PART 4

4.4K 124 10
                                    

"Punya kakak perempuan? Gue enggak tuh."

⬇️

Nada menempelkan plester di hidung Angkasa. Untungnya perkelahian tadi berlangsung sebentar sehingga tidak memancing guru BK datang. Jika Bu Tety sampai datang, bakal ribet urusannya.

Gadis itu segera membereskan obat-obatan didepannya. Setelah Angkasa melepas emosinya, Nada segera membawa cowok itu ke UKS guna menutupi jejak kegaduhan disana.

"Lo kok jadi emosian sih? Citra lo sebagai 'murid pintar' kan jadi ternodai." Ucap Nada lebay. Cowok didepannya hanya berdecak kesal.

Beberapa saat setelah itu, ruangan UKS yang awalnya sunyi mendadak bising karena kedatangan Erza dan Galuh. Kedua setan itu langsung tertawa melihat wajah bonyok Angkasa.

"Hahahah! Akhirnya muka ganteng lo kena tonjok kan!" Galuh memukul bahu Angkasa pelan dan cowok itu hanya menunjukkan wajah datar.

"Mulai preman nih, mainnya tonjok- tonjokan. Lo latihan nonjok muka sendiri deh, pasti jadi pinter nonjok kaya Jet Li." Ujara Erza dengan gaya ngeselinnya.

"Heh anjir, bisa diem gak?" Malah Nada yang lebih dulu merasa terganggu dengan ocehan kedua temannya.

"Ciee, cieek.. mulai bela-belain nihh!" Bukannya diem Erza malah semakin berisik dan membuat Nada memutar bola matanya bosan.

Keempatnya pun saling mengisi ruangan UKS dengan obrolan singkat. Sebenarnya mereka tengah menghindari jam pelajaran Kimia yang tengah berlangsung dikelas mereka saat ini.

"Eh, eh, kalian tau gak? Kepala sekolah kkta yang baru?" Erza membuka obrolan yang lebih bermanfaat daripada sebelumnya.

Angkasa menggeleng lebih dulu, "Sejak kapan ganti?"

Galuh menggelengkan kepalanya pelan, "Kemana aja lo? Keadaan sekolah sendiri aja gak tau, gimana mau tau keadaan dunia politik Indonesia?" cowok itu malah ngelantur.

"Hhmm, itu yang bapak-bapak botak itu! Iishh, licik banget tu orang. Sejak dia jadi kepala sekolah, banyak aturan-aturan gak masuk akal." Erza bercerita dengan bersemangat, tanda tidak terima.

"Emang bapak itu lebay banget!" Timpal Galuh.

"Masa ketahuan bolos pelajaran di kantin aja langsung di panggil orang tuanya!"

Nada membelalakkan matanya, "Hah? Serius? Berarti sekarang kita..."

Mereka saling pandang.

Ekhem!

Nada lebih dulu menoleh karena terkejut, benar saja. Bapak botak pemilik jabatan kepala sekolah baru itu tengah memandang kedalam UKS dengan curiga. Sebut saja pak Bambang, eh bukan, pak Budi.

"Kenapa kalian gak masuk? Malah ngegibah disini, mau saya botakin?" Ancam bapak itu.

"Enggak pak! Kita lagi ngobatin temen kita yang lagi sakit, niih.." Nada menunjuk wajah Angkasa yang tampak tidak peduli.

"Kamu lagi, perempuan mainnya sama laki-laki. Balik ke kelas sana!"

Iya..Iya cerewet banget sih lu tuyul!

Keempatnya pun tidak bisa berbuat apa-apa dan segera keluar dari UKS sebelum kepala sekolah itu melakukan hal yang tidak mereka inginkan.

• • •


Nada berjalan lamban menuju parkiran, sejujurnya ia sangat mengantuk sejak berada dikelas. Gadis itu mengusap wajahnya kasar dan mencoba menghilangkan rasa kantuk yang membuat matanya sayu.

Fake GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang