ARUMI [ END ✓]

34#Berakhirrr

HAPPY READING GUYS🙌❤️

ini cerita pertamaku maaf-maaf kalo ada kesalahan tanda baca ataupun kata" yang typo atau bahkan gak nyambung,mohon kritikanya yaa karna masih pemula dan baru belajar hehe😊❤️

"SEBUAH KEPASTIAN YANG MEMBUATKU SAKIT"~ ARUMI PUTRI

⚫⚫⚫

sesampainya arumi dan leon di pintu apartement milik pram.

Arumi menarik nafas dalam dan menghembuskanya secara perlahan,walaupun hanya waktu singkat dirinya tinggal di apartment milik seseorang yang kecewa kepadanya.

Tetapi apartement ini adalah tempat kenangan terakhir dirinya dan bunda,dan awal hidupnya sedikit berwarna karna adanya seorng pelindung yang kini tak lagi ada.

Kini saatnya arumi mencoba membuat lembaran yang baru lagi yang akan di isi dengan dirinya sendiri untuk perjalanan hidupnya kedepan nanti.

Arumi melirik kepada leon yang sudah setia di sebelahnya."Ko gue berat ya lee."

Leon mengelus lembut surai milik arumi." Karna lo belum ikhlas arumii,gue tau ko lo berat buat ninggalin karna kenangan terakhir lo sama bunda ada disini,tapi udah saatnya lo harus ikhlasin semuanyaa."

"Lo udah janji jangan sedih sama gue." Kata leon dengan merengkuh tubuh arumi.

Arumi tersenyum dan mulai memasukan password untuk membuka pintu apartement.

Ceklekk

Arumi memasuki apartement dan berjalan kearah kamarnya,detik ini juga arumi mulai mengemasi barang-barangnyaa kedalam koper yang tak begitu besar.

Setelah selesai arumi kembali keluar dan memberikan kopernya kepada leon.

Leon menerima koper pemberian arumi."udah semua?" Tanya leon yang mendapat anggukan kecil oleh arumi.

"Yaudah hayu,jangan lama-lama disini nanti lo makin berat." Ucap leon yang merangkul pundak Arumi dan berjalan meninggalkan apartement.

Dari tadi arumi hanya diam tak membuka suara apapun dan kini saat sudah sampai di parkiran membuka suara juga."anter gue ke rumah pram ya lee,mau balikin kartu pasword apartement." Ucap arumi lemah.

"Iyaa gue anter demi ade kecil gue." Ucap leon sembari menyalakan mobilnya dan bergegas meninggalkan parkiran menuju masion milik keluarga pradana.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di mision milik keluarga pradana karna lokasinya tidak terlalu jauh dari apartement.

Arumi lebih dulu turun meninggalkan leon yang masih setia mengikutinya dari belakang.

Ting! Tong!

Tak menunggu lamaa pintunya pun terbuka yang menunjukan seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ratih- mamah dari seorang pramudya pradana.

Ratih tersenyum melihat arumi yang berkunjung di rumahnya."Ehh nak arumii,ayo masuk sayang." Ucap ratih yang lebih dulu duduk di sofa ruang keluarga.