Sudah sejam berlalu sejak mereka berlima masuk ke dalam hutan.
Mereka mendengar teriakan tadi tapi ketika tiba di sana semuanya tampak normal.
Terlalu sunyi malahan.
Ana hanya melihat salah satu ranting yang patah..Sepertinya telah terjadi sesuatu tapi sudah di atasi dan di rapikan kembali,
Mungkin oleh salah satu master pikir ana.Mereka kembali meneruskan perjalanan.
"Apa menurutmu seseorang benar-benar akan terluka?"Tanya wood pada star.
Star menggeleng
"Aku tidak tau"Wood mulai bercerita.
"Sepupuku gagal tahun kemarin mengikuti ujian masuk dan pulang dalam keadaan kaki patah"wood menelan ludah mulai takut.Star hanya mendengarkan tidak komentar.
"Jika saja ayahku tidak memaksa aku ikut..Aku lebih baik menjadi tukang kayu seperti ayahku saja"
wood berkata lagi"Apa kau tau..Ayahku itu seorang tukang kayu yang hebat dan sangat kuat..Aku juga kuat sepertinya tentu saja""Berhenti!"Perintah ana.
Ana menarik bahu zen dan ertha yang berjalan di depannya hendak melangkah.
"Ada apa ana?"Tanya ertha.
Semua berhenti memperhatikan ana yang mengambil sebuah batu dan melemparkannya ke tanah yang atasnya di lapisi dedaunan.
Batu itu mengenai jaring tersembunyi.
Semua kaget melihat jaring yang bisa membuat orang terperangkap dan kini tergantung di atas pohon.
"Bagaimana kau bisa tau?"Tanya zen tampak terpesona.
"Hanya menebak saja"Ucap ana nyengir.
Padahal black baru saja memberitahunya.Star melihat ana..
Black yang ada di dalam diri star juga hendak memberitahu star cuma pikiran star teralih oleh wood yang terus menerus mengoceh."Terima kasih, kau hebat sekali..Bisa mengetahui jebakannya"Puji ertha.
"Sama-sama"Ana tersenyum sambil memperhatikan cara bicara ertha yang menurut ana terlalu dewasa untuk seusianya.
Apa memang anak di dimensi ini seperti itu ya.."Sebaiknya kita beristirahat"Ucap ana lagi.
"Apa ada yang bawa bekal?"Tanya zen yang satu-satunya membawa tas gendong kain.
Keempatnya menggeleng.
"Aku membawa sedikit tapi kurasa ini cukup untuk kita berlima"ucapnya sambil membagi makanannya.
"Terima kasih"Ucap wood yang langsung memakannya.
"Kau mau ke mana ana?"Tanya star.
"Sebentar saja, aku akan kembali"Ana meninggalkan keempatnya.
Star memakan roti pemberian zen.
Ertha melihat ana yang menghilang di balik pepohonan.
"Dia mau ke mana?"tanya ertha pada star"Tidak tau"Jawab star.
"Mungkin panggilan alam ingin buang air kecil"Ucap wood.
"Aku juga sepertinya..Sebentar sudah berubah menjadi.."Ucapnya berlari ke arah pepohonan dan semak sambil memegang pantatnya menjauhi ketiganya.Zen dan star tertawa.
Ertha masih melihat ke arah tempat ana menghilang.
Sun kingdom.
"Apa menurutmu ana akan lolos?"Tanya cloudia.
"Aku tidak tau..Aku hanya berharap sky tidak akan ikut campur"Ujar rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imagination Love 2
Fiksi UmumAna menuju dimensi tempat liontin batu biru berasal. Dimensi empat kerajaan. Petualangan baru ana di mulai lagi. Akankah kali ini ana jatuh cinta lagi, Ataukah harus merelakan cintanya lagi.. Jangan lupa follow dan ⭐nya Terima kasih🥰 Februari 2021