"Aire, ayo ganti bajunya." Ujar Celine pada Claire yang sedang menonton televisi yang menampikan kartun kucing yang berusaha mengejar seekor tikus.
Claire tidak sendirian, tidak juga menonton bersama Justin. Claire menonton kartun itu bersama kelima kucing mereka di sofa yang letaknya tepat berada di depan tempat tidur.
Kucing-kucing itu tampak tenang dan benar-benar menonton kartun yang sedang ditayangkan, mereka duduk bersebelahan dengan Claire yang berada di tengah-tengah mereka.
Claire tertawa sambil menatap kucing-kucingnya ketika melihat kucing yang ada di televisi menabrak dinding dan respon kelima kucing itu seperti tidak terima, terus bersuara ketika Claire tertawa.
"Ya ampun, kalian serius banget nontonnya." Ucap Celine pada Claire juga kucing-kucingnya.
"Meow!" Jus memukul tangan Celine karena Celine berdiri di hadapannya membuat pandangannya pada televisi terhalang.
Celine berlutut di lantai sambil membuka baju Claire untuk menggantinya dengan baju yang lebih bagus karena mereka akan pergi ke waterpark.
"Meleka ikut gak, Mi?"
"Enggak dong, kan kita mau pergi ke kolam renang. Nanti Aire bawa mereka ke kamar mereka ya?"
Claire mengangguk sambil memejamkan mata karena Celine sedang memakaikan beda bayi di wajahnya, "ya udah bawa mereka ke kamar mereka, kita harus pergi."
Karena kartun yang mereka tonton sudah habis, Claire mematikan televisi membuat kucing-kucingnya tampak bingung.
"Ayo balik ke kamal kalian, ayo." Claire berjalan lebih dulu dan tak lama kucing-kucing itu langsung mengikuti Claire di mana Claire mengantar atau menuntun kelima kucing itu ke ruangan mereka.
-Can We?-
"Oma nolak banget sih, telus kenalin Ai sama temen-temen oma." Claire kesal pada Cleirin yang sedang membawanya kepada teman-teman wanita itu untuk dikenalkan atau lebih tepatnya Cleirin ingin pamer.
"Ya ampun, omanya sendiri dibilang norak. Ntar oma kasih uang,"
"Cuma dua libu!"
"Yang penting kan oma kasih, jangan kesel gitu mukanya." Cleirin mempercepat langkahnya lalu menarik kursi untuk duduk dan bergabung bersama teman-temannya yang belum mengetahui cucunya.
"Ini cucu gue, anaknya si Celine." Cleirin mendudukkan Claire dipangkuannya.
"Ya ampun cantik banget, bulenya dapet. Rambutnya gak sepenuhnya hitam lagi." Kata salah satu teman Cleirin.
Walaupun kesal dan bosan, ketika dipuji, Claire langsung tersenyum menunjukkan raut bahagianya.
"Kalo kata anak gue yang suka boy band Korea, keluarga lo itu visual semua, Clei. Apalagi waktu gue liat foto keluarga lo, apalagi kalo liat anak-anak di keluarga kalian yang mukanya campuran bule kayak cucu lo ini, visual semua sih."
Cleirin tersenyum dengan perasaan bangga.
"Daddy kamu di mana?" Tanya teman Cleirin yang lain.
Claire menunjuk Justin yang sedang duduk bersama Celine, "itu. Gak boleh jadi pelakol ya."
Teman Cleirin yang sedang minum langsung tersedak karena terkejut dan yang lainnya juga ikut terkejut, kecuali Cleirin.
"Lo semua sok kaget, gak perlu kaget sih, kayak gak tau keluarga gue aja." Cleirin tertawa.
"Yang bikin kaget karena dia masih kecil, Clei."
Cleirin kembali tertawa.
"Udah deh, Ai mau belenang." Claire turun dari pangkuan Cleirin dan Cleirin tidak menahan anak itu karena ia sudah memamerkan cucu bulenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [COMPLETED]
Fiksi Remaja[Celine Story] Dibalik sifatnya yang ketus, ceplas-ceplos, dan ucapan yang keluar selalu sadis dari mulutnya. Celine termasuk golongan orang-orang bucin, Celine begitu setia dan menaruh harapan besar kepada kekasihnya namun siapa sangka jika kesetia...