PART 23

1.6K 86 2
                                    

"Itu semua kebetulan! Ya kali gue punya firasat sama lo."

⬇️

"Stop! Stop!" Nada memukul-mukul punggung Angkasa dengan cepat hingga cowok itu mengaduh dan segera menghentikan motornya.

"Apaan sih?"

"Hp gue masih sama Galuh!" ujar Nada heboh, ia baru ingat tadi Galuh mengantongi ponselnya ketika Pak Budi tiba-tiba datang.

Angkasa berdecak, "Udah malem, besok aja."

"Sekarang pliis! Besok itu kelamaan!" Tambah Nada lebay padahal bukan itu alasan sebenarnya. Alasannya yaitu ia tidak mau Galuh melihat dan mengutak-atik isi ponselnya karena cowok itu tau password yang tak pernah Nada ganti itu. Apalagi jika sampai Galuh melihat chat nya dengan Ghara. Tidak boleh!

Angkasa menghela nafas, "Iya, Iya! Bawel." Cowok itu lalu memutar motornya dan berharap Erza tidak mengendarai motornya cepat-cepat.

Sepanjang perjalanan mereka lebih banyak diam. Dan pikiran Nada jatuh pada ayahnya. Fery sedang dirumah, tetapi ia malah keluyuran sampai larut begini. Gadis itu hanya menggeleng pelan lalu kembali menatap jalanan yang amat sunyi. Hingga beberapa menit, mereka hanya berpapasan dengan satu-dua kendaraan.

Hingga sebuah pemikiran buruk melintas di benak Nada, membuat gadis itu seketika merinding. "Angkasa, kalok tiba-tiba kita ketemu begal gimana?"

"Jangan ngomong sembarangan!"

Mendadak Angkasa menghentikan motornya. Kedua orang diatas motor itu sedikit membeku melihat ada kerusuhan kecil di tengah jalan, dan Nada mendapati Galuh dan Erza di antara mereka.

"Mereka dibegal?!" Nada masih fokus pada pembicaraan yang tadi malah menunjukkan wajah tegang.

"Bukan, Reyhan cari masalah kayaknya." Angkasa kembali memutar gas motornya seraya menaikkan kedua sudut bibirnya, "Lo siap berantem gak?"

"Tapi gue gak lo banting kan?"

"Kali ini, enggak." Ujaran cowok itu langsung disambut senyuman lebar dari Nada dibelakangnya.

Keduanya melesat cepat dan bersamaan melompat turun dari motor. Nada langsung saja berlari dan melayangkan bogem nya pada sembarang orang. Dan tepat! Korban pertamanya adalah Reyhan!

"Kalian ada ikatan batin atau apa sih?!" ujar Reyhan ngawur. Nada kembali mengembangkan senyum dan menendang keras perut cowok itu.

Memukulnya sekali lagi hingga Reyhan benar-benar terpuruk. "Ini balas dendam lo? Jelek!"

Bugh!

Sebuah pukulan mendarat pada pipi gadis itu. Nada menatap cowok asing itu yang memukulnya itu sesaat lalu bersiap membalas, tetapi gerakannya kalah cepat hingga tubuhnya sedikit limbung ketika cowok itu memukulnya lagi. Sial, pandangannya sedikit berkunang-kunang.

Dari arah belakang Erza menendang cowok itu keras-keras hingga tubuhnya tersungkur kedepan dan hampir menubruk Nada. "Nada! Untuk pertama kalinya gue seneng banget liat lo!"

"Sialan!" Nada menatap beberapa orang disekitar mereka saling menopang dan setengah berlari mendekati motor masing-masing. Mereka beriringan pergi meninggalkan Reyhan yang tengah dihajar habis-habisan oleh Angkasa.

Cowok itu setengah sadar menahan lengan Angkasa yang sudah terangkat. Dengan napas terputus-putus ia mencoba mengeluarkan suara. "Gue.. bukannya kalah, gue cuma.. salah milih komplotan."

Fake GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang