"Awas! Afni mana?!" Dafa menyingkirkan Riski yang menghalangi jalannya, tangannya mengepal ekspresinya jelas menunjukkan jika dia sedang dikepung amarah.
Riski tak mau kalah, cowok itu menarik bahu Dafa hingga kembali termundur. "Lo nggak usah ikut campur. Afni bakalan pergi!"
Dafa menepis tangan Riski dengan kasar, mengernyit menatap cowok di depannya dengan sengit. Tangannya semakin mengepal erat, ia ingin membanting Riski saat ini juga, apalagi ketika melihat senyum kemenangan dari Riski. Namun, ia harus cepat-cepat menemui Afni.
Akhirnya Dafa hanya mendorong Riski dengan kuat hingga tubuh cowok itu terhuyung hampir ambruk, tapi Riski bisa menyeimbangkan diri. Kembali meneggakkan badan, mengejar Dafa, mencegah temannya itu masuk.
"Sialan! Lo itu kenapa sebenarnya! Gue mau nemuin istri gue. Nggak usah ngelarang, lo bukan siapa-siapa! Lo cuma manusia kurang kerjaan yang ngurusin bini orang!" umpat Dafa, menghina Riski dengan terang-terangan. Cowok itu mencengkeram baju depan Riski dengan kuat, menatap tajam lawan bicaranya dengan tajam.
Riski tentu tak tinggal diam ia juga mencengkeram kerah baju koko Dafa saling menatap tajam, cowok itu tak terima dikatai oleh Dafa, toh dulu Dafa sendiri yang mempersilakan dirinya untuk mengambil Afni. Manusia memang begitu, tak memikirkan ucapannya untuk ke depan, jika begini hanya bisa menyesal.
Sementara itu, Afni dan Azril yang mendengar keributan langsung saling pandang dengan pikiran yang berbeda. Afni takut jika Azril dan Dafa akan saling menghajar lagi. Cukup sekali saja ia melihat abangnya dan Dafa terluka. Afni takut dengan kekerasan, tapi dirinya selalu mendapatkan kekerasan.
Azril meletakkan baju Afni ke ranjang lalu berjalan menuju pintu, membuat Afni semakin ketakutan. Gadis itu langsung menyusul abangnya, menarik baju abangnya dengan kuat. "Abang nggak boleh berantem lagi!"
Mendengar ucapan adiknya membuat Azril menghela napas, memejam sesaat lalu membalikkan badan, melepaskan tangan Afni. Tersenyum tipis, mengusap kepala Afni dengan sayang. "Abang nggak akan berantem, 'kan abang udah janji. Ayo ke depan, kita pamit sama Dafa."
Afni menggigit bibir menahan tangis, matanya berkaca-kaca. Entah kenapa dadanya sesak mengingat ia akan pergi dari kos ini. Namun, gadis itu tetap menerima uluran tangan Azril, mengikuti langkah abangnya ke teras, meski dadanya seperti diganjal batu.
Ketika sampai di teras, Azril menghela napas kala melihat Dafa dan Riski seperti perang tatapan. Cowok itu langsung memisahkan Dafa dan Riski. "Nggak usah baku hantam! Meski gue pengen banget ngehajar lo sampai mati, tapi sekarang jangan pada berantem. Jangan buat Afni takut!"
Dafa merapikan bajunya, lalu menatap Afni tepat di matanya, tatapannya tak terbaca, tapi mampu membuat Afni mengalihkan pandangan, ada rasa tak nyaman ketika bertatapan dengan Dafa.
"Gue mau ngomong. Ini tentang Afni." Ucapan Azril membuat Dafa mengalihkan pandangan, tersenyum sinis lalu bersidekap dada, cowok itu sudah tahu apa yang akan dibicarakan oleh Azril dan Riski.
"Apa?! Nggak usah kebanyakan bacot, lo mau bawa adek lo pergi, 'kan?! Haha, sialan. Awas!" Dafa menyingkirkan Afni dan Azril yang ada di depan pintu. Cowok itu memilih duduk di sofa tamu, menyandarkan kepalanya yang pusing, semalaman belum tidur. Sekarang, ia justru disuguhi permasalahan yang runyam.
Azril berdecak, mengecek keadaan adiknya yang sempat meringis karena punggungnya terbentur oleh pintu. Setelah Afni berkata bahwa ia baik-baik saja, akhirnya Azril meminta Afni dan Riski untuk turut duduk di sofa.
Afni, Azril, dan Riski duduk di sofa panjang sedangkan Dafa di sofa tunggal, cowok itu masih menutup mata menenangkan diri. Kemudian kembali meneggakkan badan, pandangannya langsung tertuju pada Afni yang tertunduk sambil memegang lengan abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikah Dengan Tetangga✔️
Teen FictionIni tentang kehidupan pernikahan kejam antara Dafa dan Afni di umur mereka yang sama mudanya. Berawal dari mengantarkan jas, akhirnya Afni menjadi istri dari seorang Dafa. Bagaimana bisa? Padahal, Dafa esok hari harus menikah dengan kekasihnya. Se...