IG : audryaprillia04
-Can We?-
"Hai, guys!" Claire memeluk kucing-kucingnya begitu tiba di rumah. "Ai punya oleh-oleh untuk Jasjus family, wait!" Claire berlari keluar dari ruang kucing menuju kamar.
Tidak butuh waktu lama, Claire kembali sambil membawa berbagai macam barang yang semuanya memang untuk kelima kucing itu.
"Kalian semua halus pake kalung, Ai juga pake kalung. Altinya kita family." Claire memakaikan kalung pada kelima kucing itu.
"Aire, ayo makan dulu." Ujar Justin sambil berjalan masuk. Justin mendekati Claire yang sedang memakaikan Elin kalung dan perhatian Justin tertuju pada perut kucing itu.
"Kalian ini di suruh makan kenapa pada ngumpul di sini?" Tanya Celine dari ambang pintu.
"Ini Elin hamil kayaknya," kata Justin sambil menyentuh perut Elin.
Celine berjalan mendekat dan ikut menyentuh perut Elin, karena sudah lama memelihara kucing, sudah berpengalaman. Justin dan Celine tidak perlu lagi membawa kucing mereka ke dokter hewan, cukup disentuh dan diperhatikan, keduanya langsung sadar jika kucing betina mereka sedang hamil.
"Emang hamil sih," kata Celine.
"Ya ampun, Elin." Justin menyentuh kepala Elin dengan kedua tangannya. "Siapa yang bikin kamu hamil?" Justin menatap Jasjus, Jas dan Jus.
"Wah, gak bener ini. Pasti ada yang sister complex nih," Justin menatap lekat Jas dan Jus.
"Sistel complex apa?" Claire menatap bergantian ayah dan ibunya.
"Nanti tunggu Aire besar..."
"TUNGGU BESAL TELUS! HUAAAH!" Claire menangis kencang membuat Justin dan Celine keheranan, begitu juga dengan kucing-kucing mereka.
"Lho, heh!" Celine memukul bokong Claire karena Claire menangis seperti cacing kepanasan di lantai.
"Gak mau besal-besal! Jangan ngomong tunggu besal telus!" Claire masih menangis seraya menggerakkan kedua kakinya dengan gelisah di lantai.
Justin dan Celine masih dibuat heran oleh Claire tanpa bisa berkata-kata.
-Can We?-
Claire menatap sinis makanan yang baru saja Celine letak di meja makannya, bukan karena Claire tidak menyukai makan malamnya melainkan karena masih kesal saat di ruang kucing tadi.
"Ai, kalo mau tau banyak hal emang harus tunggu besar." Kata Celine.
"Udah Ai bilang jangan ngomong tunggu besal telus."
"Ya udah terserah." Celine pun diam untuk menikmati makan malamnya.
"Gimana calanya bial Ai cepet besal?"
"Tunggu umur Ai bertambah, kalo umur Ai bertambah otomatis Ai bakal jadi orang besar dong." Jawab Justin.
"Untuk jadi olang besal umul belapa?"
"Tujuh belas tahun ke atas, Ai masih tiga tahun. Empat belas tahun lagi biar umur Aire tujuh belas,"
"Empat belas kali ulang tahun bial Ai tujuh belas tahun?" Tanya Claire di mana Justin dan Celine sempat tertegun mendengar ucapan anak itu barusan.
"Iya, lagian manfaatin aja dulu masa kecil Ai. Bener harus banyak pengamalan, tapi pengamalan yang bagus-bagus, yang positif, pengalaman Ai selama ini malu-maluin terus yang ada."
"Kalo bisa negatif kenapa halus positif?" Tanya Claire dengan ekspresi sengit.
-Can We?-
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Teen Fiction[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...