🌏2. Death

40 6 0
                                        


Kenapa hati gue akhir-akhir ini terasa hampa..
sepi..

Padahal dunia begitu berisik.

Ana menghela nafas.

Ana menatap awan yang berwarna abu-abu gelap dari jendela angkot.
Tumben banget hari ini angkot terisi penuh.

Mungkin memang jam pulang kerja.

Mana ada satu orang yang nggak pakai masker.

Sekalinya pakai masker, orang itu bersin-bersin..

Membuat orang seangkot menatap ke arahnya.

Pandemi virus ini membuat orang yang bersin dan batuk jadi tersangka..lebih baik kentut kali ya..kalau buang angin kan nggak ketahuan tahu-tahu udah bau aja..(hahaha)
Ana sibuk berpikir sendiri sambil senyum-senyum.

"Kiriii"ucap ana cepat takut tempatnya biasa berhenti terlewat.

Ana turun dari angkot..
setelah hujan udara begitu dingin.

Ana berjalan cepat..

Matahari sudah tenggelam sejak beberapa menit yang lalu.

Gelap sekali..

Rumah mewah di belokan ini sepertinya enggan menyumbang satu buah lampu untuk menerangi jalan.

Ana mengurangi kecepatan jalannya.

Musti hati-hati..takut menginjak sesuatu.
(soal menginjak apanya pikirin aja sendiri ya hehehe)

Kalung liontin kristal batu biru yang di pakainya tiba-tiba bersinar.

Ana menatapnya..
Apa glow in the dark ya pikirnya.

Ana bahkan tidak tahu kalung ini dia dapat dari siapa.

Ana menemukannya di dalam kantong celananya sebulan yang lalu dan sejak itu ana selalu memakainya.

Ana menyukai warna batunya.
Biru langit.

Ana juga menemukan sebuah buku jurnal di kamarnya.
Dari nama pemiliknya, ana tau itu milik kakeknya.
Kakek leonel.

Kata ibu kakek sudah lama meninggal, cuma ana masih heran kenapa buku jurnal kakek ada di kamar ana.

Isi buku itu juga aneh.

Apa kakek ana itu seorang penulis novel,
karena yang di tulis kakek di buku jurnalnya tentang petualangan di dimensi yang lain.

Ana mempercepat lagi langkahnya setelah jalanan mulai terlihat jelas.

Kalung ana semakin bersinar terang..

Wuuuuuuuusss..

Angin bertiup kencang.

Tubuh ana terdorong ke belakang.

Ana menutup kedua matanya.

Saat ana membuka kedua matanya ana terkejut.
Jalanan yang tadinya aspal berubah menjadi rumput..
Dan sekitarnya kini banyak pepohonan.

Ini bukan jalan ke rumah gue, di mana ini.

Hari masih malam.

Sekelilingnya gelap hanya ada cahaya bulan.

Ana tidak mengenali tempat itu.

Di mana gue sekarang pikir ana.
Jantung ana berdebar kencang.

Wuuuuussss..
Suara kepakan sayap.

Groaaarr..
Terdengar suara raungan binatang.

Angin kencang lagi.

Ada sesuatu yang datang pikir ana.

My Imagination Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang