Can We?'02

22.5K 3.1K 637
                                    

Sedari tadi mata Justin terus tertuju pada dua orang yang duduk cukup jauh darinya, salah satu di antara kedua orang itu Justin kenali. Justin menatap Archie yang duduk di hadapannya seraya memainkan ponsel lalu menyenggol tangan Archie.

"Lo liat," Justin melirik ke arah kanannya.

"Itu si Adrian? Sama cewek lain?" Archie menatap sejenak dua orang yang Justin maksud.

"Nyari mati berarti tuh cowok kalo sampe berani maenin Celine,"

Archie tersenyum, "maksudnya lo mau hajar Adrian kalo sampe nyakitin Celine?"

Kedua mata Justin membulat, "bukan anjir! Ya lo tau lah gimana Celine, yakali gue yang hajar, ngapain."

Archie mencibir ucapan Justin barusan.

"Foto ah, gue mau tunjukin ke Celine, gue suka keributan plus bikin hubungan orang ancur." Justin mengeluarkan ponselnya dari balik jas.

"Ppfff!" Archie menahan tawanya melihat Justin menurunkan ponsel tepat saat Celine datang bahkan cepika-cepiki bersama perempuan yang sebelumnya dicurigai oleh Justin.

"Iya tau yang udah mulai suka."

"Gue tabok lo, udah mulai meresahkan lo ya jadi adek ipar." Justin menaruh ponselnya di meja.

Archie hanya mencibir ucapan Justin lalu meminum minumannya.

-Can We?-

"Tadi malem mami sama papi aku kasih lampu ijo lho untuk kita,"

"Jadi kamu mau langkahin Abang kamu?"

Celine mengangguk sambil menatap Adrian yang sedang menyetir, "dia gak masalah. Lagian mau sampe kapan nunggu Bang Ethan nikah sedangkan dia sendiri gak tau kapan nikah, belum mau nikah."

"Kamu masih mau kerja?"

"Masih dong, aku baru dua tahun lho jadi pengacara." Celine menatap sejenak Adrian.

"Tapi aku mau kamu berhenti kalo kita nikah nanti,"

Celine yang sedang menyisir rambutnya dengan jemari berhenti seketika.

"Kamu bisa pilih, kamu masih mau kerja yang artinya kita tunda soal nikah atau kamu tetep pengen kita nikah tapi kamu harus berhenti kerja, berhenti jadi pengacara."

"Jangan gitu dong,"

"Gak bisa kalo kita sama-sama kerja, kamu tau aku selalu sibuk ditambah kamu juga sibuk, aku yakin permasalahan kita nanti soal kesibukan kita."

Celine diam dengan pandangan lurus ke depan.

"Gimana? Pilih kita nikah atau pilih kamu tetep jadi pengacara?"

Celine menghela napas lalu menggenggam tangan kiri Adrian, "aku bakal berhenti."

Adrian langsung tersenyum dan membawa tangan Celine ke bibirnya, mencium punggung tangan Celine. "Good choice,"

Celine ikut tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Adrian ketika mobil berhenti karena lampu merah.

"Cel," panggil Adrian dan Celine langsung menatapnya.

Celine membulatkan mata melihat Adrian memajukan wajah dan dengan cepat Celine menjauh.

"C'mon, kayak yang kamu bilang, kita udah bertahun-tahun, Sayang."

Celine menggerakkan ke kanan dan kiri telunjuknya, "kamu udah janji untuk gak macem-macem ke aku. Termasuk gak akan cium aku sebelum kita sah nanti."

Can We? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang