"(+) one more person is pretending to you!"
🌃
Hari ini cerah, hanya suasana hati Galuh yang buruk membuat hari ini suram. Cowok itu sebenarnya hendak menghabiskan waktu istirahat kali ini di kantin, namun saat sampai disana beberapa temannya malah melontarkan pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa belakangan ini ia jarang kelihatan di tempat tongkrongan atau bahkan disekolah. Itu sangat mengganggu sebab membuat Galuh teringat dengan seseorang.
Hari-hari dimana Galuh mengabaikan kebiasaan bermain-mainnya itu sebenarnya dihabiskan olehnya untuk saling bertukar pesan dengan Agatha, memang sangat menyenangkan waktu itu.
Galuh mengedarkan pandangan seraya terus melangkah di koridor, melewati beberapa murid yang melangkah ke arah yang berlawanan dengannya. Sesekali ia memberikan sinyal sapaan kepada beberapa orang yang dikenalnya saat berpapasan. Hingga langkahnya melambat saat memasuki sisi kanan sekolah, lebih tepatnya didekat lapangan basket.
Sesaat Galuh salut dengan sekelompok perempuan yang dilihatnya tengah berlatih basket di cuaca sepanas ini, namun sejenak kemudian cowok itu beralih menaikkan kedua alisnya sebab menyadari ternyata ada Nada di antara kelompok itu.
Karena memang tidak tahu harus kemana, Galuh memilih tetap berada ditempatnya berdiri dan mengamati Nada yang terlihat sangat sibuk memainkan bola berwarna oranye itu. Entah hanya perasaan Galuh atau bukan, kelihatannya gadis itu sangat terpacu dengan permainannya.
Sedikit mendengus, Galuh melipat kedua tangannya didepan dada seraya menyandarkan sisi tubuhnya pada salah satu pilar yang berjajar di sepanjang koridor, dirinya seolah sangat tertarik melihat Nada yang seperti tengah melampiaskan sesuatu hingga tidak mempedulikan cara bernafasnya dan keringat yang mengalir dari dahinya. Apa terjadi sesuatu? Mungkin, Galuh tidak begitu merasa penasaran.
Nada benar-benar memaksakan dirinya ditengah lapangan hingga ia sama sekali tidak menyadari keberadaan orang lain yang tengah memperhatikannya, hal itu membuat Galuh terkekeh kecil, terlebih lagi saat gadis itu berhasil mencetak skor. Permainan Nada terhenti saat seorang gadis memanggilnya, dan hal itu seketika menghilangkan senyum Galuh. Agatha, gadis itu yang sekarang tengah berbicara dengan Nada.
Jarak diantara mereka membuat Galuh tidak dapat mendengar apapun, namun dengan memperhatikannya saja membuat cowok itu mendadak kesal dengan dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia merasa nyaman dengan gadis yang selalu menjadi teman mengobrolnya itu, lagipula sejak awal ia seharusnya sudah tahu bahwa Agatha tidak akan mungkin merasakan hal yang sama padanya. Kalimat-kalimat gerutuan lain semacam itu pun mulai memenuhi pikiran Galuh.
Posisi Agatha yang membelakanginya membuat Galuh tidak bisa melihat wajah gadis itu, namun Nada yang menghadap sebaliknya membuat ia secara jelas dapat menyadari ada sesuatu yang aneh pada ekspresi Nada. Lagi-lagi Galuh berfikir ada sesuatu yang telah terjadi, tetapi sesegera mungkin ia menghilangkan rasa penasaran itu.
Obrolan Nada dan Agatha berakhir, Galuh hanya menatap datar punggung gadis yang tengah meninggalkan lapangan basket itu. Cowok itu sedikit berdecak sebelum kembali memberikan seluruh perhatiannya kepada Nada yang juga melanjutkan permainan.
Untuknya, melupakan Agatha adalah hal yang mudah mengingat kedekatan mereka hanya sebatas kenyamanan satu pihak melalui hubungan internet. Lagipula saat ini Galuh sadar bahwa perasannya hanya akan menambah runyam keadaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girl
Ficção Adolescente[in a SLOW UPDATE phase, sorry] Nada Athalia. Gadis manis yang sudah dikenal oleh seluruh siswa SMA Merah Putih. Sifatnya yang tidak bisa diam, sering bolos, dan suka menghisap rokok ini membuatnya menjadi langganan masuk ruang BK. Namun keadaan ber...