Celine menggeleng sambil menghapus air matanya, "gak mungkin."
"Of course yes," balas Justin membuat Celine menangis sambil menutupi wajahnya.
"Gue udah bahas soal keputusan gue sama bokap gue, gue juga udah nanya ke dia gimana perasaan dia abis pindah keyakinan, gue udah nanya juga gimana tentang keyakinan baru dia. Gue serius,"
Celine tidak bisa berkata-kata sambil menatap Justin dengan air mata yang terus menggenangi pelupuk matanya.
"Gak usah pikirin nyokap gue,"
"Gue gak ada minta lo untuk ikut gue, Justin."
Justin mengangguk, "i know. Ini kemauan gue sendiri, Cel. Gue percaya lo,"
Celine mengepalkan tangannya seraya menggigit bibir bagian dalamnya tanpa melepaskan tatapannya dari Justin.
Justin kembali mengangguk meyakinkan Celine kalau ia bersungguh-sungguh.
"Baru aja?" Tanya Celine sambil menatap dada Justin.
Justin mengangguk seraya memakai bajunya.
Justin dan Celine saling tatap dengan Celine yang tidak bisa berhenti menangis, Justin terkesiap ketika Celine memeluknya dengan tiba-tiba hingga pinggangnya menabrak tangan sofa namun itu tidak seberapa dibandingkan dengan pelukan yang ia dapat dari Celine.
"Lo mau langsung nikah?"
Celine sedikit mendongak menatap Justin, "langsung nikah?"
"Maksudnya abis gue pindah kita langsung nikah?"
Celine malu untuk menjawabnya walaupun ia sangat ingin mengatakan iya.
"Tenang aja, gue udah sunat kok."
Celine langsung menjauh dari Justin, "apa sih malah bawa-bawa itu."
Justin terkekeh, "serius. Waktu bokap gue pindah keyakinan di situ dia suruh gue su..."
"Sstttt!" Celine menaruh telunjuknya dibibir Justin.
Justin menatap telunjuk Celine yang berada di bibirnya lalu mengerucutkan bibir mencium telunjuk Celine.
Celine langsung menjauhkan telunjuknya karena mulai terbawa perasaan dengan apa yang Justin lakukan barusan.
-Can We?-
Justin masuk ke ruang kerja Mike dan mendapati Mike sedang berduaan dengan Afra yang duduk di sebelah Mike sambil memeluk lengan Mike. Afra sendiri sedang menemani Mike yang tengah menyelesaikan pekerjaan yang belum sempat Mike siapkan ketika di kantor tadi.
Melihat Justin datang, Afra langsung menjauh dari Mike.
"Justin mau ngomong sama daddy? Biar mom..."
"Gak usah, di sini aja." Justin duduk di hadapan Mike dan Afra.
Afra yang sudah beranjak kembali duduk.
"Aku udah kasih tau Celine kalo tatonya udah aku hapus," kata Justin pada Mike lalu menatap Afra yang tampak bingung.
"Aku punya tato, di dada, tapi udah aku hapus." Ucap Justin pada Afra dan Afra mengangguk paham.
"Justin mau pindah keyakinan," kata Mike pada Afra dan Afra terkejut.
"Karena Celine?" Tanya Afra pada Justin.
"Karena aku yakin sama keputusan aku,"
Afra masih tampak terkejut namun tidak berbicara lagi.
"Beneran gak ada paksaan dari Celine?" Tanya Mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Fiksi Remaja[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...