18. Whatever will be, will be

21 4 0
                                    

Wind menatap ana heran.

Wajar sih karena ana memakai piyama tidurnya, rambut panjangnya terurai.

"Berhenti memandangi istriku seperti itu"
Sky memeluk ana dari belakang.

Apa-apaan sky ini pikir ana main peluk seenaknya.

Wind tersenyum.
Jadi gadis yang di sukai lava adalah istri sky pikirnya.

Ana mendapat telepati dari sky..

Jangan bilang kalau kau bukan flower.
Sky memandang ana tersenyum.

Ana cukup mengerti arti tatapan sky.

"Keluarlah wind, jangan menggangguku dan istriku!"Perintah sky mulai galak.

"Baiklah..Tapi besok kau harus pulang kalau tidak akan kuculik istrimu"Ancamnya tersenyum iseng.

Sky melempar wind dengan bantal.
"Sialan"Umpatnya.

Wind melakukan teleport.

"Bagaimana dengan lava?"Tanya ana penasaran.

"Mengapa kau langsung menanyakan lava..Kau bahkan tidak menanyakan kabarku"Sky kesal.

"Untuk apa aku menanyakan kamu, kamu kan berada tepat di hadapanku"ucap ana heran.

Ana menahan tawa melihat ekspresi sky yang sedang kesal.

Sky menatap ana.
"Dia di kamarnya baik-baik saja..Dia bilang padaku akan mencoba melupakanmu"

"Melupakanku.. Kenapa aku harus di lupakan.. Memangnya aku salah apa"ucap ana.
"Aku harus menanyakan pada lava"ucap ana hendak pergi.

Sky menarik tangan ana mencegahnya.

"Bukan orangnya yang di lupakan tapi perasaan lava terhadap kamu"Ucap sky meraih ujung rambut ana mencium wanginya.
"Kenapa dari rambut kamu tercium aroma manis?"Tanya sky.

Ana tersipu.
Gue kan baru keramas.

"Apa rambut kamu aslinya memang berwarna biru?"Ana memberanikan diri bertanya balik dan menyentuh rambut sky yang berwarna biru gelap.

Sky mengangguk.
Sky terperangah memandang wajah ana yang dekat sekali dengan wajahnya.

"Mata kamu indah sekali sky"Ucap ana pelan melihat kedua mata sky yang berwarna biru.

"Jangan memulai"Sky menatap tajam ana.

"Mulai apa?"Ana tidak mengerti.

"Aku takut tidak bisa menahan diri"ujar sky memalingkan wajahnya.

"Menahan diri untuk apa?"Tanya ana iseng lagi.

"Ini"Ucap sky pelan mendekatkan wajahnya dan mencium ana.

Ana kaget refleks mendorong tubuh sky menjauh.

Sky tersinggung.

"Susah sekali ya buat kamu membalas perasaanku"Sky menghela nafas, wajahnya menunjukkan kekecewaan.

Ana tidak tega melihat sky yang kecewa.
Ana tadi hanya kaget saja karena sky menciumnya tiba-tiba.
Ana juga mulai menyukai sky.

Masa bodo ah.
Biarlah yang terjadi maka terjadilah pikir ana..
Gue jalani aja dulu kehidupan di dunia empat kerajaan.
Kalau takut kehilangan terus kapan gue bisa move on.

Ana menyentuh pipi sky..
Membuat sky menatapnya lagi.

"Maaf"ucap ana pelan.

"Maaf untuk apa?"tanya sky.

My Imagination Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang