"Tidak semua hal mudah untuk di ceritakan, bahkan kepada teman yang paling dipercaya sekalipun."
🌃
Dan seolah memang tidak ingin berpihak kepada Nada, waktu berjalan dengan sangat cepat hingga hari telah berubah gelap seketika, mau tak mau Nada akhirnya keluar dari rumah yang sudah seperti tak berpenghuni itu dan melangkah sendirian ke tempat dimana ia bisa menemui teman-temannya.
Sambil menunduk, Nada berjalan dengan memasukkan kedua telapak tangannya kedalam saku jaket untuk menghindar dinginnya udara bekas hujan sore tadi. Pikiran dan tubuhnya sudah lelah sehingga ia tak mau lagi memikirkan resiko terburuk yang bisa ia dapatkan malam ini, Nada benar-benar sudah kehilangan harapan.
Jalanan sepi, langit malam yang dipenuhi oleh awan hingga sama sekali tak memperlihatkan kilauan bintang, hembusan angin yang dingin, begitulah keadaan malam ini. Mungkin sebab melamun, Nada bagaikan sampai di tempat tujuan hanya dalam hitungan detik.
Langkah Nada terhenti saat mendapati ada seseorang yang lain ada didekatnya. Setelah mengangkat kepala, baru ia lihat di depan cafe kecil yang menjadi tempat mereka berkumpul, sudah ada Galuh yang duduk di trotoar jalan dengan membiarkan salah satu kakinya terjulur ke aspal, dan tak lupa ada rokok diantara jari tangannya untuk sesekali ia isap. Di dekatnya pun sudah ada Angkasa yang hanya berdiri seraya bersedekap dengan posisi membelakangi. Melihat keadaan keduanya yang tampak tidak baik memperkuat dugaan bahwa sempat terjadi sesuatu diantara mereka sebelum Nada sampai disini.
Hembusan nafas Nada sampai terdengar sangkin hening nya keadaan, jalanan kosong yang hanya diisi oleh asap rokok dari Galuh ini terasa semakin luas dan dingin, Nada tidak tahu mengapa mereka juga harus menunggu Erza yang belum kelihatan. Gadis itu akhirnya berdehem dan melangkah mendekat pada Galuh untuk memulai percakapan.
"Galuh, lo beneran baru tahu kalok Agatha ada hubungan sama Ghara di acara itu?" Pertanyaan yang terlontar oleh Nada itu membuat Galuh sedikit mendongak sebab posisinya masih duduk.
"Lo mau mulai sekarang?" ujaran Galuh yang tidak menyangkut tentang pertanyaan Nada sebelumnya itu seolah mempertegas bahwa nantinya mereka memang akan saling menyerang. Dan jelas sekali tatapan Galuh menyiratkan agar mereka menunggu Erza terlebih dahulu.
"Jujur aja gue gak tau Erza ada hubungannya atau enggak sama masalah ini, Angkasa juga." Nada sedikit melirik Angkasa saat mengatakan hal itu, namun cowok itu tak mengubah posisinya sedikitpun bahkan hanya untuk menoleh sebentar.
Asap terlihat terhembus dari mulut Galuh, tatapannya tak lagi singgah kepada Nada. "Lo tunggu aja dia dulu, nanti gue kasih tau kesalahan Erza dimana."
Nada mendengus seraya mengalihkan pandangan, ia benar-benar tak habis pikir bahwa cowok di depannya ini masih berusaha menyalahkan orang lain. "Please Galuh, gak ada yang harus disalahkan disini. Lo gak usah nyari-nyari kesalahan orang lain."
Galuh mendongak, tatapannya tampak tak bersahabat, sepertinya Nada telah melepaskan ikatan yang membuat cowok itu dapat menahan dirinya sedari tadi. "Gak ada yang harus disalahkan lo bilang? Erza yang udah kenal dan tau soal hubungan gue dan lo dari awal tapi dia tetap diam, lo bilang gak salah?!"
Nada memundurkan langkahnya saat Galuh berdiri seraya melempar rokoknya begitu saja, "Semua orang salah disini, jadi lo gak usah bela siapa-siapa." Lanjut cowok itu sengit namun malah membuat Nada semakin berniat untuk meluruskan semuanya.
"Bisa aja keadaan emang enggak memungkinkan dia buat ngomong, ditambah lagi komunikasi kita yang semakin buruk."
"Keadaan? Kita hampir setiap hari ketemu dan lo bilang Erza gak punya kesempatan buat ngomong?" Galuh yang masih berpegang teguh pada pemikirannya melayangkan tatapan tajam kepada Nada yang juga membalasnya sebab juga terpancing emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girl
Teen Fiction[in a SLOW UPDATE phase, sorry] Nada Athalia. Gadis manis yang sudah dikenal oleh seluruh siswa SMA Merah Putih. Sifatnya yang tidak bisa diam, sering bolos, dan suka menghisap rokok ini membuatnya menjadi langganan masuk ruang BK. Namun keadaan ber...