65#akhir cerita hidupku

103 5 2
                                    

ARUMI POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARUMI POV.

SATU titik yang aku lihat. Terang dan putih yang aku yakini adalah rumah sakit, siapa yang menolongku? Aku berfikir aku tidak akan kembali hidup.

Jika aku hidup hanya sendiri tanpa dua nyawa yang ada di hidupku, aku rasa aku tidak akan mampu dan akan memilih untuk ikut bersama mereka kembali ketempat aku di ciptakan.

"Udah sadarr hmm?" Ujar seseorang yang sangat aku kenal jelas suaranya. Ku lihat wajahnya terdapat beberapa luka yang tertutup perban.

"Mas pram... Hiksss." Aku menangis memeluknya."maafin aku mas, aku yang buat mas terluka. Kalaupun malam itu aku gak minta saat itu juga mungkin mas akan baik-baik saja gak kaya sekara-"

"Ssssttt sayang. Lihat mass baik-baik saja sekarang." Ujar mas pram mencium keningku.

"Berhenti menyalahkan diri kamu sendiri, ini semua karna mas kurang hati-hati." Mas pram mencium punggung tanganku berkali-kali dengan mata yang berkaca-kaca.

Aku meraba perutku tak lagi besar,kemana anakku?apakah dia selamat seperti atau ahhh! Aku tak bisa melanjutkan itu.

Air mataku kembali mengalir sembari mengelus-elus perutku yang tak ada lagi kehidupan di dalam sini.

"Mass? Anak aku kemana?" Tanyaku lirih bergetar.

"Terimakasih telah menjadi wanita kuat selama 8 bulan,maaf mas gak bisa menjaga pram junior dan arumi." Ujar mas pram menundukan kepalanya,yang aku tau itu dia menahan tangis.

"Mass! Jangan bilang kalo anak kita hikss...." Aku tak kuat menerima kenyataan ini, aku menjaganya 8bulan dan aku melenyapkanya hanya dalam itungan detik. Aku BODOHH!

"Mas maafin aku. aku gak bisa jagain baby kitaa." Ujarku memegang lenganya dan mengecupnya singkat."ma-af aku belum bisa menjadi istri yang baik."

Mas pram menggelengkan kepala." Tidak! Justru arumi sudah menjadi istri yang baik sudah menjaga pram junior sampai saat ini menghirup udara dunia."

Tangan mas pram mengelus pucuk kepalaku,dan menunjukan satu arah yang aku ikuti dengan mataku." Lihat itu, pram junior sangat sehat dan tetidur pulas."

Mas pram menujuk satu kotak bayi yang di dalamnya ada sebuah baby yang sangat tampan yang tenang di dalam tidurnya.

"Selamat menjadi bunda sayang." Ucap mas pram mencium bibirku singkat dan beralih mencium keningku cukup lama.

ARUMI [ END ✓]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang