"Gue tau lo manusia langka, kenalan yuk!"
⬇️
"Oi anak baru! sini deh!"
Dengan cepat Nada berlari kepinggir lapangan dan duduk disamping cewek yang memanggilnya tadi. Wajahnya berseri-seri tanda bahagia.
"Nama lo Nada kan?" Katanya memulai obrolan, dan dengan cepat pula gadis yang diajak bicara mengangguk.
"Bisa ajarin gue gak? Ajarin temen-temen gue juga.."
Cewek itu menggantungkan kalimatnya membuat Nada mengerutkan kening. Bingung dengan arah pembicaraan yang ia katakan. Belum sempat mulutnya membuka untuk bertanya, cewek dengan rambut pirang itu melanjutkan.
"Ajarin kita biar bisa deketan sama cowok-cowok, bisa jadi murahan, trus jadi badgirl gitu kaya lo."
Senyum Nada langsung pudar, ia menatap tidak suka kepada cewek-cewek yang sekarang menertawakannya itu. Sekilas terlihat, seperti sekumpulan sahabat yang tengah saling berbagi candaan. Ya, candaan yang menghina maksudnya.
Tangan Nada sudah berbentuk kepalan yang siap ia dilayangkan kapan saja. Tetapi jauh didalam lubuk hatinya, gadis itu memiliki keinginan untuk menjadi lembut dan mengubah image nya sebagai badgirl yang suka main tangan.
Tahan Nada, tahan. Mungkin hari ini adalah hari sial lo, tahan aja.
Tiba-tiba seseorang duduk disisi kiri Nada, senyum yang ia berikan membuat gadis itu enggan mengusir walaupun mood nya sedang hancur.
"Hai, anak baru kan ya? Nama lo siapa tadi, emmm.. Nadia!"
Nada menggeleng pelan seraya berfikir keras siapa dan kenapa orang itu mendekatinya. Apa mau ngejek juga? Tapi kelihatannya tidak.
"Oohh, Najwa!" Tebaknya lagi tanpa memberikan Nada peluang untuk membenarkan. "Naila? Nala? Na—"
"Nama gue Nada! Nada Athalia!" Jawab Nada setengah berteriak. Dan kembali, cewek-cewek centil yang tadi kembali menertawakannya. Apa sih?
"Oo, hehe. Nada, nama gue Lisa salam kenal ya!" Ia mengulurkan tangan kepada Nada dan tanpa segan ia balas dengan lembut. Hanya satu yang terlintas dipikiran Nada sekarang, pasti orang ini gak kenal sama gue jadi gak tau kalok gue suka berantem.
"Lo cewek yang sering sama Galuh bukan?"
Mata Nada membulat, ternyata Lisa tau soal itu. Dan yang perlu digaris bawahi, dia tidak segan mengajak Nada berbicara walaupun gadis itu sering mendapatkan tanggapan negatif dari siswi lain.
"Kenal Galuh? Dia temen gue, lo anak kelas mana?" Nada mencoba nyaman berbicara dengan Lisa, "Gue IPA 1, gue dengar-dengar lo pasti gak punya temen cewek kan? Temenan sama gue aja, gue baik kok. Serius."
Senyum diwajah Nada langsung terbit. Lisa tidak berbohong, ia pasti senang memiliki teman macam ini. Didalam hati, gadis itu girang karena telah membuat cewek-cewek di samping kanannya kesal dengan sikap baik Lisa.
"Yuk main bareng, gue ajarin trik cepat deh!" Lisa berlari kecil sambil mengiring bola basket menuju ring dan diikuti oleh Nada dibelakangnya.
• • •
Hujan mengguyur kota sejak sore tadi. Nada mengurungkan niatnya untuk pergi ke taman bermain anak, seperti malam sebelumnya. Gemuruh disertai dengan angin membuat Nada menarik selimutnya rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Girl
Ficção Adolescente[in a SLOW UPDATE phase, sorry] Nada Athalia. Gadis manis yang sudah dikenal oleh seluruh siswa SMA Merah Putih. Sifatnya yang tidak bisa diam, sering bolos, dan suka menghisap rokok ini membuatnya menjadi langganan masuk ruang BK. Namun keadaan ber...