#Terpaksa_Menikah_Dengan_Tetangga
#Part22[Perkara Bawang Merah]
“Kak, kok nggak sampai-sampai, sih. Afni udah nggak tahan, mau pingsan rasanya.” Dafa mengetatkan rahang saat mendengar gerutuan Afni yang tak ada habisnya, rasanya membuat telinga dan kepalanya panas. Sedari tadi Afni terus mengeluh, meringis, tertidur sebentar lalu kembali membuka mata mengeluhkan rasa sakit di perutnya.
Dafa memarkirkan mobilnya di depan kos, menghela napas meregangkan tangannya yang seperti baru saja kerja rodi. Membuka pintu mobil lalu menuju sisi mobil yang lain membukakkan pintu untuk Afni, menarik kaki dingin Afni. “Cepetan bangun, lo mau tidur di mobil apa gimana!”
Gadis itu mengangkat kepala, rambutnya sebagian menutupi muka, keadaan gadis itu benar-benarkacau. Rambut yang awalnya terikat rapih kini sebagian keluar dari ikatan, wajahnya basah karena keringat dan air mata. Afni mendudukkan diri, mengusap wajahnya mengedarkan pandang mengernyit kala menemukan keadaan sekitar tak dikenali. Seingatnya halaman kos tak ada pohonmangganya. Meski ini malam hari, tapi Afni yakin masih bisa membedakan keadaan kos.
“Kak, kok beda. Kita beum sampai di kos ap---“
“Ck, udah! Nggak usah kebanyakan bacot. Jadi lo mau keluar apa nggak?!” ketus Dafa. Cowok itusudah tak tahan lagi menahan amarahnya, dari tadi Afni tak bisa menutup mulut, rasanya ia inginmelakban bibir gadis itu.
Afni menutup mata untuk beberapa saat, lalu mengangguk berusaha berdiri berpegangan pada sandaran kursi di depannya. Meraba pantatnya, terasa basah, lalu menoleh. Pipinya memanas kalakursi mobil Dafa terktori eh darahnya. Gadis itu mengurungkan diri untuk berdiri, memilih berjongkok.
Dafa yang sedari tadi memerhatikan, mecoba bersabar akhirnya mencondongkan badanny masuk mobil, menarik tangan Afni untuk kembali berdiri. “Lo emang nggak tau diuntung, ya! Udah bagus gue dari tadi sabar, kalau gue nggak sabar. Bisa-bisa lo gue tinggal di tengah jalan. Cepet turun! Itu kursinya besok aja dibersihin!”
“Ta—tapi Afni malu.” Afni menangis, tersentak kala Dafa menutup pintu di belakangnya dengan keras. Meringis kala Dafa memegang bahunya dengan kasar, menuntunnya menuju rumah bertuliskan ‘kos putra’ pintu-pintu berjejer mirip seperti kos abangnya.
Memang benar, Dafa membawa Afni pindah kos, cowok itu tak mau Riski merecokinya. Biar, meskibayaran di kos ini lebih mahal, toh orang tuanya tak keberatan menyewakan kos untuk Dafa dan Afni.
Saat Dafa membuka kunci pintu, Afni berjongkook di lantai. Tak tahan lagi menahan rasa sakit di perutnya, ia ingin cepat-cepat rebahan di kamar dengan nyaman. Namun, sepertinya Dafa masih kesusahan mencari kunci yang pas. Akhirnya gadis itu terpaksa merebahkan diri di lantai, tak sabarlagi. “Kak, biarain Afni di sini aja. Afni udah nggak kuat, lantai ini dingin kaya sifatnya Kak Dafa.”
Pintu akhirnya terbuka, Dafa berdecak mendengar perkataan Afni yang melantur, menunduk menendang kecil badan Afni yang rebahan di lantai. Cowok itu berjongkok, mengangkat bahu Afni memaksanya berdiri. “Lo mau mati kedinginan di sini?! Ck, lo berat banget sih. Ayo jalan cepet!”
Afni berjalan dituntun Dafa, gadis itu sudah seperti orang mabuk. Badannya lemas, kepalanya pening, risih dengan diri sendiri karena badannya lengket dengan keringat. Celananya kotor karena darah haid, tapi untuk mandi rasanya tak kuat.
Dafa membantu Afni merebahkan diri di ranjang, keluar kamar untuk menutup pintu. Kos ini tak terlalu luas, tapi sudah dilengkapi dapur dan kamar mandi, dengan satu kamar. Ada sedikit ruang untuk ruang tamu. Keadaan kos pun masih bagus, belum lusuh. Pantas jika bayarannya lebih mahal.
Cowok itu menghempaskan badannya di sofa. Meregangkan badan, lalu memejamkan mata beberapa saat. Memutuskan untuk ke dapur, menggodok air. Peralatan dapur sudah dilengkapi oleh mamanya. Empat hari belakangan Dafa sibuk pindahan dari kos. Menata barangnya dan sedikitbarang Afni yang masih tertinggal di kos. Itu sebabnya ia tak mengizinkan Afni berkemas sebelum dibawanya pergi, sebab baju Afni ada beberapa yang masih tertinggal di kos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikah Dengan Tetangga✔️
Fiksi RemajaIni tentang kehidupan pernikahan kejam antara Dafa dan Afni di umur mereka yang sama mudanya. Berawal dari mengantarkan jas, akhirnya Afni menjadi istri dari seorang Dafa. Bagaimana bisa? Padahal, Dafa esok hari harus menikah dengan kekasihnya. Se...